Saturday 17 September 2016

LAPORAN GOLONGAN DAN IDENTIKASI UNSUR



GOLONGAN DAN IDENTIKASI UNSUR






PRAKTIKUM KIMIA DASAR
GOLONGAN DAN IDENTIKASI UNSUR





BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Dalam mempelajari sifat-sifat unsur dapat dilihat dari kecendrungan sifat-sifat ini dapat dikelompokkan menurut periode dan golongan sepanjang periode dari kiri ke kanan nomor atom bertambah dan muatan bertambah besar. Disini terlihat bahwa dari kiri ke kanan dalam suatu periode terjadi perubahan sifat dari logam ke bukan logam. Kemiripan sifat disebabkan adanya struktur electron yang sama dalam kulit terluar sedangkan perbedaan sifat, dalam golongan disebabkan perbedaan dalam ukuran atomnya.
            Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai banyak persamaan sifat kimianya. Sifat-sifat kimia ditentukan oleh electron valensinya yaitu electron yang terdapat pada kulit lintasan yang terluar. Karena electron valensi unsure yang segolongan sama, dengan sendirinya sifat kimianya juga sama.
            Dalam system periodic, tiap unsure terletak pada kotak tertentu sehingga ada kelompok yang memiliki kemiripan sifat. Kemiripan itu dikelompokan menjadi kemiripan horizontal, kemiripan vertikal, dan kemiripan diagonal.
           
Dari penguraian diatas, kami melakukan percobaan yang berjudul Golongan dan Identifikasi Unsur untuk mengidentifikasi sifat – sifat dari unsur kimia.          


1.2  Tujuan                              :   1. Dapat mengkaji kesamaan sifat unsur-                     
                                                   unsur  dalam table berkala
     2. Dapat  mengamati uji nyala dan reaksi
                                                         beberapa unsure alkali dan alkali tanah
    3. Mampu mengenali reaksi air klorin dan halide
    4. Bisa menganalisis larutan anu yang mengandung unsur alkali tanah dan halida




1.3 Pertanyaan Prapraktikum
1. Tuliskan unsur-unsur yang tergolong golongan  IA  ( alkali ) dan golongan IIA ( alkali tanah ) !
Jawab :  Golongan IA ( alkali ) =       1. Litium                      4.Rubidium
2. Natrium                   5. Sesium
                                                            3. Kalium                    6.Fransium
           
            Golongan IIA ( alkali tanah ) = 1. Berilium                4.Stronsium
                                                           
2. Magnesium              5. Barium
                                                           
3. Kalsium                   6. Radium
2.  selesaikan  persamaan reaksi berikut :
Jawab : a.  CaCl2  +   (NH4 )2CO3                   2NH4Cl +    CaCo3
            b. BaCl    +   (NH4)2CO3                           2NH4Cl   +BaCO3                                       
            c. 2NaCl  +   (NH4)2CO3                                 2NH4Cl   + Na2CO3
            d. NaCl    +    Cl2                                           tidak bereaksi
            e. 2NaBr +    Cl2                                            2NaCl      +     Br2
            f. 2NaI +    Cl2                                                                2NaCl      +      I2
           
3.  Apa fungsi penambahan CCl4 dalam percobaan C ?
            Jawab : CCl4 ( Karbon tetraklorida ) berfungsi sebagai pelarut dan untuk mengidentifikasi unsur






