PERCOBAAN 6
REAKSI-REAKSI KIMIA DAN REAKSI REDOKS
I.PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Reaksi kimia adalah suatu proses reaksi antar senyawa
kimia yang mengakibatkan perubahan struktur dan molekul. Dalam suatu reaksi
terjadi proses ikatan dimana senyawa pereaksi bereaksi menghasikan senyawa baru
(produk). Dalam kimia reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui
sifat-sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif. Adapun beberapa
tujuan yang dilakukan dalam percobaan kali ini salah satunya yaitu, dapat mengamati tanda-tanda terjadinya
reaksi. Reaksi-reaksi kimia dapat dilihat dari adanya perubahan. Perubahan
tersebut diantarnya yaitu, terjadinya perubahan warna, perubahan wujud, timbulnya
gas, adanya endapan, dan perubahan suhu.
Perubahan reaksi kimia sangat penting karena merupakan
kemampuan dasar untuk praktikum-praktikum selanjutnya. Serta kita dapat
mempelajari jenis reaksi kimia diantaranya yaitu, reaksi penggabungan, reaksi
penguraian, reaksi penggantian, reaksi penggantian rangkap dan reaksi
netralisasi. Pada percobaan kali ini, kita dapat mengamati terjadi nya reaksi
ari senyawa dengan cara mereksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan
dengan adanya perubahan baik perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan
endapan. Dan dapat menuliskan persamaan reaksi dengan cara mereaksikannya.
1.2
Tujuan
1. Dapat Mempelajari jenis reaksi
kimia secara sistematis
2. Dapat Mengamati tanda-tanda
terjadinya reaksi
3. Dapat Menulis persamaan reaksi
dengan benar
4. Dapat Menyelesaikan reaksi
redoks dari setiap percobaan
1.3 Pertanyaan Pra Praktek
1.
Berikan definisi dari
istilah-istilah berikut : katalis, deret elektromatif, reaksi eksotermik,
endapan, produk dan pereaksi !
Jawab :
Ø Katalis
: adalah suatu zat yang dapat memepercepat laju reaksi, namun zat tersebut
tidak ikut bereaksi.
Ø Deret
elektromatif : adalah deret yang
menyatakan kekuatan untuk mereduksi dari yang paling kuat ke yang paling lemah.
Ø Reaksi
eksotermik : adalah reaksi kimia yang
melepaskan energi dalam bentuk panas (kalor) ditandai dengan naiknya suhu.
Ø Endapan
: adalah zat yang berada di dasar campuran yang merupakan salah satu ciri
reaksi kimia.
Ø Produk
: adalah hasil dari reaksi kimia
Ø Pereaksi
: adalah zat-zat yang bereaksi
2. Terangkanlah
arti lambang-lambang berikut : ∆, Wr, (s), (l), (g), dan (aq) !
Jawab :
Ø ∆ : perubahan
Ø Wr : energi rata-rata dalam reaksi kimia
Ø (s) : zat dalam bentuk solid (padat)
Ø (l) : zat dalam bentuk liquid (cairan)
Ø (g) : zat dalam bentuk gas
Ø (aq) : zat dalam bentuk aquos (larutan)
3. Berapa
kira-kira volume dalam tabung reaksi yang berisi sepersepuluh bagian?
Jawab : untuk tabung reaksi 250 ml
x 250 ml = 25 ml
4. Apakah
warna indikator PP dalam larutan asam?
Jawab :
Tidak
berwarna (bening)
5. Hitung
massa atom Cu dari data berikut :
Bobot
cawan penguap + logam M =
45,82 g
Bobot
cawan penguap =
45,361 g
Bobot
cawan penguap + logam Cu =
45,781 g
Jawab :
Massa
atom Cu = (bobt cawan penguap + Cu) –
(bobot cawan)
= 45,781 – 45,361
= 0,42 g
6. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan oksidasi dan reduksi !
Jawab :
Ø Oksidasi
: peristiwa pelepasan elektron dan biloksnya bertambah
Ø Reduksi : peristiwa penangkapan elektron dan
biloksnya berkurang
7. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan oksidator dan reduktor !
