Saturday 17 September 2016

LAPORAN PRAKTIKUM RUMUS EMPIRIS SENYAWA DAN HIDRASI AIR




RUMUS EMPIRIS SENYAWA DAN HIDRASI AIR



PERCOBAAN 3
RUMUS EMPIRIS SENYAWA DAN HIDRASI AIR

BAB I PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Untuk menyatakan komposisi zat-zat dan menggambarkan perubahan-perubahan kualitatif dan kuantitatif yang terjadi secara kimia dengan cepat, tepat dan langsung, kita menggunakan lambang-lambang kimia dan rumus-rumus kimia. Secara umum dikenal rumus empiris dan rumus molekul.
            Rumus empiris suatu senyawa adalah rumus kimia paling sederhana dimiliki oleh suatu senyawa. Rumus empiris memberikan informasi mengenai perbandingan jumlah atom relatif setiap jenis atom yang terkandung dalam senyawa itu. Akan tetapi, rumus empiris tidak menggambarkan jumlah unsur unsur yang menyusun senyawa.
            Sedangkan rumus molekul suatu zat menjelaskan jumlh atom setiap unsur dalam suatu molekul zat itu. Contohnya jika rumus empiris glukosa adalahCH2O yang menyatakan bahwa jumlah atom karbon, hidrogen, dan oksigen memiliki nisbah 1:2:1 , sedangkan rumus molekul glukosa adalah C6H12O6, yang menyatakan bahwa setiap molekul mengandung 6 karbon, 12 hidrogen, 6 oksigen.
            Rumus empiris ditentukan lewat penggabungan nisbah bobot dari unsure-unsurnya. Ini merupakan langkah yang penting untuk memperlihatkan sifat berkala dan unsur-unsur. Secara sederhana penentuan rumus empiris suatu senyawa dapat dilakukan dengan cara eksperimen. Dengan menentukan persentase jumlah unsur-unsur yang terdapat dalam zat tersebut, memakai metoda analisis kimia kuantitatif. Disamping itu ditentukan pula massa molekul relative senyawa tersebut. Untuk menyatakan rumus empiris dilakukan dengan perhitungan senyawa.

            Beberapa reaksi yang dilakukan di laboratorium kimia selalu berkenaan dengan larutan, beberapa diantara nya bekerja menggunakan air sebagai pelarut. Ketika air itu diuapkan hasil reaksi dapat diisolasi, seringkali dalam bentuk padatan. Kadangkala produk padat ini mengandung molekul air sebagai bagian dari komposisinya.
            Berdasarkan latar belakang diatas, kami akan melakukan percobaan rumus empiris senyawa dan hidrat air dengan bertujuan untuk dapat mancari rumus empiris suatu senyawa dan menetapkan rumus molekul suatu senyawa , dapat mempelajari cara mendapatkan data percobaan dan cara pemakaian data untuk menghitung rumus empiris, dapat mempelajari sifat sifat senyawa berhidrat, dan dapat mempelajari bolak balik hidrasi, serta dapat menentukan persentase air dalam hidrat. Berikut pembahasan mengenai rumus empiris senyawa dan hidrat air.

1.2. TUJUAN
            Praktikum ini bertujuan untuk :
ü  Dapat mencari rumus empiris suatu senyawa dan menetapkan rumus molekul senyawa
ü  Dapat mempelajari cara mendapatkan data percobaan dan cara memakai data untuk menghitung rumus empiris
ü  Dapat mempelajari sifat-sifat senyawa berhidrat
ü  Dapat mempelaari reaksi bolak-balik hidrasi
ü  Dapat menentukan persentase air dalam suatu hidrat.

1.3.Pertanyaan prapraktek

1.      Apakah yang disebut dengan rumus empiris dan rumus molekul?
Jawab :
·         Rumus empiris adalah rumus kimia paling sederhana dimiliki oleh suatu senyawa, yang memberikan informasi mengenai perbandingan jumlah atom relatif setiap jenis atom yang terkandung dalam senyawa itu.
·         Rumus molekul adalah rumus yang kimia yang menunjukkan jumlah atom yang bergabung dalam setiap molekul dari senyawa tersebut.

2.      Jika dalam 5 gram tembaga klorida terdapat 2,35 gram tembaga dan 2,65 gram klorida. Tentukan rumus sederhana dari tembaga klorid tersebut?
Jawab :
CU                    :          Cl
2,35 gram         :          2, 65 gram
63,5                             35,4
0,037                :          0,074
1                       :          2
Sehingga, rumus empiris tembaga klorida CUCL2

3.      Definisi apa yang dimaksud dengan hidrat?
Jawab :
Hidrat adalah senyawa yang setiap satu molnya mengandung air atau senyawa yang tersusun karena adanya molekul air sebagai bagian komposisinya.