BAB 2.  LANDASAN TEORI
          Untuk mengidentifikasi unsur dan golongan dilakukan uji nyala pada larutan alkali dan alkali tanah. Uji nyala dapat diamati dari larutan yang jumlahnya sangat sedikit dengan menggunakan kawat nikrom. Dengan mencelupkan kawat nikrom kemudian membakarnya pada nyala yang panas (api yang biru ) akan diamati warna nyaka dari unsure tersebut. Larutan yang digunakan adalah larutan garam dari unsur tersebut. Setiap unsu akan memberikan warna nyala yang berbeda. Contohnya :  larutan  natrium memberikan warna kuning, larutan tembaga nyala hijau, larutan litium warna merah .
          Nyala menjadi ciri khas setiap unsur-unsur. Warna nyala kuning tajam merupakan cara yang peraktis untuk menentukan unsur natrium. Inilah sebabnya uj nyala dapat digunakan untuk menentukan larutan yang tidk diketahui.
          Garam halide dari alkali dan alkali tanah dapat bereaksi dengan halogen yang lebih bersifat pengoksidasi, sehingga terbentuk halogen dari halide tersebut. Urutan kekuatan pengoksidasi ialah :  Fe > Cl2 >Br2 > I2. F2 dapat mengoksidasi Cl - , menjadi Cl2 dan Cl2 dapat mengoksidasi Br - menjadi Br2 dan seterusnya. Sedangkan Br2 tidak dapat mengoksidasi Cl - menjadi Cl2. Reaksinya dapat dilihat sebagai berikut :     
Br - +  Cl2                           Cl -   +   Br2
                                             Cl2  +  I                      I2        +   Cl -
                                             Br2  +  Cl                         tidak bereaksi ( Epinur . 2012 : 25 ).
          Dalam mempelajari sifat-sifat unsure dapat dilihat dari kecendrungan sifat-sifat ini dapat dikelompokkan menurut periode dan golongan sepanjang periode dari kiri ke kanan nomor atom bertambah dan muatan bertambah besar. Disini terlihat bahwa dari kiri ke kanan dalam suatu periode terjadi perubahan sifat dari logam ke bukan logam. Kemiripan sifat disebabkan adanya struktur electron yang sama dalam kulit terluar sedangkan perbedaan sifat, dalam golongan disebabkan perbedaan dalam ukuran atomnya. Kemiripan sifat unsure dapat dikelompokkan menjadi :
a.       Kemiripan vertical
Dalam satu golongan unsur-unsur mempunyai electron yang sama banyak
b.      Kemiripan horizontal
Unsur-unsur dalam satu periode memiliki jari-jari atom yang hampir sama

c.       Kemiripan diagonal
Kemiripan ini terbatas pada bagian atas sebelah kiri system periodic ( Hiskia . 1994 : 337 – 338 ).

            Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai banyak persamaan sifat kimianya. Sifat-sifat kimia ditentukan oleh electron valensinya yaitu electron yang terdapat pada kulit lintasan yang terluar. Karena electron valensi unsure yang segolongan sama, dengan sendirinya sifat kimianya juga sama.

ΓΌ  Golongan IA atau alkali
Unsure golongan ini sangat elektropositif dan reaktif. Makin ke bawah dalam golongan tersebut, makin reaktif. Unsure ini karena reaktifnya jadi tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam. Semua unsure golongan ini merupakan penghantar panas dan listrik yang baik. Karena lunaknya golongan ini dapat dipotong dengan pisau, semuanya merupaan reduktor yang kuat dan mempunyai panas jenis yang rendah. Dalam nyala Bunsen, ion litium berwarna merah, natrium berwarna kuning, kalium berwarna ungu, rubidium berwarna merah, dan sesium berwarna biru. (Sukardjo . 1990 : 375 ).

Kemiripan sifat unsur
            Dalam system periodic, tiap unsure terletak pada kotak tertentu sehingga ada kelompok yang memiliki kemiripan sifat. Kemiripan itu dikelompokan menjadi :
ΓΌ  Kemiripan  vertical
Kemiripan vertical terjadi dalam unsure segolongan karena electron valensinya sama. Dengan demikian Li,Na, dan K mempunyai sifat yang mirip karena dalam golongan alkali. Demikian juga unsure segolongan yang ain, seperti alkali tanah , halogen dan gas mulia.
ΓΌ  Kemiripan horizontal
Unsur golongan VIII terdiri dari tiga triad yaitu :
ΓΌ  Triad besi : Fe,Co,Ni
ΓΌ  Triad palladium : Ru,Rh,Pd
ΓΌ  Triad platina : Os,Ir,Pt
Tiap triad terdapat dalam satu periode ( horizontal ) sehingga disebut kemiripan horizontal. Kemiripan ini diakibatkan oleh jari-jari atom yang hamper sama, karena sifat unsure dipengaruhi oleh ukuran atomnya.
ΓΌ  Kemiripan diagonal
Dalam unsure golongan utama, sebelah kiri dan kanan system periodic, yaitu IA sampai IVA terdapat kemiripan sifat secara diagonal ( Syukri . 1999 : 169 ).




