RUMUS
EMPIRIS SENYAWA DAN HIDRASI AIR
PERCOBAAN
3
RUMUS
EMPIRIS SENYAWA DAN HIDRASI AIR
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.LATAR
BELAKANG
Untuk menyatakan komposisi zat-zat dan menggambarkan
perubahan-perubahan kualitatif dan kuantitatif yang terjadi secara kimia dengan
cepat, tepat dan langsung, kita menggunakan lambang-lambang kimia dan
rumus-rumus kimia. Secara umum dikenal rumus empiris dan rumus molekul.
Rumus
empiris suatu senyawa adalah rumus kimia paling sederhana dimiliki oleh suatu senyawa.
Rumus empiris memberikan informasi mengenai perbandingan jumlah atom relatif
setiap jenis atom yang terkandung dalam senyawa itu. Akan tetapi, rumus empiris
tidak menggambarkan jumlah unsur unsur yang menyusun senyawa.
Sedangkan
rumus molekul suatu zat menjelaskan jumlh atom setiap unsur dalam suatu molekul
zat itu. Contohnya jika rumus empiris glukosa adalahCH2O
yang menyatakan bahwa jumlah atom karbon, hidrogen, dan oksigen memiliki nisbah
1:2:1 , sedangkan rumus molekul glukosa adalah C6H12O6,
yang menyatakan bahwa setiap molekul mengandung 6 karbon, 12 hidrogen, 6
oksigen.
Rumus
empiris ditentukan lewat penggabungan nisbah bobot dari unsure-unsurnya. Ini
merupakan langkah yang penting untuk memperlihatkan sifat berkala dan
unsur-unsur. Secara sederhana penentuan rumus empiris suatu senyawa dapat
dilakukan dengan cara eksperimen. Dengan menentukan persentase jumlah
unsur-unsur yang terdapat dalam zat tersebut, memakai metoda analisis kimia
kuantitatif. Disamping itu ditentukan pula massa molekul relative senyawa
tersebut. Untuk menyatakan rumus empiris dilakukan dengan perhitungan senyawa.
Beberapa reaksi yang dilakukan di
laboratorium kimia selalu berkenaan dengan larutan, beberapa diantara nya
bekerja menggunakan air sebagai pelarut. Ketika air itu diuapkan hasil reaksi
dapat diisolasi, seringkali dalam bentuk padatan. Kadangkala produk padat ini
mengandung molekul air sebagai bagian dari komposisinya.
Berdasarkan latar belakang diatas,
kami akan melakukan percobaan rumus empiris senyawa dan hidrat air dengan
bertujuan untuk dapat mancari rumus empiris suatu senyawa dan menetapkan rumus
molekul suatu senyawa , dapat mempelajari cara mendapatkan data percobaan dan
cara pemakaian data untuk menghitung rumus empiris, dapat mempelajari sifat
sifat senyawa berhidrat, dan dapat mempelajari bolak balik hidrasi, serta dapat
menentukan persentase air dalam hidrat. Berikut pembahasan mengenai rumus
empiris senyawa dan hidrat air.
1.2.
TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk :
ü Dapat
mencari rumus empiris suatu senyawa dan menetapkan rumus molekul senyawa
ü Dapat
mempelajari cara mendapatkan data percobaan dan cara memakai data untuk
menghitung rumus empiris
ü Dapat
mempelajari sifat-sifat senyawa berhidrat
ü Dapat
mempelaari reaksi bolak-balik hidrasi
ü Dapat
menentukan persentase air dalam suatu hidrat.
1.3.Pertanyaan
prapraktek
1. Apakah
yang disebut dengan rumus empiris dan rumus molekul?
Jawab
:
·
Rumus empiris adalah rumus
kimia paling sederhana dimiliki oleh suatu senyawa, yang memberikan informasi
mengenai perbandingan jumlah atom relatif setiap jenis atom yang terkandung
dalam senyawa itu.
·
Rumus molekul adalah
rumus yang kimia yang menunjukkan jumlah atom yang bergabung dalam setiap
molekul dari senyawa tersebut.
2. Jika
dalam 5 gram tembaga klorida terdapat 2,35 gram tembaga dan 2,65 gram klorida.
Tentukan rumus sederhana dari tembaga klorid tersebut?
Jawab
:
CU : Cl
2,35
gram : 2, 65 gram
63,5 35,4
0,037 : 0,074
1 : 2
Sehingga,
rumus empiris tembaga klorida CUCL2
3. Definisi
apa yang dimaksud dengan hidrat?