4.      Suatu sampel diketahui berupa hidrat yaitu zink sulfat (ZnSu4), bila 300 gram sampel dipanaskan hingga bobotnya tetap, bobot yang tersisa adalah 1,691 gram. Bagaimana rumus hidrat ini ?
Jawab :
Mol ZnSO4 = gr ZnSO4
                        Mr ZnSO4
                         = 300 gr
                        161
Text Box: Mol ZnSO4 =  mol H2O
1,86 mol = 16,6 mol
1  = 9
                    = 1,86 mol
Mol H2O     = gr H2O
                          Mr
                    = 300-1, 693 gr
                            18
                    = 16,6 mol

Jadi, rumus garam hidrat yang terbentuk adalah ZnSO4.9H2O





















BAB II TINJAUAN PUSTAKA

             Rumus empiris suatu senyawa adalah rumus kimia paling sederhana yang dimiliki oleh suatu senyawa. Rumus empiris memberikan informasi mengenai perbandingan jumlah atom relatif dari setiap jenis atom yang terkandung dalam senyawa itu. Akan tetapi rumus empiris tidak menggambarkan jumlah unsur unsur yang menyusun senyawa.
            Jumlah unsur-unsur sebenarnya yang menyusun suatu senyawa dijelaskan oleh rumus molekul. Jadi, rumus molekul sutu zat menjelaskan jumlah atom setiap unsur dalam satu molekul zat itu.
                        Rumus empiris dan molekul dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
a.       Tentukan massa atau persentase unsur-unsur penyusun senyawa.
b.      Bagi massa atau persen dengan Ar maning-masing dan tentukan perbandingan terkecil.
c.       Dapatlah rumus empiris
Rumus molekul :
a.       Tentukan rumus empiris
b.      Hitung Mr senyawa dan tentukan kelipatan (n)
c.       Rumus molekul = n × rumus empiris ( justiana, 2009 : 112).
Adapun rumus empiris suatu senyawa dapat digunakan untuk menentukan rumus molekul dari suatu zat murni yang merupakan tujuan dari analisa kuantitatif. Suatu zat antara rumus empiris dan rumus molekul mempunyai hubungan yang erat atau saling berkaitan. Terdapat tiga kemungkinan hubungan yang perlu dipertimbangkan, yaitu rumus empiris dan rumus molekul dapat identik, rumus molekul dapat merupakan penggandaan atau kelipatan dari rumus empiris, suatu senyawa dalam keadaan padat dapat memiliki rumus empiris dan tidak memiliki rumus molekul.Rumus kimia zat dapat menyatakan jenis dan jumlah relative atom yang menyusun zat itu. Rumus kimia berbentuk kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Bilangan menyatakan jumlah atom masing-masing unsure dalam rumus kimia disebut angka indeks. Dalam rumus kimia airO), indeks H=2 dan indeks O=1 (indeks satu tidak ditulis).
Rumus kimia zat dapat berupa rumus empiris adalah rumus molekul, selain kedua ini terdapat struktur. Rumus struktur ini biasanya dipergunakan dalam mempelajari dan memahami senyawa organic (Anonim, 2011)
Rumus empiris merupakan rumus perbandingan jumlah mol unsur unsur yang menyusun suatu senyawa . menentukan rumus empiris bererti menghitung jumlah mol unsur unsur dan kemudian membandingkannya. Dalam penentuan tersebut diperlukan sejumlah data. Yaitu massa unsur, perbandingan massa unsur atau persentase, dan massa atom relatif (Ar) unsur tersebut.
Adapun rumus molekul senyawa merupakan rumus kimia yang menggambarkan jumlah atom dan unsur penyusun senyawa. Dalam penentuan rumus molekul, perlu ditentukan terlebih dahulu empirisnya. Selanjutnya dengan menggunakan data massa molekul relatif (Mr) senyawa dapat ditentukan rumus molekul nya.
Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengikat molekul molekul air. Molekul molekul air yang terikat dinamakan molekul hidrat. Penentuan jumlah molekul hidrat yang terikat dilakukan dengan cara memanaskan garam terhidrat (mengandung air) menjadi garam anhidrat yang tidak mengandung air (Sunarya, 2010 : 78-79).
Penentuan rumus empiris suatu senyawa dapat digunakan unuk menentukan rumus molekul dari suatu senyawa yang merupakan tujuan dari analitis kuantatif. Suatu zat murni setelah dianalisis  ternyata terdiri atau tersusun oleh atom C atau atom H.
Adapun rumus empirir suatu senyawa dapat digunakan untuk menentukan rumus molekul suatu zat murni yang merupakan tujuan dari analisis kuantatif. Suatu zat antara rumus empiris dan rumus molekul mempunyai hubunga yang erat atau saling berkaitan.
Rumus kimia zat dapat berupa rumus empiris dan rumus molekul. Selain kedua ini terdapat rumus strukturyang biasanya dipergunakan dalam mempelajari dan memahami senyawa organik. Dalam kimia, rumus empiris atau komposisi kimia dari suatu senyawa adalah ekpresi sederhana jumlah relatif setiap unsur atom yang terkandung ( Nurul, 2010 : 40-43).
Air merupakan senyawa serba guna yang berpartisipasi dalam berbagai reaksi kimia dibumi. Hidrasi air adalah air yang terkandung dalam kristal, yaitu terikat pada ion atau molekul yang berbentuk kristal. Senyawa atau zat padat yang tidak mengandung air disebut anhidrat. Misalnya CaO yang merupakan anhidrat basa  dari Ca(OH)2, sedangkan senyawa yang mengandung atau mengikat molekul air secara kimia sebagai bagian dari kisi kristalnya disebut senyawa hidrat. Misalnya BaCl2 , 2H2O molekul air yang terikat dalam hidrat disebut senyawa hidrat (Cotton, 1989:205-206).
Air berubah kedalam tiga sifat menurut waktu dan tempat, yakni air sebagai bahan padat, air sebagai cairan, dan air sebagai uap seperti gas. Air mempunyai kapasitas penahan panas yang sangat besar, sifat sifat ini yang mengurangi variasi suhu. Demikian air dapat pula melarutkan bahan bahan (keenam, 1980 : 112).
BAB III METODE PERCOBAAN
3.1. ALAT DAN BAHAN
A. Alat                :
·         Cawan krus dan tutupnya
·         Timbangan
·         Kaki tiga
·         Segitiga porselin
·         Bunsen
·         Penjepit krus
·         Pipet tetes