Unsur-unsur Golongan IA
            Semua unsure-unsur ini memiliki energy ionisasi yang rendah dan karena itu memiliki kecendrungan yang besar untuk kehilangan satu electron valensi nya. Pada kenyataan nya, dalam sebagian besar senyawanya, unsure-unsur tersebut berupa ion unipositif. Logam-logam sangat reaktif sehingga tidak pernah ditemukan bebas dalam keadaan bebas di alam. Logam-lagam yang bersesuain itu beraksi dengan air menghasilakn gas hydrogen dan hidroksida logam
2M ( s ) + 2H2O ( l )                           2MOH (aq ) + H2 ( g )
Dimana M adalah logam alkali. Ketika dibiarkan di udara, unsure-unsur tersebut secara bertahap kehilangan kitap logamnya karena bergabung dengan gas oksigen membentuk oksida.
Unsur-unsur Golongan IIA
          Sebagai suatu golongan, logam alkali tanah kurang reaktif dibandingkan logam alkali. Baik energy ionisasi pertama mau kedua turun dari berilium ke barium. Jadi kecendrungannya adalah untuk membentuk ion M2+ ( dengan M mlambangkan atom logam alkali ) dank arena itu karakter logamnya meningkat dari atas ke bawah dalam golongan itu. Kereaktifan logam alkali tanah dengan air cukup beragam. Berilium tidak bereaksi dengan air,  magnesium bereaksi lambat dengan uap, dan kalsium, stronsium , dan barium cukup reaktif untuk menyerang air dingin. Keraktifan logam alkali tanah terhadap oksigen juga meningkat dari Be ke Ba. Berilium dan Magnsium membentuk oksida( BeO dan MgO ) hanya pada suhu tinggi, sedangkan CaO,SrO, dan BaO terbentuk pada suhu kamar ( Raymond . 2004 : 246-248 ).  

            Beberapa halide loam alkali dan alkali tanah terdapat melimpah di alam, sehingga digunakan sebagai bahan mentah untuk membuat senyawaan lain dari logam dan halogen. Natrium klorida dan kalium klorida langsung diambil dari tambangnya. Sewaktu pemurnian bijih-bjih atau larutannya, kadang-kadang diperoleh halide lain seperti litium, rubidium dan sesium klorida dan beberapa bromide dan iodide yang ada serta dalam uantitas kecil dalam bijih itu. Salah satu atau lebih dari halogen unsure, bereaksi dengan semua logam, bahkan dengan logam mulia. Senyawaannya yang terbentuk dengan logam yang elektronegatifan paling rendah, sebagian besar adalh ionik. Semakin kecil dan semakin positif logam itu, semakin besarlah daya tariknya terhadap electron dan semakin kovalen ikatan itu jadinya. 
( Keenan . 1999 : 148-149)