Jawab
:
Hidrat
adalah senyawa yang setiap satu molnya mengandung air atau senyawa yang
tersusun karena adanya molekul air sebagai bagian komposisinya.
4. Suatu
sampel diketahui berupa hidrat yaitu zink sulfat (ZnSu4),
bila 300 gram sampel dipanaskan hingga bobotnya tetap, bobot yang tersisa
adalah 1,691 gram. Bagaimana rumus hidrat ini ?
Jawab
:
Mol
ZnSO4 = gr ZnSO4
Mr ZnSO4
=
300 gr
161
= 1,86 mol
Mol
H2O = gr H2O
Mr
= 300-1, 693 gr
18
= 16,6 mol
Jadi,
rumus garam hidrat yang terbentuk adalah ZnSO4.9H2O
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
Rumus
empiris suatu senyawa adalah rumus kimia paling sederhana yang dimiliki oleh
suatu senyawa. Rumus empiris memberikan informasi mengenai perbandingan jumlah
atom relatif dari setiap jenis atom yang terkandung dalam senyawa itu. Akan
tetapi rumus empiris tidak menggambarkan jumlah unsur unsur yang menyusun
senyawa.
Jumlah unsur-unsur sebenarnya yang
menyusun suatu senyawa dijelaskan oleh rumus molekul. Jadi, rumus molekul sutu
zat menjelaskan jumlah atom setiap unsur dalam satu molekul zat itu.
Rumus empiris dan
molekul dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
a. Tentukan
massa atau persentase unsur-unsur penyusun senyawa.
b. Bagi
massa atau persen dengan Ar maning-masing dan tentukan perbandingan terkecil.
c. Dapatlah
rumus empiris
Rumus
molekul :
a. Tentukan
rumus empiris
b. Hitung
Mr senyawa dan tentukan kelipatan (n)
c. Rumus
molekul = n × rumus empiris ( justiana, 2009 : 112).
Adapun
rumus empiris suatu senyawa dapat digunakan untuk menentukan rumus molekul dari
suatu zat murni yang merupakan tujuan dari analisa kuantitatif. Suatu zat
antara rumus empiris dan rumus molekul mempunyai hubungan yang erat atau saling
berkaitan. Terdapat tiga kemungkinan hubungan yang perlu dipertimbangkan, yaitu
rumus empiris dan rumus molekul dapat identik, rumus molekul dapat merupakan
penggandaan atau kelipatan dari rumus empiris, suatu senyawa dalam keadaan
padat dapat memiliki rumus empiris dan tidak memiliki rumus molekul.Rumus kimia
zat dapat menyatakan jenis dan jumlah relative atom yang menyusun zat itu.
Rumus kimia berbentuk kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Bilangan
menyatakan jumlah atom masing-masing unsure dalam rumus kimia disebut angka
indeks. Dalam rumus kimia airO), indeks H=2 dan indeks O=1 (indeks satu tidak
ditulis).
Rumus
kimia zat dapat berupa rumus empiris adalah rumus molekul, selain kedua ini
terdapat struktur. Rumus struktur ini biasanya dipergunakan dalam mempelajari
dan memahami senyawa organic (Anonim, 2011)
Rumus
empiris merupakan rumus perbandingan jumlah mol unsur unsur yang menyusun suatu
senyawa . menentukan rumus empiris bererti menghitung jumlah mol unsur unsur
dan kemudian membandingkannya. Dalam penentuan tersebut diperlukan sejumlah
data. Yaitu massa unsur, perbandingan massa unsur atau persentase, dan massa
atom relatif (Ar) unsur tersebut.
Adapun
rumus molekul senyawa merupakan rumus kimia yang menggambarkan jumlah atom dan
unsur penyusun senyawa. Dalam penentuan rumus molekul, perlu ditentukan
terlebih dahulu empirisnya. Selanjutnya dengan menggunakan data massa molekul
relatif (Mr) senyawa dapat ditentukan rumus molekul nya.
Senyawa
hidrat adalah senyawa yang mengikat molekul molekul air. Molekul molekul air
yang terikat dinamakan molekul hidrat. Penentuan jumlah molekul hidrat yang
terikat dilakukan dengan cara memanaskan garam terhidrat (mengandung air)
menjadi garam anhidrat yang tidak mengandung air (Sunarya, 2010 : 78-79).