Jawab :
Ø Oksidator
: zat yang mengalami reduksi
Ø Reduktor : zat yang mengalami oksidasi
II.LANDASAN TEORI
2.1 Reaksi
Kimia
Persamaan reaksi merupakan
bahasa ilmu kimia prsamaan reaksi menjelaskan secara kualitatif peristiwa yang
terjadi jika dua pereaksi atau lebih bergbung dan secara kuantitatif menyatakan
jumlah zat yng bereaksi serta jumlah produk reaksi.
Reaksi kimia dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) Reaksi
kimia yang berlangsung tanpa perpindahan electron
2) Reaksi
kimia yang berlangsung dengan terjadinya perpindahan elektron
Contoh reaksi kimia
yang berlangsung tanpa perpindahan electron
Ag+ (l) + NO3-
(l) Na+(l) Cl-(l) AgCl (s) + Na+(l)
+ NO3-(l)
Ag+(l) +Cl-(l)
AgCl(s)
Reaksi
yang disertai perpindahn elektron dari satu atom ke atom lain dikenal sebagai
reaksi oksidasi reduksi (redoks), contoh :
Na * + : .Cl
∷ NaCl
Sebuah atom netral natrium
memberikan satu electron ke atom netral kalor hingga terbentuk muatan positif
Na+ dan muatan negatif Cl- .
Reaksi
kimia adalah proses yang mengonservasi sekelompok zat yang disebut reaktan,
menjadi kelompok zat baru yang dinamakan produk. Dengan kata lain, reasi kimia
adalah reaksi yang menghasilkan perubahan kimia. Memang dalam banyak kasus,
tidak ada yang terjadi ketika sejumlah zat dicampur masing-masing
mempertahankan komposisi dan zat aslinya. Kita memerlukan bukti sebelum kita
dapat mengatakan bahwa suatu reaksi telah terjadi. Beberapa jenis bukti fisis
yang diperlukan ditunjukkan berikut ini :
Ø Perubahan
warna
Ø Pembentukan
padatan dalam larutan jernih
Ø Evolusi
gas
Ø Evolusi
atau penyerapan kalor
Meskipun pengmatan
seperti ini biasanya menanadakan bahwa reaksi telah terjadi, bukti kuat masih
memerlukan analisis kimia terperinci dari campuran reaksi untuk
mengidentifikasi semua zat yang ada.(Petrucci.2007:108).
2.2 Macam-macam
Reaksi Kimia
Umumnya
reaksi-reaksi kimia digolongkan menurut jenisnya sebagai berikut :
Ø Reaksi
penggabungan
Yaitu reaksi di mana dua buah zat bergabung
memebentuk zat ketiga. Kasus
paling sederhana adalah jika dua unsur bereaksi memebentuk senyawa. Misalnya,
logam natrium bereaksi dengan gas klorin memebentuk natrium klorida. Persamaan
kimianya:
Na(s) + Cl(g) 2NaCl(s)
Ø Reaksi Penguraian
Yaitu suatu reaksi senyawa tunggal
membentuk dua atau lebih zat baru. Biasanya reaksi ini berlangsung dalam suhu
tinggi. Beberapa senyawa yang dapat teruraidengan menaikkan suhu misalnya kclo3.
senyawa ini jika dipanaska akan terurai menjadi KCl dan gas oksigen. Persamaan
kimianya :
KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2 (g)
Ø Reaksi
pendesakan atau pergantian
Yaitu
suatu reaksi di mana suatu unsur bereaksi dengan suatu senyawa menggantikan
unsur yang terdapat dalam senyawa itu. Misalnya, jika logam besi dicelupkan ke
dalam larutan tembaga (II) nitrat, akan mengendapka logam tembaga. Persamaan
kimianya :
2Fe(s) + Cu (No3)2(aq) CU(s)
+ Fe(No3)2(aq)
Ø Reaksi
metalesis (pembentukan
ganda)
Yaitu reaksi yang melibatkan
petukaran bagian dari pereaksi. Jika pereaksi adalah senyawa ionik dalam bentuk
larutan, bagian yang bertukaran adalah kation dan anion dari senyawa. Misalnya
larutan kalium iodida yang tidak berwarna. Ion-ion di dalam larutan bereaksi
memebentuk endapan berwarna kuning dari senyawa timbal (II) iodida. Persamaan kimianya
:
2KCl(aq) + Pb (No3)3(aq) 2KNO3(aq)
+ Pbl2(s)
Ø Reaksi
pembakaran
Yaitu reaksi suatu zat
dengan oksigen, biasanya bereaksi cepat disertai pelepasan kalor memebentuk
nyala.