            Atom – atom golongan IA, yang mempunyai electron valensi tunggal yang mudah lepas, menunjukkan sifat logam dengan tingkatan tertinggi. Pada saat yang sama, kerena ukuran yang besar dan jumlah electron valensi yang terbatas, ikatan antar atom-atom logam alkali tidak sekuat ikatan dalam logam pada umumnya, menjadi penyebab nilai rapatan, titki cair dan kekerasan yang rendah.
Warna-warna nyala golongan IA yaitu : Litium = merah, Natrium = kuning, Kalium = violet, Rubidium = merah-biru, Sesium = biru.
Dari segi bahan kimia, dalam kemampuan bereaksi dengan air dan asam membentuk senyawa ionic, unsure-unsur golongan IIA yang lebih berat, Ca,Sr,Ba, dan Ra hamper sama aktifnya dengan logam alkali ( IA ). Dari sifat fisik ( rapatan, kekerasan , dan titk cair ) , logam IIA lebih bersifat logam dibanding unsur IA.
Warna nyala atom-atm alkali tanah yaitu : Be = tidak ada, Mg = tidak ada, Ca = merah – jingga , Sr = merah dan Ba = hijau ( Ralph . 1992 : 102-109 ).

BAB 3 METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
·         ALAT :           - Tabung reaksi
-Kawat nikrom
-bunsen
-rak tabung reaksi

·         BAHAN :       - 2 ml larutan BaCl2 0,5 M      -1 ml larutan (NH4)2CO3 0,5 M
-2 ml larutan CaCl2 0,5 M       -1ml larutan (NH4)3PO4 o,5 M
-2 ml larutan LiCl 0,5 M         -1 ml larutan NaCl 0,5 M, NaBr 0,5 M, NaI 0,5 M
-2 ml larutan KCl 0,5 M          -1 ml larutan CCl4, 1 ml air klorin
-2 ml larutan NaCl 0,5 M        -HNO3 encer ( 6 M )
-2 ml larutan SrCl 0,5 M         - larutan ( NH4)2SO4
-larutan HCl pekat ( 12 M )    -air suling
-larutan x dan larutan y


3.2 Prosedur Kerja

A. Nyala api untuk unsure alkali dan alkali tanah
Enam tabung reaksi
 

- letakkan pada rak
- tambahkan masing-masing 2 ml larutan BaCL2 0,5 M,  CaCl2 0,5 M, LiCl 0,5 M, KCl 0,5 M, NaCl 0,5 M, SrCl  0,5 M
                       
                                                            Ambil kawat nikrom

-panaskan pada bagian nyala bunsen hingga tidak ada lagi warna yang timbul pada nyala
-untuk mencegah kontaminasi, jangan menyentuh kawat nikrom bersih
                                                            Celupkan kawat
                                                                         -pada tabung yang berisi larutan
                                                                         barium
                                                                        - panaskan ujung kawat pada nyala
                                                            Catat pengamatan

                                                                        -bersihkan kawat
Hasil
                                                                         - ulangi uji nyala untuk larutan yang mengandung Ca,Li,K,Na,dan Sr

Catatan : untuk membersihkan kawat bekas pakai, celupkan kawat ke dalam larutan HCl pekat (12 M ) dan panaskan sampai merah. Bila perlu ulangi prosedur ini




B. reaksi-reaksi  unsure alkali dan alkali tanah
                                                            Enam tabung reaksi tadi

-tambahkan 1ml larutan (NH4)2CO3 0,5 M ke setiap tabung
              -jika terbentuk endapan, tulislah EDP dalam lembar laporan, bila tidak ada reaksi
                                                                  Tabung reaksi

-bersihkan dan bilas dengan air suling
                                                                                     -masukkan 2ml larutan Ba,Ca,Li,k,Na, dan Sr masing-masing ke dalam tabung reaksi
-tambahkan 1ml larutan (NH4)3PO4 0,5 M ke dalam setiap tabung
Catat Pengamatan
                                               

                                                                Tabung reaksi

                                                                                    -bersihkan tabung
-masukkan 1ml larutan Ba,Ca,Li,K,Na, dan Sr ke dalam tabung terpisah
                                                                                     -tambahkan 1 ml larutan (Na4)2SO4 ke dalam setiap tabung
                                                                         Hasil

C. Reaksi-reaksi halide
                                                            Tiga tabung reaksi

                                                                                    -letakkan pada rak
-masukkan 1ml larutan NaCl 0,5 M, NaBr 0,5 M, NaI 0,5 M, ke dalam setiap tabung
Tabung reaksi berisi larutan