Penentuan
rumus empiris suatu senyawa dapat digunakan unuk menentukan rumus molekul dari
suatu senyawa yang merupakan tujuan dari analitis kuantatif. Suatu zat murni
setelah dianalisis ternyata terdiri atau
tersusun oleh atom C atau atom H.
Adapun
rumus empirir suatu senyawa dapat digunakan untuk menentukan rumus molekul
suatu zat murni yang merupakan tujuan dari analisis kuantatif. Suatu zat antara
rumus empiris dan rumus molekul mempunyai hubunga yang erat atau saling
berkaitan.
Rumus
kimia zat dapat berupa rumus empiris dan rumus molekul. Selain kedua ini
terdapat rumus strukturyang biasanya dipergunakan dalam mempelajari dan
memahami senyawa organik. Dalam kimia, rumus empiris atau komposisi kimia dari
suatu senyawa adalah ekpresi sederhana jumlah relatif setiap unsur atom yang
terkandung ( Nurul, 2010 : 40-43).
Air
merupakan senyawa serba guna yang berpartisipasi dalam berbagai reaksi kimia
dibumi. Hidrasi air adalah air yang terkandung dalam kristal, yaitu terikat
pada ion atau molekul yang berbentuk kristal. Senyawa atau zat padat yang tidak
mengandung air disebut anhidrat. Misalnya CaO yang merupakan anhidrat basa dari Ca(OH)2, sedangkan senyawa
yang mengandung atau mengikat molekul air secara kimia sebagai bagian dari kisi
kristalnya disebut senyawa hidrat. Misalnya BaCl2 , 2H2O
molekul air yang terikat dalam hidrat disebut senyawa hidrat (Cotton,
1989:205-206).
Air
berubah kedalam tiga sifat menurut waktu dan tempat, yakni air sebagai bahan
padat, air sebagai cairan, dan air sebagai uap seperti gas. Air mempunyai
kapasitas penahan panas yang sangat besar, sifat sifat ini yang mengurangi
variasi suhu. Demikian air dapat pula melarutkan bahan bahan (keenam, 1980 :
112).
BAB III METODE
PERCOBAAN
3.1. ALAT DAN
BAHAN
A.
Alat :
·
Cawan krus dan tutupnya
·
Timbangan
·
Kaki tiga
·
Segitiga porselin
·
Bunsen
·
Penjepit krus
·
Pipet tetes
B.
Bahan
·
Pita Mg (10-15 cm)
·
Larutan HNO3 6M
·
CuSO4.H2O
·
Air suling
3.2. PROSEDUR
KERJA
A.
Rumus Empiris Senyawa
*Jika Mg tidak
tersedia, dapat gunakan Cu
B.
Hidrasi air
Cawan
porselin
C.
Reaksi bolak balik hidrat
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 HASIL
Berikut
hasil pengamatan yang kami dapatkan :
A. Senyawa
Magnesium
|
Bagaimana
mendapatkan
|
Ulangan I
|
1.
Bobot cawan krus+ tutup
2.
Bobot cawan krus + tutup + Magnesium
3.
Bobot Magnesium
4.
Cawan
krus + Magnesium Oksida
5.
Bobot Magnesium Oksida
6.
Bobot Oksida
7.
Bobot atom Magnesium
8.
Bobot atom Oksida
9.
Jumlah mol atom Oksigen
10. Jumlah
mol atom Magnesium
|
Menimbang
Menimbang
(2) – (1)
Menimbang
(4) – (1)
(4) – (2)
Tabel berkala
Tabel berkala
(6) : (8)
(5) : (7)
|
57,15 gr
57,24 gr
0,09 gr
57,61 gr
0,46 gr
0,37 gr
24,3
16,0
0,02
0,01
|
Rumus Empiris Magnesiun Oksida
|
(10) : (9)
|
MgO2
|
B.
Air hidrat
No
|
|
Hasil
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
|
Massa cawan kosong + tutup
Massa cawan kosong + tutup + contoh
Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 1
Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 2
Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 3
Masaa contoh setelah pemansan ( bobot tetap )
Massa contoh setelah pemanasan
Massa air yang hiang dari contoh
Persentase air yang hilang dari contoh
Massa molar senyawa anhidrat
Rumus hidrat
Jumlah zat anu
|
113,74 gr
114,74 gr
114,44 gr
114,39 gr
114,34 gr
0,4 gr
0,4 gr
0,6 gr
60%
159,5 gr / mol
CuSO4.5H2O
0,6 gr
|
C.