Oksidasi
adalah suatu proses yang mengakibatkan bilangan satu elektron atau lebih dari
dalam zat (atom, ion dan molekul). Bila suhu unsur dioksidas, keadaan
oksidasinya berubah ke harga yang lebih positif suatu zat pengoksidasi adalah
suatu zat yang memeperoleh elektron dan dalam proses tertentu zat tersebut
direduksi. Reduksi adalah suatu proses yang mengakibatkan hilangnya satu
elektron atau lebih dari alam zat (atom, ion dan molekul). Bila suhu unsur
direduksi, keadaan oksidasi berubah menjadi lebih negatif. Jadi suatu zat
pereduksi adalah zat yang kehilangan elektron dalam proses itu zat ini
dioksidasi (svehia.195:108).
2.3 Reaksi
Redoks
Elektrokimia adalah
cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan energi
kimia. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks dimana dalam reaksi ini energi
yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listrik atau dimana energi
listrik digunakan agar reaksi yang spontan bisa terjadi.
Dalam reaksi redoks,
electron-elektron ditransfer dari satu zat ke zat lain. Reaksi antara logam Mg
dan HCl merupakan satu contoh reaksi redoks:
0 +1 +2 0
Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2
(g) (Chang.2002:194)
Menentukan
reaksi redoks : dalam mencari bilangan oksidasi semua unsur dalam suatu reaksi,
serta dapat mengetahui reaksi tersebut redoks serta menentukan unsur yang
teroksidasi dan tereduksi, contoh :
a.
2Na + Cl2 2NaCl
, biloks Na = 0 ke +1(oksidasi)
,
biloks Cl = 0 ke -1 (reduksi)
b.
NaS +CaCl2 CaS + 2HCl , bilangan oksidasi semua unsur tetap.
Jadi reaksi a dan b adalah redoks
dan metethesis (Syukri.1999:112).
Bilangan oksidasi
unsur-unsur yang umum dikenal yaitu yang disusun berdasarkan posisinya dalam
tabel periodik :
·
Unsur-unsur logam dapat
memiliki bilangan oksidasi positif, sedangkan unsur-uunsur nonlogam dapat
memiliki bilangan oksidasi positif atau negatif.
·
Bilangan oksidasi
tertinggi yang dimiliki unsur golongan IA-VIIIA adalah sama dengan bilanganya
dalam tabel periodik, sebagai contoh halogen adalah golongan VIIA, sehingga
bilangan oksidasi tertinggi yang paling mungkin adalah+7
Logam-logam transisi
(golongan IB, IIIB – VIIIB) biasanya memiliki beberapa bilangan oksidasi yang
mungkin (Raymond, 2004 : 84).
2.4 Proses
Oksidasi dan Reduksi
Oksidasi adalah proses
pelepasan elektron (e-) dari suatu zat, sedanggkan reduksi adalah
proses penangkapan electron oleh suatu zat. Pada waktu melepaskan e-
suatu zat berubah menjadi bentuk teroksidasinya, Karen zat itu bertindak
sebagai zat pereduksi. Sebaliknya, zat pegoksidasi adalah zat yang menerima
electron dank arena itu zat tersebut mengalami reduksi (Rivan.1994:319).
Dalam
mempelajari reaksi oksidasi dan reduksi biasanya reaksi ini dipisahkan mejadi
dua bagian misalnya untuk reaksi sebagai berikut:
Zn(s) + Cu(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)
Dipisahkan menjadi dua
setengah reaksi, yaitu:
Oksidasi : Zn(s) Zn2+ + 2e-
Reduksi : Cu2+ + 2e- Cu(s)
Jumlah
elektron yang dilepaskan dan jumlah electron yang diterima dapat dijumlahkan
untuk memperoleh persamaan reaksi oksidasi reduksi yang sudah setara (Achmad.1999:51).
