LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
ESTER
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ester adalah suatu senyawa
organik yang terbentuk melalui
penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (biasa dilambangkan dengan
R'). Asam oksigen adalah
suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya (H) dapat menjadi ion
H+.Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi
langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol. Suatu reaksi
pemadatan untuk membentuk suatu ester disebut esterifikasi. Esterifikasi dapat
dikatalis oleh kehadiran ion H+. Asam belerang sering digunakan sebagai
sebagai suatu katalisator untuk reaksi ini. Pada skala industri, etil asetat di
produksi dari reaksi esterifikasi antara asam asetat (CH3COOH) dan
etanol (C2H5OH) dengan bantuan katalis berupa asam sulfat
(H2SO4).Alkil lkanoat/ Ester adalah sebuah asam
karboksilat mengandung gugus -COOH, dan pada sebuah ester hidrogen pada gugus ini digantikan dengan sebuahgugus
hidrokarbon dari berbagai jenis. Gugus ini bisa berupa gugus alkil sepertimetil
atau etil, atau gugus yang mengandung sebuah cincin benzen seperti fenil.
Ester dapat
terhidrolisis dengan pengaruh asam membentuk alkohol danasam karboksilat.
Reaksi hidrolisis tersebut merupakan kebalikan daripengesteran. Disini senyawa
karbon mengikat gugus fungsi –COOR adalah alkilalkanoat . Ester diturunkan
dari alkohol dan asam karboksilat. Untuk ester turunan dari asam karboksilat
paling sederhana, nama-nama tradisional digunakan, sepertiformate, asetat,dan
propionate.
Dengan
dilakukannya praktikum ini diharapkan praktikan dapat mensitesis ester dan juga
dapat mengetahui pengaruh konsentrasi alkohol dan asam karboksilat terhadap
reaksi kesetimbangan pada pembuatan ester.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Dapat mensintesis sekuranng-kurangnya 3
macam ester
2. Dapat mengetahui pengaruh konsentrasi
alkohol terhadap reaksi kesetimbangan
pada pembuatan ester.
3. Dapat mengetahui pengaruh konsentrasi asam
karboksilat terhadap reaksi
kesetimbangan pada pembuatan ester
4.
Dapat mengenal
bau khas dari beberapa macam ester.
5. Dapat
menggunakan
ester sebagai bahan pembuatan sabun.
6. Dapat
mengetahui
prinsip saponifikasi.
7. Dapat
membuat
berbagai macam sabun untuk bahan pencuci dan untuk kosmetik.
8. Dapat
menguji
daya kerja sabun dalam air sadah.
1.3 pertanyaan prapraktikum
1. Tuliskan rumus umum dari senyawa
ester !
Jawab
: R C
R
O
2. Tulislah struktur umum dari : a)
Alkohol primer, b) Alkohol sekunder,
c) Alkohol tersier !
a.
Alkohol primer R OH
b. Alkohol sekunder R C
R’
OH
c. Alkohol tersier R”
R C R’
OH
3. Tuliskan persamaan reaksi antar :
a. Alkohol primer dengan asam
karboksilat
R OH + R
C OH R C
OR´ + H2O
O O
b. Alkohol sekunder dengan asam
karboksilat
R CH
OH +
R C OH R C
O CH R + H2O
R´ O O R´
c. Alkohol tersier dengan asam
karboksilat
R´´
R´´
R CH
R´ + R C OH R
C O CH
R
OH O O
R´
4.
Tuliskan
reaksi pembuatan aspirin (Asetil salisilat)
O
COOH CH3 C
COOH
+ O H3PO4
OH CH3 C O
C CH3
O
O
+ CH3COOH
5. Apa bedanya Esterifikasi dan
netralisasi ?
Jawab : Esterifikasi
yaitu suatu metode untuk menghasilkan ester dengan cara mereaksikan asam
karboksilat denngan alkohol pada suasana asam.
Netralisasi yaitu reaksi antara asam
dengan basa yang menghasilkan garam dan air.
6. Apa bahan dasar
pembentukan sabun ?
Jawab : Basa kuat dan
ester
7. Gambarkan satu
molekul khas lemak dan tulislah persamaan saponifikasi untuk menghasilkan sabun
natrium !
Jawab :
molekul khas lemak :
O
CH2 O C
R1
O
CH O
C R2
O
CH2 O
C R3
Persamaan reaksi saponifikasi :
O
CH2 O C R1
O CH2 OH
CH O
C R2 + 3NaOH 3R
COONa + CH2 OH
O CH2 OH
CH2 O
C R
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut (Matsjah Sabirin, 1992 : 41-42) dalam sistem IUPAC dan nama trivial,
ester dan garam karboksilat diberi nama yang terdiri dari 2 kata. Kata pertama
adalah nama substitusi yang diikat pada O2 gugus karboksilat. Kata
kedua yaitu nama aslinya dengan menghilangkan kata asam.