Reaksi bolak balik
·
Warna CuSO4.5H2O
Biru
·
Pada pemanasan CuSO4.5H2O
terdapat / Tidak Terdapat air pada
kaca arlogi.
·
Warna contoh setelah
pemanasan Putih
·
Setelah pemanasan dan
penambahan H2O terjadi warna Biru
·
Persamaan reaksi :
CuSO4.5H2O → CuSO4
+ 5H2O
CuSO4 + 5H2O →
CuSO4.5H2O
4.2 PEMBAHASAN
A.
Rumus empiris senyawa
Percobaan tentang rumus senyawa empiris tujuan utama nya adalah
mencari rumus empiris dari senyawa Magnesium Oksida. Pada percobaan kali ini
praktikan menggunakan cawan kruss dan pita magnesium. Berikut hasil percobaan
yang kami dapatkan :
|
Bagaimana
mendapatkan
|
Ulangan I
|
11. Bobot
cawan krus+ tutup
12. Bobot
cawan krus + tutup + Magnesium
13. Bobot
Magnesium
14. Cawan krus + Magnesium Oksida
15. Bobot
Magnesium Oksida
16. Bobot
Oksida
17. Bobot
atom Magnesium
18. Bobot
atom Oksida
19. Jumlah
mol atom Oksigen
20. Jumlah
mol atom Magnesium
|
Menimbang
Menimbang
(2) – (1)
Menimbang
(4) – (1)
(4) – (2)
Tabel berkala
Tabel berkala
(6) : (8)
(5) : (7)
|
57,15 gr
57,24 gr
0,09 gr
57,61 gr
0,46 gr
0,37 gr
24,3
16,0
0,02
0,01
|
Rumus Empiris Magnesiun Oksida
|
(10) : (9)
|
MgO2
|
Pertama menimbang cawan kruss beserta tutupnya, kemudian
memasukkan pita Mg , dan menimbangnya kembali. Sehingga bisa didapatkan bobot
pita Mg yaitu massa cawan kruss+tutup+pita Mg dikurangangi dengan massa cawan
kruss+tutup. Setelah didapatkan data 1,2,dan 3dilanjutkan memanaskan kruss yang
berisipita Mg tadi dalam keadaan tergulung diatas segitiga porselen dengan
bunsen selama 15 menit, setelah itu buka tutup kruss sedikit agar udara dapat
masuk dan panaskan kembali selama 15 menit setelah itu dimatikan bunsen dan
dibiakan selama 10 menit sehingga pita dapat bereaksi denga oksigen dan
membentuk magnesium oksida.
Reaksinya adalah Mg + O2 → MgO
Selain itu Mg juga
bereaksi dengan nitrogen oksida. Reaksinya adalah
Mg + NO2 → Mg(NO2)2.
Setelah pemanasan selama
15 menit dan didinginkan, selanjutnya masukkan 20 tetes air kedalam cawan kruss
dan panaskan kembali dengan api kecil selama 5 menitsehingga tidak ada asap
yang timbul. Kemudian matikan bunsen dan dinginkan krus selama 10 menit dan
timbang kembali.
Jika bobot cawan kruss + tutup + Magnesium Oksida telah
didapatkan maka Magnesium Oksida maka bobot Magnesium Oksida dapat ditentukan
dengan pengurangan bobot cawan kruss +tutup + magnesium oksida dengan cawan
kruss + tutup. Setelah itu hitunglah mol dari Mg dan oksigen . Sehingga di
peroleh hasil jumlah mol atom Magnesium adalah 0,01 sedangkan oksigen 0,02.
Perbandingan mol keduanya adalah 1 : 2. Dengan perbandingan mol, maka
didapatkan rumus empiris senyawa adalah MgO2. Berikut perhitungan
dapat dilihat dilampiran.