2.5 Sistem
Oksidasi Reduksi
Contoh,
bila logam zn dimasukkan kedalm larutan yang berisi Zn+ terdapat
beda potensial antara larutan yang berisi ion inerst seperti Pt dimasukkan
dalam timbul beda potensial antara larutan dan elektrodenya yang disebut
potensial redoks.
Esel
= Eosel -
(Sukardjo.1990:264).
III.METODE
PENELITIAN
3.1
Alat dan Bahan
a)
Alat
-
Sudip
-
Krus
-
Pembakar Bunsen
-
Tabung raksi
-
Pipet tetes
-
Lemari asam
b) Bahan
-
0,1 serbuk Mg
-
CuSO4.5H2O
-
1 ml AgNO3
0,01 M
-
0,1 g serbuk Cu
-
1 ml HCl 0,01 M
3.2 Prosedur Kerja
A.
Reaksi Penggabungan
3.2 Prosedur
Kerja
Serbuk Mg
|
Masukkan ke dalam krus seujung sudip
|
Bakar pada nyala busen
|
amati
|
Hasil
|
B.
Reaksi penguraian
Tabung Reaksi
|
Masukkan CuSO4∙5H2O
|
panaskan dengan busen
|
Hasil
|
amati
|
Tabung reaksi 1
|
Isi dengan 1
ml larutan AgNO3 0,01 M dan masukkan kira-kira 0,1 g serbuk Cu
|
Kocok hingga homogen
|
Tabung reaksi 2
|
Hasil
|
Amati dan catat hasilnya
|
Isi dengan 1 ml larutan HCl 0,1 M dan 0,1
g serbuk Mg
|
Hasil
|
Kocok hingga homogen
|
D. Reaksi Penggantian
Rangkap
Hasil
|
3 tabung reaksi (2)
|
Tambahkan masing-masing 1ml larutan Na3PO4
0,1M
|
Amati dan catat hasilnya
|
Masukkan 1 ml AgNO3 0,01 M pada
tabung IV, larutan Hg(NO3)2 0,1M pada tabung V dan
larutan Al(NO3)2 0,1M pada tabung VI
|
Hasil
|
Masukkan 1 ml AgNO3 0,01 M pada
tabung I, larutan Hg(NO3)2 0,1M pada tabung II dan
larutan Al(NO3)2 0,1M pada tabung III
|
Amati dan catat hasilnya
|
3 tabung reaksi (1)
|
Masing-masing
tambahkan 1 ml KI 0,1 M
|
CATATAN
: khusus untuk tabung reaksi V jangan
goyangkan tabung setelah penambahan Na3PO4
3 tabung reaksi
|
Hasil
|
Amati dan catat hasilnya
|
Masukkan masing-masing 1 tetes indikator
penolftalein
|
Tetesi larutan NaOH 0,1M sampai terjadi
perubahan warna
|
Isi 1ml HNO3 0,1M pada tabung
1, 1ml H2SO4 0,1M pada tabung 2 dan 1ml H3PO4
O,1M pada tabung 3
|
3 tabung reaksi
|
Hasil
|
Tetesi dengan larutan Na2C2O4
0,1M sampai terjadi perubahan warna
|
Masukkan 1ml HCl 6M pada tabung reaksi
3dan tambahkan 1g kristal kmno4
panaskan dalam lemari asam, amati apa yang terjadi
|
Masukkan 0,5ml larutan H2SO4
6 M dan 0,5 ml larutan KMNO4 pada tabung 1
|
Teteskan larutan KMnO4 ke
tabung 2 dan amati setiap tetes penambahan sampai terjadi perubahan warna
yang stabil dan catat jumlah KMnO4
yang terpakai
|
Masukkan 3ml larutan NHSO3 0,1M
dan 1ml NaOH 0,1M pada tabung 2
sambil dikocok
|
tabung reaksi (1)
|
jelaskan keadaan di atas dengan menggunakan daftar elektrode
reduksi
|
Catat urutan logam sesuai dengan berkurangnya
kereaktifan dan tulis persamaan reaksiny
a
|
Masukkan FeCl3 0,1M. Tambahkan
10 tetes H2SO4 1M dan 10 tetes KI 0,1M
|
perhatikan apa yang terjadi
|
tabung reaksi (4)
|
panaskan 2 menit, kemudian tambahkan 1
tetes larutan kanji
|
Hasil
|
tabung reaksi (3)
|
Masukkan larutan 5 tetes H2o3 0,1 M
dan tambahkan 5 tetes H2SO4 1 M dan 10 tetes KI 0,1 M
|
Kemudian tambahkan
1 tetes tepung kanji. Amati perubahan yang terjadi dan catat.