O
CH3 C
OC2H3
Etil etanoat, etil asetat
(Raymond, 2004 : 352 – 354) mengatakan ester
memiliki rumus umum R C
OR´ dimana R´ dapat berikatan dengan gugus alkil
atau gugus hidrokarbon aromatic. Ester bereaksi dengan air untuk menghasilkan asam
karboksilat dan alkohol.
CH3COOC2H5
+ H2O CH3COOH
+ C2H5OH
Menurut (Respati, 1986 :
168-169) Reaksi-reaksi pada ester adalah sebagai berikut :
1.
Alkoholisis, yaitu terbentukya ester yang lain
(Transesterification)
O O
R
C + R´OH asam R
C + R´OH
OR basa
OR´
2.
Hidrolisis menjadi Asam Karboksilat
O H+
R
C + H2O
RCOOH + R´OH
OR RCOOH-
+ R´OH
OH-
3.
Reaksi dengan senyawa Grignard terbentuk alkohol tersier
O R´´
R C + OR´ + 2R´´MgX R C
R´
OH
4.
Reaksi menjadi alkohol
a. Hidrogenasi katalik
O
R
C + 2H2
Cu.CuCrO4 RCH2OH
+ R´OH
OR´
b. Reduksi kimia
O
R
C OR´ + Na RCH2OH
+ R´OH
Keisomeran pada ester
Keisomeran pada ester dimulai dari ester
yang tersusun atas 4 atom karbon, yaitu ester dengan rumus molekul C4H8O2.Ini
merupakan isomer struktural.
Isomer fungsional yaitu dua senyawa
dengan rumus molekul sama tetapi berbeda gugus fungsinya.
Sifat-sifat
ester
Bersifat polar pada umumnya, sehingga
menyebabkan senyawa ester dengan atom karbon sedikit larut dalam air (Sutresna, 2007: 225).
Ester-ester
karboksilat
Alkohol dengan asam karboksilat dan
turunan asam karboksilat membentuk ester asam karboksilat.Reaksi ini disebut
Esterifikasi. Esrterifikasi anorganik dari alkohol ialah senyawa yang
dihasilkan oleh reaksi antara alkohol dengan asam mineral
Sulfonat
Reaksi antara asam sulfat pekat dapat
menghasilkan ester sulfat monoalkil / dialkil. Monoester diberi nama alkil
hidrogen sulfat, asam alkil sulfat / bisulfat.
Sulfanoat
Yaitu suatu ester anorganik dengan rumus
RSO2OR memiliki gugus alkil atau alkil yang terikat langsung pada atom
belerang (Fessenden, 1986 : 281).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Hari/Tanggal Praktikum : Sabtu, 23 Mei 2015
3.1
ALAT DAN BAHAN
1. Alat 2. Bahan
¤ Tabung reaksi ¤ Asam asetat
glacial
¤ Pipet tetes ¤ 150 ml Alkohol
¤ Penangas air ¤ Asam sulfat
¤ Kaca arloji ¤ Asam
benzoate
¤ Bunsen ¤ n-
Butanol
¤ Gelas piala ¤ larutan
panas NaCl jenuh
¤ Batang pengaduk ¤
Asam salisilat
¤ Sudip ¤ Metanol
¤ Minyak kelapa
¤ NaOH
¤ Etanol
3.2
PROSEDUR
KERJA
tabung reaksi
|
Dimasukan 1ml CH3COOH
+ 1ml Isoamil alkohol
Penangas air
|
Panaskan ±
10 menit sampai terbentuk 2 lapisan
Dipindahkan lapisan
atas yang terbentuk kedalam kaca arloji menggunakan pipet tetes
Hasil pengamatan
|
3 tabung
reaksi
|
Dimasukan kedalam masing – masing tabung 3 ml CH3COOH
Kedalam masing – masing
tabung dimasukkan etanol 2ml, 3ml dan 4ml
Ditambahkan 10 tetes H2SO4
Penangas air
|
dipanaskan ± 10 menit
Hasil pengamatan
|
C. Sintesis beberapa
ester
tabung reaksi
|
Dimasukan 1ml CH3COOH + 1 ml n-butanol
Penangas air
|
Panaskan ±
10 menit sampai terbentuk 2 lapisan
Dipindahkan
lapisan atas yang terbentuk kedalam kaca arloji menggunakan pipet tetes
Hasil pengamatan
|
3 tabung
reaksi
|
Dimasukan 4ml,
6ml, 8ml CH3COOH
Ditambahkan 3 ml etanol
ke masing – masing tabung
Ditambahkan 15 tetes H2SO4 kedalam masing-masing
tabung reaksi
dikocok
merata dan dipanaskan
Penangas air
|
Hasil pengamatan
|
tabung reaksi
|
Dimasukan 1ml
NaOH 10%
Penangas iar
|
Ditambahkan kedalam
penangas air sampai bau ester hilang, lalu dipanaskan tabung reaksi ± 25 menit
tabung reaksi
|
Ditambahka kedalam 1ml
HCl 10% yang
telah dingin lalu diaduk
Diperiksa keasamannya
dengan kertas lakmus
Hasil pengamatan
|
gelas piala 500ml
|
Dimasukan kedalam 5ml
minyak kelapa + 15ml NaOH 3M + 20ml
etanol. Dipanaskan
pada
suhu ± 90°C selama 20 menit dan didinginkan
gelas piala
|
Ditambahkan 2ml larutan panas NaCl jenuh lalu diuji nyala dalam
berbagai
larutan
Hasil pengamatan
|
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
A.