B. Hidrat
air
Dari
percobaan yang dilakukan, hasil yang diperoleh adalah
No
|
|
Hasil
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
|
Massa cawan kosong + tutup
Massa cawan kosong + tutup + contoh
Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 1
Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 2
Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 3
Masaa contoh setelah pemansan ( bobot tetap )
Massa contoh setelah pemanasan
Massa air yang hiang dari contoh
Persentase air yang hilang dari contoh
Massa molar senyawa anhidrat
Rumus hidrat
Jumlah zat anu
|
113,74 gr
114,74 gr
114,44 gr
114,39 gr
114,34 gr
0,4 gr
0,4 gr
0,6 gr
60%
159,5 gr / mol
CuSO4.5H2O
0,6 gr
|
Sebelum
melakukan praktikum, terlebih dahulu memeriksa dan menyiapkan alat yang
Yang akan digunakan dalam percobaan
diantaranya cawan porselen dan tutupnya cuci dengan air dan detergen dan
kemudiaan dengan HNO3 dan bilas dengan air suling. Keringkan
kemudian letakkan pada segitiga penyangga. Setelah siap, pertama panaskan cawan
sampai bagian tengah cawan terlihat membara selama 5 menit. Hentikan pemansan
dan didinginkan selama 10 – 15 menit , lalu timbang cawan dan tutupnya,
didapatkan 113, 74 gr. Kemudian kedalam cawan, dimasukkan 1 gram sampel yang
didapatkan dari asisten, sehingga bobot cawan + tutup + sampel 114,47 gr.
Kemudian panaskan kan dengan tutup sedikit terbuka agar uap air dapat terbentuk
dan timbang hasilnya setelah dua kali pemanasan. Stelah ditimbang, didapatkan
massa sampel sebelm pemanasan 1 gr sedangkan setelah pemanasan 0,4 gr.
Massa
air yang hilang dari sampel didapatkan dengan selisih massa sampel sebelum
dipanaskan dengan setelah dipanaskan ( 1 gr – 0,4 gr ) didapatkan 0,6 gr dengan
persentase air yang hilang 60 %. Massa senyawa molar anhidrat dapat ditentukan
dengan massa atom-atom penyusunnya. Sehingga berdasar perhitungan pada lampiran
didapatkan 159,5 gr /mol.
Selanjutnya,
menentukan rumus hidrat senyawa CuSO4. x H2O dengan menentukan terlenih dahulu perbandingan mol
CuSO4 dan H2O. Perhitungan dapat dilihat di bagian
lampiran, didapatkan mol CuSO4 adalah 0,004 dan mol H2O
adalah 0,02, perbandingan mol senyawa adalah 1: 5, sehingga didapatkan rumus
hidrat senyawa adalah CuSO4. 5 H2O .
C.
Reaksi bolak balik
Percobaan ini , CuSO4. 5 H2O dimasukkan
kedalam porselen yang ditutup dengan kaca arlogi. Warna CuSO4. 5 H2O
sebelumnya adalah biru, kemudian dipanaskan warna menjadi putih dan terdapat
air pada kaca arlogi, air ini berasal dari senyawa CuSO4. 5 H2O,
hidrat kelihangan air dengan ditandai dengan berubahnya warna dan terdapat air
pada kaca arlogi sehingga terbentuklah senyawa anhidrat CuSO4. Sampel
didinginkan, setelah dingin, air yang terdapat pada kaca arlogi tadi , maka
terbentuk kembai senyawa hidrat CuSO4. 5 H2O yang berwarna
biru sepeti semula.
Percobaan ini untuk membuktikan
reaksi bolak balik senyawa hidrat , berdasarkan materi bahwa “ beberapa bahan
akan meyerap sedikit air jika ditempatkan di atmosfer yang mengandung banyak
uap air. Penambahan air akan membentuk hidrat dan kehilangan air akan membentuk
anhidrat, dan proses ini merupakan reaksi bolak- balik “ ( Epinur. 2015 : 31).
Sehingga setelah dilakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa CuSO4.
5 H2O mengalami reaksi bolak balik dimana hasil reaksinya dapat
menjadi reaksi kembali, reaksinya sebagai berikut : CuSO4+ 5H2O → CuSO4.5H2O
: CuSO4.5H2O → CuSO4+
5H2O.
BAB V PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapa ditarik dalam percobaan ini adalah :
1. Rumus
empiris suatu senyawa dapat ditentukan dengan menetapka perbandinga unsur unsur
dalam senyawa rumus molekul ditentukan dengan rumus RM = (RE)n, n tergantung
pada Mr suatu senyawa.
2. Untuk
mendaatkan data percobaan terlebih dahulu menimbang sampel. Rumus empiris
ditentukan oleh data : macam unsur ( analisis kuantatif ), komposisi unsur
(analisis kuantatif), masaa atom relatif.