|
tabung reaksi (2)
|
Lakukan sebaliknya, dengan memasukkan
logam Cu ke dalam larutan ZnSO4 0,5M. catat apa yng terjadi
|
Masukkan larutan Pb(No3)2 0,5M
dan NaNO3 0,5M , masukkan sedikit serbuk Mg
|
Catat hasil pengamatan
|
Masukkan 5 tetes H2O2 0,1M,
tambahkan 5 tetes H2SO4 1M dan 10 tetes KI 0,1 M
kemudian tambahkan 1 tetes larutan
kanji
|
Masukkan 2ml larutan CuSO4
0,5M. tambahkan sepotong logam Zn biarkan beberapa menit. Catat hasilnya
|
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
PERSAMAAN REAKSI
|
BUKTI TERJADINYA REAKSI
|
a.
Reaksi Penggabungan
Mg + O2 àMgO2
|
- terjadi perubahan
warna hitam menjadi abu-abu dan terdapat uap
|
b. Reaksi
penguraian
CuSO4∙5H2OàCuSO4+
5H2O
|
- setelah danaskan
warna serbuk zat menjadi memudar kemudian menjadi putih dan terbntuk uap air
pada dinding tabung
|
c.
Reaksi Penggantian
Tunggal
1.
Cu + AgNO4 à Cu(NO3)2
+ 2Ag
2. Mg
+ HCl àMgCl2
+ H2
|
-terbentuk endapan
-berbuih
dan membentuk endapan
|
d.
Reaksi
penggantian rangkap
1.
AgNO3+KlàAgl
+ KNO3
2.
Al(NO3) +
Kl
3.
AgNO3 + Na3PO4
à Ag3PO4 +3NaNO
4.
Al(NO3)
+ Na3PO4 à
AlPO4
|
- berubah warna menjad putih susu
- berubah warna dan ada endapan menjadi kuning
- terdapat
endapan dan berubah warna menjadi kuning bening
- terbentuk endapan warnanya menjadi putih susu
|
e.
Reaksi
netralisasi
1.
HNO3 +
NaOH
NaNO3 + H2O
2.
H2SO4
+ 2NaOH
NaNO3 + H2O
3.
H3PO4
+ 3NaOH
Na3PO4 + 3H2O
|
-terjadi perubahan warna pada
tetesan ke dua lalu mulai kembali bening pada tetesan NaOH selanjutnya.
|
f.
Reaksi
redoks
1.
Na2C2O4
+ KMnO4
2NaMnO4 + K2C2O4
2.
NaHSO4 +
KMnO4
NaMnO4 +KHSO4
3.
HCl +
KMnO4
KCl + HMnO4
|
|
Untuk percobaan
reaksi redok kami tdak melakukan karena bahan yang dibutuhkan tida tersedia
BEBERAPA REAKSI REDOKS
No.
|
Percobaan
|
Pengamatan
|
Reaksi
|
1.
|
CuSO4+Logam Zn
ZnSO4+Logam Cu
Serbuk Mg + Pb(NO3)2
|
Terbentuk gelembung/gas.