-tambahkan 1ml CCl4, 1ml air klorin dan 5 tetes asam nitrat encer ( 6 M )
-kocok setiap tabung

                                                            Amati warna lapisan CCl4 di
                                                                         bagian bawah

Catatan : buanglah larutan ini kedalam wadah khusus untuk buangan limbah organic

D. Analisis larutan anu
                                                                        Larutan anu ( X )


                                                                                    -diminta kepada asisten
                                                                                    -lakukan uji nyala
                                                                                    -catat pengamatan

                                                                        Larutan anu ( X )


              -masukkan ke dalam 3 tabung reaksi masing-masing sebanyak 1ml
              -tambahkan 1ml (NH4)2CO3 ke dalam tabung pertama
              -tambahkan 1ml (NH4)3PO4 ke dalam tabung kedua
-tambahkan 1ml (NH4)2SO4 ke dalam tabung ketiga
Catat pengamatan
                                                                       


                                                                       
                                                                        Larutan anu ( Y )

-masukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 1ml
-tambahkan 1ml CCl4, 1ml air klorin dan setetes asam nitrat
                                                                                     -kocok tabung reaksi
                                                                        Catat warna lapisan
                                                                     Karbon tetraklorida ( CCl4 )

                       
                                                            Bandingkan uji nyala dan reaksi larutan X

-dengan larutan-larutan yang diketahui ( prosedur A danB)
-nyatakan unsur alkali apa yang terdapat dalam larutan X
                                                            Bandingkan uji halida dari larutan Y


-dengan ketiga larutan yang diketahu ( prosedur C )
-nyatakan halida apa yang ada dalam larutan Y
Hasil
                                                                                   



BAB 4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
A. uji nyala unsur alkali dan alkali tanah

NO
ZAT
WARNA NYALA
KETERANGAN
1
CaCl2
Merah
Gol. IIA
2
BaCl2
Hijau
Gol. IIA
3
KCl
Ungu
Gol. IA
4
NaCl
Kuning
Gol. IA


B. reaksi-reaksi unsur alkali dan alkali tanah

NO
ZAT
PEREAKSI
EDP
TR
1
CaCl2
(NH4)2CO3
ΓΌ   

2
BaCl2

ΓΌ   

3
KCl


ΓΌ   
4
NaCl


ΓΌ   
NO
ZAT
PEREAKSI
EDP
TR
1
CaCl2
(NH4) H2 PO4

ΓΌ   
2
BaCl2

ΓΌ   

3
KCl


ΓΌ   
4
NaCl


ΓΌ   
NO
ZAT
PEREAKSI
EDP
TR
1
CaCl2
(NH4)2SO4

ΓΌ   
2
BaCl2

ΓΌ   

3
KCl


ΓΌ   
4
NaCl


ΓΌ   



C.  Analisis larutan anu
·         Zat X
-          Warna nyala zat x : hijau
-          X  +  (NH4)2CO3                    EDP
-          X  +  (NH4) H2 PO4                              EDP
-          X  +  (NH4)2 SO4               EDP                     


4.2 Pembahasan
a.        Uji nyala unsur alkali dan alkali tanah
            Dalam percobaan ini, kami hanya melakukan uji nyala terhadap CaCl2, BaCl2, KCl, NaCl, yang masinga-masing 0,5 M. pertama, kami mengambil  4 tabung reaksi dan kemudian kami memasukkan larutan CaCl2, BaCl2, KCl, dan NaCl sebanyak 40 tetes ke dalam tabung reaksi dan menyiapkan larutan HCl di dalam gelas yang berguna untuk mensterilkan kawat nikrom. Setelah itu kami membakar kawat nikrom di bagian biru dari nyala Bunsen dan kemudian kami mencelupkan kawat nikrom ke dalam 4 larutan tersebut, dan kawat nikrom yang sudah di bakar harus dicelupkan ke larutan HCl agar tetap steril. Setelah itu, membakar kawat nikrom lagi pada nyala biru dari nyala Bunsen. Dan didapatkan warna nyala dari masing-masing larutan adalah CaCl2 = merah , BaCl2 = hijau, KCl = ungu, dan NaCl = kuning . Jadi, dapat disimpulkan percobaan ini berhasil .