3. Hidrat
air adalah suatu senyawa kimia yang kristalnya mengandung air atau dapat pula
dikatakan suatu larutan yang dapat bekerja dengan menggukan air sebagai pelarut
dan air yang diuapkan hasil reaksi akan diisolasi membentuk padatan yang
mengandung molekul air sebagai bagian dari kapasitasnya.
4. Sifat-
sifat senyawa berhidrat yaitu :
Ø
Jika senyawa berhidrat
dipanaskan pada senyawa tertentu, maka akan terbentuk senyawa anhidrat dan
molekul air ditandai dengan perubahan warna dari biru menjadi putih.
Ø
Jika senyawa anhidrat
ditambahkan air maka akan terbentuk kembali senyawa hidrat dan warna kembali
seperti semula.
5. Reaksi
bolak balik hidrasi adalah hasil reaksi yang dapat bereaksi kembali membentuk
zat pereaksinya.
6. Persentase
air yang terdapat pada suatu senyawa hiratdapat ditentukan dengan rumus :
% H2O = × 100 %
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2011. Rumus empiris dan rumus molekul senyawa.
(http://kimia.upi.edu/).
Diakses tanggal
20-03-2015
Cotton, williano. 1989.
Dasar kimia anorganik. Jakarta : Erlangga
Epinur. 2015. Penuntun praktikum kimia dasar. Jambi :
Unja
Justiana, sandri. 2009.
Dasar dasar kimia. Bandung : ITB
Keenam. 1980. Kimia universitas jilid II . Jakarta :
Erlangga
Nurul. 2010. Kimia. Yogyakarta : PT Kawan Pustaka
Sunarya,yayan. 2010. Kimia Dasar 2. Bandung : CV. Yrama Widya
LAMPIRAN
A.
Rumus senyawa empiris
1. Bobot
cawan krus+ tutup =
57, 15 gr
2. Bobot
cawan krus + tutup + Magnesium =
57,24 gr
3. Bobot
Magnesium = (2) – (1)
= 57, 24 gr
– 57, 15 gr
=
0,09 gr
4. Cawan krus + Magnesium Oksida =57,61
gr
5. Bobot
Magnesium Oksida = (4) –(1)
= 57,61 gr –
57,15 gr
=
0,46 gr
6. Bobot
Oksida =
(4) – (2)
=
57,61 gr – 57,24 gr
=
0,37 gr
7. Bobot
atom Magnesium =
24,3
8. Bobot
atom Oksida =
16,0
9. Jumlah
mol atom Oksigen =
bobot oksida /bobot atom oksigen
=
(6) / (8)
=
0,37 gr / 16,0 gr.mol-1
=
0,02 mol
10. Jumlah
mol atom Magnesium =
bobot magnesium / bbot atom Mg
=
(5) / (7)
=
0,04 gr / 24,3 gr.mol-1
11. Mol Mg : mol Oksigen
0,01 : 0,02
1 : 2
12. Rumus empiris = MgO2
B.
Air Hidrat
1. Massa
cawan kosong + tutup =
113, 74 gr
2. Massa
cawan kosong + tutup + contoh =114,74
gr
3. Massa
contoh =
(2) – (1)
=
114,74 gr – 113,74 gr
=
1 gr
4. Massa
cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 1 =114,44
gr
5. Massa
cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 2 =
114,39 gr
6. Massa
cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 3 =114,34
gr
7. Masaa
contoh setelah pemansan ( bobot tetap ) =(4)
–(1)
=
114,44 gr – 113,74 gr
=
0,4 gr
8. Massa
contoh setelah pemanasan =
0,4 gr
9. Massa
air yang hiang dari contoh = massa contoh sebelum pemanasan - massa contoh
setelah pemanasan
=
(3) – (8)
=
1 gr – 0,4 gr
=
0,6 gr
10. Persentase
air yang hilang dari contoh =
×100 %
=
× 100 %
=
60 %
11. Mr
CuSO4 = Ar Cu + Ar S + 4 Ar O
=(63,5
+ 32 + 4.16)
=159,5
gr/ mol
12. Mol CuSO4 =
=
= 0,004 mol
13. Mol H2O =
=
=
0,02 mol
14. Perbandingan
mol
Mol CuSO4 : mol
H2O
0,004 : 0,02
1 : 5
15. RE = CuSO4.5H2O
C.
Reaksi bolak balik
CuSO4+
5H2O → CuSO4.5H2O
CuSO4.5H2O
→ CuSO4+ 5H2O
Jadi,
dapat ditulis
No comments:
Post a Comment