-
-
|
CuSO4+Zn
ZnSO4+Cu
-
-
|
2.
|
Serbuk Mg+NaNO3
|
-
|
-
|
3.
|
H2O2+H2SO4+Kl+kanji
|
- terdapan
endapaan
|
|
4.
|
FeCl3+H2SO4+Kl+kanji
|
-terdapat gelembung gas dan mengepulkan asap, warna
menjadi putih dan mengendap dengan warna ungu muda
|
|
Ada beberapa
percobaan yang tidak kami lakukan karena bahan yang dibutuhkan tidak tersedia.
4.2Pembahasan
A. Reaksi
Penggabungan
Pada percobaan ini langkah awal yang kami lakukan adalah
mengambil seujung sudip Mg untuk dimasukkan ke dalam krus selanjutnya dibakar
pada nyala bunsen selama dua menit.
Bukti
terjadinya reaksiyaitu adanya perubahan warna hitam menjdi abu-abu dan terdapat
uap. Rumus reaksi, yaitu:
Mg + O2 MgO2
B.
Reaksi Penguraian
Pada
percobaan ini terlebih dahulu kami menyiapkan tabung reaksi yang telah
dibersihkan. Selanjutnya kami mengambil seujung sudip kristal CuSO4∙5H2O lalu dimasukkan pada
tabung reaksi,kemudian panaskan dengan bunsen selama dua menit. Berdasarkan
pengmatan yang diperoleh
terjadi
perubahan warna menjadi putih dan terbentuk up air pda dinding tabung. Rumus
reaksi, yaitu:.
CuSO4∙5H2O CuSO4 + 5H2O
C.
Reaksi Penggantian
tunggal
Pada percobaan ini dilakukan dua percobaan.yaitu :
5. Percobaan
pertama :
Hal
yang pertama dilakukan yaitu menyiapkan tabung reaksi yang telah dibersihkan.
Selanjutnya mengisi tabung reaksi tersebut dengan 1ml larutan AgNO3
0,01M dan kira-kira 0,1g serbuk Cu kemudian dikocok hingga homogen. Hasilnya
yaitu larutan AgNO3 dan serbuk Cu menyatu dan terjadi endapan.
Reaksinya :
Cu + AgNO3 Cu(NO3)2
+ 2Ag
6. Percobaan
kedua :
Pada percobaan kedua ini kami memasukkan 1ml larutan HCl
0,1M pada tabung reaksi yang telah dibersihkan dan juga memasukkan kira-kira
0,1g serbuk Mg. Setelah diamati,
hasilnya yaitu terdapat endapan dan muncul gas dalam bntuk buih.
Reaksinya :
Mg + 2HCl MgCl2 + H2
Hal ini menunjukkan bahwa terjadi reaksi pada
larutan tersebut.
D.
Reaksi Penggantian
Rangkap
·
Pada percobaan
ini, kami melakukan 6 percobaan untuk mengidentifikasi reaksi pengganti
rangkap. Tetapi, dikarenakan tidak ada bahan untuk Hg(NO3)2,
maka kami hanya melakukan 4 percobaan. Langkah pertama
Dua
tabung reaksi dimasukkan AgNO3 dan Pb(NO3) pada setiap
tabung, lalu ditambahkan KI. Pada yang berisi AgNO3 + KI, terjadi
perubahan warna, menjadi putih susu. Reaksinya :
AgNO3 + KI KNO3 + AgI
Sedangkan
pada tabung yang bereaksi antara Pb(NO3) + KI, terjadi warna,
menjadi kuning dan terdapat endapan. Reaksinya :
Pb(NO3) + KI KNO3
+ PbI
·
Langkah kedua
Untuk
langkah yang kedua sama dengan langkah yag pertama, yaitu dengan menyedikan dua
tabung reaksi, yang masing-masing tabung berisi AgNO3 dan Pb(NO3).
Kemudian disetiap tabung ditambahkan dengan larutan Na3PO4.