B. Bahan
·         Pita Mg (10-15 cm)
·         Larutan HNO3 6M
·         CuSO4.H2O
·         Air suling

























3.2. PROSEDUR KERJA
A. Rumus Empiris Senyawa


 

















                                                 
*Jika Mg tidak tersedia, dapat gunakan Cu






Text Box: Cawan porselinB. Hidrasi air


 











Cawan porselin


Text Box: HASIL PENGAMATAN
 


Text Box: ½ SPATULA CuSO4 . 5H20C. Reaksi bolak balik hidrat


 








BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1    HASIL
       Berikut hasil pengamatan yang kami dapatkan :
A.    Senyawa Magnesium

Bagaimana mendapatkan
Ulangan I
1.      Bobot cawan krus+ tutup
2.      Bobot cawan krus + tutup +  Magnesium
3.      Bobot Magnesium
4.      Cawan  krus + Magnesium Oksida
5.      Bobot Magnesium Oksida
6.      Bobot Oksida
7.      Bobot atom Magnesium
8.      Bobot atom Oksida
9.      Jumlah mol atom Oksigen
10.  Jumlah mol atom Magnesium
Menimbang
Menimbang

(2) – (1)
Menimbang
(4) – (1)
(4) – (2)
Tabel berkala
Tabel berkala
(6) : (8)
(5) : (7)
57,15 gr
57,24 gr

0,09 gr
57,61 gr
0,46 gr
0,37 gr
24,3
16,0
0,02
0,01
Rumus Empiris Magnesiun Oksida
(10) :  (9)
MgO2

B.     Air hidrat
No

Hasil
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Massa cawan kosong + tutup
Massa cawan kosong + tutup + contoh
Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 1
Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 2
Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 3
Masaa contoh setelah pemansan ( bobot tetap )
Massa contoh setelah pemanasan
Massa air yang hiang dari contoh
Persentase air yang hilang dari contoh
Massa molar senyawa anhidrat
Rumus hidrat
Jumlah zat anu
113,74 gr
114,74 gr
114,44 gr
114,39 gr
114,34 gr
0,4 gr
0,4 gr
0,6 gr
60%
159,5 gr / mol
CuSO4.5H2O
0,6 gr