b.        Reaksi-reaksi unsur alkali dan alkali tanah
Untuk percobaan ini kami menambahkan (NH4)2CO3, (NH4) H2 PO4, dan  (NH4)2SO4 sebanyak 10 tetes ke dalam setiap larutan tadi di tabung reaksi yang berbeda. Untuk larutan CaCl2, dan BaCl2 setelah ditambahkan (NH4)2CO3 dalam larutan terbentuk endapan, sedangkan larutan NaCl , dan KCl  setelah ditambahkan (NH4)2CO3 dalam larutan-larutan tersebut tidak terbentuk endapan atau tidak terjadi reaksi. Ketika kami menambahkan masing – masing larutan tadi kedalam (NH4) H2 PO4, dan  (NH4)2SO4, yang hanya beraksi adalah BaCl2.

c.         Analisis larutan Anu
·                     Zat X
Untuk mengetahui unsure yang terkandung dalam larutan X, kami melakukan tes uji nyala untuk menentukan unsure alkali atau alkali tanah yang ada di larutan X dan mengidentifikasi ada atau tidaknya endapan yang terdapat dalam larutan tersebut dengan menambahkan larutan (NH4)2CO3, (NH4) H2 PO4, dan  (NH4)2SO4
Dalam percobaan ini, kami memasukkan larutan X kedalam 3 tabung reaksi sebanyak 10 tetes. Setelah itu, kami melakukan uji nyala trhadap larutan ini berkali-kali karena untuk memastikan warna nyala yang ditimbulkan oleh larutan X ini dan hasilnya : X1 = Hijau, X2 = Hijau, X3 = Hijau. Kemudian , kami melakukan identifikasi dengan menambahkan larutan (NH4)2CO3, (NH4) H2 PO4, dan  (NH4)2SO4   masing – masing 10 tetes kepada 3 tabung tersebut. Hasilnya pada ketiga tabung terbentuk endapan sehingga kami menyimpulkan larutan X adalah BaCl2 karena warna nyala nya hijau dan terbentuk endapan.

































BAB 5. Penutup
Kesimpulan
Dalam percobaan ini disimpulkan bahwa :
·         Kita dapat mengkaji kesamaan sifat unsur-unsur dalam table berkala .
·         Kita dapat mengenali unsur-unsur alkali dan alkali tanah dengan mengamati uji nyala dan reaksinya dengan (NH4)2CO3, (NH4) H2 PO4, dan  (NH4)2SO4
·         Kita dapat menganalisis larutan anu dengan uji nyala dan endapan yang terbentuk ketika larutan anu tersebut kita tambahkan (NH4)2CO3, (NH4) H2 PO4, dan  (NH4)2SO4. Jika terbentuk endapan, maka larutan ersebut termasuk unsure alkali tanah dan jika tidak terbentuk endapan maka larutan tersebut termasuk unsure alkali.



DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hiskia . 1994 . Materi Pokok Kimia Dasar 1 . Jakarta : UT – Depdikbud
Chang, Raymond . 2004 . Kimia Dasar . Jakarta : Erlangga
Epinur, dkk . 2012 . Penuntun Praktikum . Jambi : UNJA
Keenan, dkk . 1994 . Kimia untuk Universitas . Jakarta : Erlangga
Petrucci, Ralp H . 1992 . Kimia Dasar Jilid 2 . Bogor : Erlangga
S, Syukri . 1999 . Kimia Dasar I . Bandung : ITB
Sukardjo . 1984 . Kimia Anorganik . Jakarta : Rineka Cipta



           


No comments:

Post a Comment