Pada tabung yang berisi AgNO3 + Na3PO4, terjadi
perubahan warna menjadi kuning bening dan terdapat endapan. Reaksinya:
AgNO3 + Na3PO4 NaNO3 + Ag3PO4
Sedangkan
untuk tabung yang berisi Pb(NO3)
+ Na3PO4, terjadi perubahan warna menjadi putih susu dan terbentuk
endapn. Reaksinya :
PbNO3 + Na3PO4 NaNO3 + Pb3PO4
E. Reaksi
Netralisasi
Pada percobaan ini,
kami melakukan 3 percobaan, namun karena bahan HNO3 dan H3PO4
yang tidak tersedia, maka kami hanya melakukan 1 percobaan, yaitu dengan
menggunakan bahan H2SO4. Mula-mula larutan H2SO4
dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 1 tetes indikator PP,
lalu tetesi dengan larutan NaOH. Hasil reaksi yang terjadi yaitu anya perubahan
warna pada tetesan ke dua kemudian warna kembali kewujud semula pada pemberin
NaOH.
Hal
di atas menunjukkan bahwa terjadi reaksi pada setiap larutan dengan indikator
terjaadinya perubahan warna.
F. Reaksi
Redoks Serta Perubahan Warna
Pada
percobaan kali ini kami tidak melakukan percobaan, karena bahan yang dibutuhkan
tidak memadai
G.
Beberapa Reaksi Redoks
Pada
percoban ini kami melakukan 4 percobaan, namun karena beberapa bahan yang tidak
tersedia, maka kami melakuan 3 percobaan, yaitu
kami
mencampurkan :
Ø CuSO4
0,5M + sepotong logam Zn, Hasil pengamatan yang kami peroleh adalah sebagai
berikut, pada logam Zn terdapat gelembung gas dan terjadi perubahan warna
menjadi coklat kemerahan.
Ø H2O2
+ H2SO4 + KI + amilum, Hsil pengamatan yang kami peroleh
adalah terjadinya endapan.
Ø FeCl3
+ H2SO4 + KI + kanji, terdapat gelembung-gelembung gas,
mengepulkan asap dan juga berwarna putih, kemudian setelah ditambahkan larutan
kanji warna berubah menjadi ungu muda dan terdapat endapan.
V.PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Ada 5 jenis reaksi kimia :
Ø Reaksi
penggabungan : sintesis satu jenis senyawa dari 2 zat atau lebih
A + Z
AZ
Ø Reaksi
penguraian : terpecahnya satu senyawa menjadi 2 zat atau lebih
AZ
A + Z
Ø Reaksi
penggantian : satu unsur menggantikan unsur lain dalam senyawa, unsur yang
digantikan adlah yang letaknya lebih bawah dalam deret volta.
A + BZ
AZ + B
Ø Reaksi
penggantian rangkap : dua zat dalam larutan bertukar pasangan
AX + BZ AZ + BX
Ø Reaksi
netralisasi : asam dan basa bereaksi memebentuk garam dan air
HX + BOH BX + HOH
7. Tanda- tanda terjadinya
reaksi :
Ø Timbulnya
gas
Ø Adanya
endapan
Ø Terjadi
perubahan warna
Ø Terjadinya
perubahan suhu
8. Reaksi redoks yaitu
reaksi reduksi dan oksidasi.
Ø Reaksi
reduksi : peristiwa penangkapan elektron, melepaskan oksigen, mengikat H2
dan bioksnya berkurang.
Ø Reaksi
oksidasi : peristiwa pelepasan elektron, penangkapan oksigen, melepaskan H2
dan koefisienya bertambah.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 1999. KIMIA DASAR 1. Jakarta:UI press
G.svehia
. 1985. Reaksi Redoks . Surakarta ;
Balaipustaka
Petrucci
. 2007 . Kimia Dasar . Jakarta ;
Erlangga
Raymond, Chang.2002. KIMIA DASAR. Jakarta: Erlangga
Raymond,
Chang . 2004 . Kimia Dasar 1 .
Bandung ; Lautan Bariwasa
Rivai, Harrizul.1994.ASAS PEMERIKSAAN KIMIA. Jakarta: UI Press
Sukardjo, H.2008.KIMIA
ORGANIK. Jakarta: Yudhistira
Syukri,S
. 1999 . Kimia Dasar 1 . Bandung ; ITB
Yayan,
Sunarya . 2010 . Kimia Dasar 1 .
Bandung ; Yrama Widya
No comments:
Post a Comment