C.     Reaksi bolak balik
·         Warna CuSO4.5H2O Biru
·         Pada pemanasan CuSO4.5H2O terdapat / Tidak Terdapat air pada kaca arlogi.
·         Warna contoh setelah pemanasan Putih
·         Setelah pemanasan dan penambahan H2O terjadi warna Biru
·         Persamaan reaksi   :
CuSO4.5H2O → CuSO4 + 5H2O
CuSO4 + 5H2O → CuSO4.5H2O


4.2  PEMBAHASAN

A.    Rumus empiris senyawa
            Percobaan tentang rumus senyawa empiris tujuan utama nya adalah mencari rumus empiris dari senyawa Magnesium Oksida. Pada percobaan kali ini praktikan menggunakan cawan kruss dan pita magnesium. Berikut hasil percobaan yang kami dapatkan :

Bagaimana mendapatkan
Ulangan I
11.  Bobot cawan krus+ tutup
12.  Bobot cawan krus + tutup +  Magnesium
13.  Bobot Magnesium
14.  Cawan  krus + Magnesium Oksida
15.  Bobot Magnesium Oksida
16.  Bobot Oksida
17.  Bobot atom Magnesium
18.  Bobot atom Oksida
19.  Jumlah mol atom Oksigen
20.  Jumlah mol atom Magnesium
Menimbang
Menimbang

(2) – (1)
Menimbang
(4) – (1)
(4) – (2)
Tabel berkala
Tabel berkala
(6) : (8)
(5) : (7)
57,15 gr
57,24 gr

0,09 gr
57,61 gr
0,46 gr
0,37 gr
24,3
16,0
0,02
0,01
Rumus Empiris Magnesiun Oksida
(10) :  (9)
MgO2

            Pertama menimbang cawan kruss beserta tutupnya, kemudian memasukkan pita Mg , dan menimbangnya kembali. Sehingga bisa didapatkan bobot pita Mg yaitu massa cawan kruss+tutup+pita Mg dikurangangi dengan massa cawan kruss+tutup. Setelah didapatkan data 1,2,dan 3dilanjutkan memanaskan kruss yang berisipita Mg tadi dalam keadaan tergulung diatas segitiga porselen dengan bunsen selama 15 menit, setelah itu buka tutup kruss sedikit agar udara dapat masuk dan panaskan kembali selama 15 menit setelah itu dimatikan bunsen dan dibiakan selama 10 menit sehingga pita dapat bereaksi denga oksigen dan membentuk magnesium oksida.
Reaksinya adalah  Mg + O2 → MgO
Selain itu Mg juga bereaksi dengan nitrogen oksida. Reaksinya adalah
 Mg + NO2 → Mg(NO2)2.
Setelah pemanasan selama 15 menit dan didinginkan, selanjutnya masukkan 20 tetes air kedalam cawan kruss dan panaskan kembali dengan api kecil selama 5 menitsehingga tidak ada asap yang timbul. Kemudian matikan bunsen dan dinginkan krus selama 10 menit dan timbang kembali.
            Jika bobot cawan kruss + tutup + Magnesium Oksida telah didapatkan maka Magnesium Oksida maka bobot Magnesium Oksida dapat ditentukan dengan pengurangan bobot cawan kruss +tutup + magnesium oksida dengan cawan kruss + tutup. Setelah itu hitunglah mol dari Mg dan oksigen . Sehingga di peroleh hasil jumlah mol atom Magnesium adalah 0,01 sedangkan oksigen 0,02. Perbandingan mol keduanya adalah 1 : 2. Dengan perbandingan mol, maka didapatkan rumus empiris senyawa adalah MgO2. Berikut perhitungan dapat dilihat dilampiran.


B.    Hidrat air
Dari percobaan yang dilakukan, hasil yang diperoleh adalah
No

Hasil
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Massa cawan kosong + tutup
Massa cawan kosong + tutup + contoh
Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 1
Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 2
Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 3
Masaa contoh setelah pemansan ( bobot tetap )
Massa contoh setelah pemanasan
Massa air yang hiang dari contoh
Persentase air yang hilang dari contoh
Massa molar senyawa anhidrat
Rumus hidrat
Jumlah zat anu
113,74 gr
114,74 gr
114,44 gr
114,39 gr
114,34 gr
0,4 gr
0,4 gr
0,6 gr
60%
159,5 gr / mol
CuSO4.5H2O
0,6 gr

Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu memeriksa dan menyiapkan alat yang
Yang akan digunakan dalam percobaan diantaranya cawan porselen dan tutupnya cuci dengan air dan detergen dan kemudiaan dengan HNO3 dan bilas dengan air suling. Keringkan kemudian letakkan pada segitiga penyangga. Setelah siap, pertama panaskan cawan sampai bagian tengah cawan terlihat membara selama 5 menit. Hentikan pemansan dan didinginkan selama 10 – 15 menit , lalu timbang cawan dan tutupnya, didapatkan 113, 74 gr. Kemudian kedalam cawan, dimasukkan 1 gram sampel yang didapatkan dari asisten, sehingga bobot cawan + tutup + sampel 114,47 gr. Kemudian panaskan kan dengan tutup sedikit terbuka agar uap air dapat terbentuk dan timbang hasilnya setelah dua kali pemanasan. Stelah ditimbang, didapatkan massa sampel sebelm pemanasan 1 gr sedangkan setelah pemanasan 0,4 gr.
            Massa air yang hilang dari sampel didapatkan dengan selisih massa sampel sebelum dipanaskan dengan setelah dipanaskan ( 1 gr – 0,4 gr ) didapatkan 0,6 gr dengan persentase air yang hilang 60 %. Massa senyawa molar anhidrat dapat ditentukan dengan massa atom-atom penyusunnya. Sehingga berdasar perhitungan pada lampiran didapatkan 159,5 gr /mol.
            Selanjutnya, menentukan rumus hidrat senyawa CuSO4. x H2O dengan menentukan terlenih dahulu perbandingan mol CuSO4 dan H2O. Perhitungan dapat dilihat di bagian lampiran, didapatkan mol CuSO4 adalah 0,004 dan mol H2O adalah 0,02, perbandingan mol senyawa adalah 1: 5, sehingga didapatkan rumus hidrat senyawa adalah CuSO4. 5 H2O .

C.     Reaksi bolak balik
Percobaan ini ,  CuSO4. 5 H2O dimasukkan kedalam porselen yang ditutup dengan kaca arlogi. Warna CuSO4. 5 H2O sebelumnya adalah biru, kemudian dipanaskan warna menjadi putih dan terdapat air pada kaca arlogi, air ini berasal dari senyawa CuSO4. 5 H2O, hidrat kelihangan air dengan ditandai dengan berubahnya warna dan terdapat air pada kaca arlogi sehingga terbentuklah senyawa anhidrat CuSO4. Sampel didinginkan, setelah dingin, air yang terdapat pada kaca arlogi tadi , maka terbentuk kembai senyawa hidrat CuSO4. 5 H2O yang berwarna biru sepeti semula.
            Percobaan ini untuk membuktikan reaksi bolak balik senyawa hidrat , berdasarkan materi bahwa “ beberapa bahan akan meyerap sedikit air jika ditempatkan di atmosfer yang mengandung banyak uap air. Penambahan air akan membentuk hidrat dan kehilangan air akan membentuk anhidrat, dan proses ini merupakan reaksi bolak- balik “ ( Epinur. 2015 : 31). Sehingga setelah dilakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa CuSO4. 5 H2O mengalami reaksi bolak balik dimana hasil reaksinya dapat menjadi reaksi kembali, reaksinya sebagai berikut :  CuSO4+ 5H2O → CuSO4.5H2O
                         :   CuSO4.5H2O → CuSO4+ 5H2O.
















BAB V PENUTUP
            KESIMPULAN
       Kesimpulan yang dapa ditarik dalam percobaan ini adalah :
1.      Rumus empiris suatu senyawa dapat ditentukan dengan menetapka perbandinga unsur unsur dalam senyawa rumus molekul ditentukan dengan rumus RM = (RE)n, n tergantung pada Mr suatu senyawa.
2.      Untuk mendaatkan data percobaan terlebih dahulu menimbang sampel. Rumus empiris ditentukan oleh data : macam unsur ( analisis kuantatif ), komposisi unsur (analisis kuantatif), masaa atom relatif.
3.      Hidrat air adalah suatu senyawa kimia yang kristalnya mengandung air atau dapat pula dikatakan suatu larutan yang dapat bekerja dengan menggukan air sebagai pelarut dan air yang diuapkan hasil reaksi akan diisolasi membentuk padatan yang mengandung molekul air sebagai bagian dari kapasitasnya.
4.      Sifat- sifat senyawa berhidrat yaitu :
Ø  Jika senyawa berhidrat dipanaskan pada senyawa tertentu, maka akan terbentuk senyawa anhidrat dan molekul air ditandai dengan perubahan warna dari biru menjadi putih.
Ø  Jika senyawa anhidrat ditambahkan air maka akan terbentuk kembali senyawa hidrat dan warna kembali seperti semula.
5.      Reaksi bolak balik hidrasi adalah hasil reaksi yang dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksinya.
6.      Persentase air yang terdapat pada suatu senyawa hiratdapat ditentukan dengan rumus :
            % H2O =   × 100 %
















DAFTAR PUSTAKA



Anonim. 2011. Rumus empiris dan rumus molekul senyawa. (http://kimia.upi.edu/).
 Diakses tanggal 20-03-2015
Cotton, williano. 1989.  Dasar kimia anorganik. Jakarta : Erlangga
Epinur. 2015. Penuntun praktikum kimia dasar. Jambi : Unja
Justiana, sandri. 2009. Dasar dasar kimia. Bandung : ITB
Keenam. 1980. Kimia universitas jilid II . Jakarta : Erlangga
Nurul. 2010. Kimia. Yogyakarta : PT Kawan Pustaka
Sunarya,yayan. 2010. Kimia Dasar 2. Bandung : CV. Yrama Widya













LAMPIRAN


A.    Rumus senyawa empiris
1.      Bobot cawan krus+ tutup                                     = 57, 15 gr
2.      Bobot cawan krus + tutup +  Magnesium             = 57,24 gr
3.      Bobot Magnesium                                                 = (2) – (1)
                                                                              = 57, 24 gr – 57, 15 gr
                                                                              = 0,09 gr
4.      Cawan  krus + Magnesium Oksida                       =57,61 gr
5.      Bobot Magnesium Oksida                                                = (4) –(1)
                                                                              = 57,61 gr – 57,15 gr
                                                                              = 0,46 gr
6.      Bobot Oksida                                                        = (4) – (2)
                                                                              = 57,61 gr – 57,24 gr
                                                                              = 0,37 gr
7.      Bobot atom Magnesium                                        = 24,3
8.      Bobot atom Oksida                                               = 16,0
9.      Jumlah mol atom Oksigen                         = bobot oksida /bobot atom oksigen
                                                                              = (6) / (8)
                                                                              = 0,37 gr / 16,0 gr.mol-1
                                                                              = 0,02 mol
10.  Jumlah mol atom Magnesium                               = bobot magnesium / bbot atom Mg
                                                                              = (5) / (7)
                                                                              = 0,04 gr / 24,3 gr.mol-1
11.   Mol Mg : mol Oksigen
      0,01  :  0,02
          1   :    2
12.   Rumus empiris = MgO2


B.     Air Hidrat
1.      Massa cawan kosong + tutup                                            = 113, 74 gr
2.      Massa cawan kosong + tutup + contoh                            =114,74 gr
3.      Massa contoh                                                                    = (2) – (1)
                                                                                          = 114,74 gr – 113,74 gr
                                                                                          = 1 gr
4.      Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 1       =114,44 gr
5.      Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 2       = 114,39 gr
6.      Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 3       =114,34 gr
7.      Masaa contoh setelah pemansan ( bobot tetap )               =(4) –(1)
                                                                                          = 114,44 gr – 113,74 gr
                                                                                          = 0,4 gr
8.      Massa contoh setelah pemanasan                                      = 0,4 gr
9.      Massa air yang hiang dari contoh                         =  massa contoh sebelum pemanasan - massa contoh setelah pemanasan
                                                                              = (3) – (8)
                                                                              = 1 gr – 0,4 gr
                                                                              = 0,6 gr
10.  Persentase air yang hilang dari contoh                  =  ×100 %
                                                                              =  × 100 %
                                                                              = 60 %
11.  Mr CuSO4                                                             = Ar Cu + Ar S + 4 Ar O
                                                                              =(63,5 + 32 + 4.16)
                                                                              =159,5 gr/ mol
12.  Mol CuSO4                                                           =
                                                                              =
                                                                              =  0,004 mol
13.   Mol H2O                                                              =
                                                                              =
                                                                              = 0,02 mol
14.  Perbandingan mol
Mol CuSO4           :           mol H2O
0,004                     :           0,02
1                            :           5
15. RE = CuSO4.5H2O



C.     Reaksi bolak balik
CuSO4+ 5H2O → CuSO4.5H2O
CuSO4.5H2O → CuSO4+ 5H2O

Jadi, dapat ditulis
CuSO4.5H2O ↔ CuSO4+ 5H2O

No comments:

Post a Comment