Sintesis dan Identifikasi Ester
* Tuliskan persamaan
reaksi esterifikasi
Jawab
: C2H5OH +
CH3COOH + H2SO4 CH3COOC2H5 + H2SO4
+ H2O
* Apakah reaksi
berjalan seperti yang dituliskan ?
Jawab : iya, seperti yang dituliskan
* Bukti-bukti
terjadinya reaksi ?
Jawab : terbentuk nya 2 lapisan
* Ester yang dihasilkan
berbau seperti apa ?
Jawab : bau balon karet
B. Esterifikasi dengan alkohol berlebih
Tabung
ke-
|
Volume
asam (ml)
|
(ml)
alcohol
|
Tebal
lapisan ester
|
Bau
|
1.
|
3
|
2
|
0,9cm
|
Sangat menyengat bau balon
|
2.
|
3
|
3
|
1,4cm
|
Lebih menyengat bau balon
|
3.
|
3
|
4
|
1,6cm
|
Semakin menyengat bau balon
|
Kesimpulan : semakinbanyak alkohol yang ditambahkan
semakin tebal lapisan ester yang terbentuk dan bau ester semakin menyengat.
C.
Reaksi beberapa Ester
Persamaan
Reaksi
|
Bereaksi/Tidak
bereaksi
|
Ciri-ciri
fisis produk
|
C4H9OH
+ CH3OH + CH3COOH + H2O CH3COOC4H9
+ H2O + H2SO4
|
Bereaksi
|
-
bau tinta spidol
-
terdapat endapan
-
terbentuk 2 lapisan
|
D. Esterifikasi dengan asam berlebih
Tabung
|
Volume
asam (ml)
|
(ml)
Alkohol
|
Tebal
lapisan ester
|
Bau
|
1
|
4
|
3
|
2,2 cm
|
menyengat bau balon
|
2
|
6
|
3
|
2,4 cm
|
Lebih menyengat bau balon
|
3
|
8
|
3
|
3,8 cm
|
Semakin menyengat bau balon
|
Kesimpulan : semakin banyak volume asam lapisan ester
semakintebal dan bau ester semakin menyengat
E. Saponifikasi ester
* Gambarlah rumus
bangun metil salisilat dan buatlah persamaan reaksinya dengan NaOH
Jawab
: CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
* Tuliskan persamaan
reaksi dari produk A
dengan HCl !
Jawab
: CH3COOH + HCl CH3COOCl + H2O
* Bagaimana hasil
pemeriksaan dengan kertas lakmus ?
Jawab : asam
F.
Pembuatan Sabun
Pengamatan
terhadap daya kerja sabun
Sabun dalam larutan
|
Pengamatan
|
CaCl2
|
Putih keruh, tidak ada busa, lebih encer
|
MgSO4
|
Putih keruh, tidak
|
Pb(NO)3
|
Putih keruh, ada busa, lebih cepat mengendap
|
4.2 PEMBAHASAN
A. Sintesis dan Identifikasi ester
Percobaan kali ini tentang sintesis dan identifikasi ester, praktikan akan mengetahui tentang persamaan reaksi
esterifikasi. Apakah reaksi dapat berjalan sempurna dan bukti adanya reaksi
serta bau yang dihasilkan.
Tahap pertama yang praktikan lakukan adalah memasukkan 1ml asam
asetat glasiat dan 1ml etanol kedalam 1 tabung reaksi. Kemudian dengan
hati-hati menambahakan 10 tetes asam sulfat 6 M. Larutan tersebut diaduk dan
tabung reaksi dimasukkan ke penangas air kurang lebih 10 menit dan diperhatikan
terbentuknya lapisan. Perlu diketahui bahwa lapisan yang atas adalah ester.
Setelah terbentuk lapisan, pindahkan
dengan hati-hati beberapa tetes dan dapat diidentifikasi baunya dengan cara
mencium bau yang dihasilkan.
persamaan reaksi esterifikasi
C2H5OH +
CH3COOH + H2SO4 CH3COOC2H5 + H2SO4 +
H2O
Bukti-bukti
terjadinya reaksi
Bukti terjadinya
reaksi antara asam asetat dengan etanol yaitu timbulnya lapisan ester yaitu dua
lapisan dan larutan tersebut menghasilkan bau balon karet.
Ester yang
dihasilkan berbau seperti balon karet.
Dari data diatas
dapat dilihat bahwa sintesis dan identifikasi akan menghasilkan persamaan.
Dapat disimpulkan
bahwa percobaan bereaksi sempurna dan dapat dibuktikan dengan adanya timbul dua
lapisan dan larutan tersebut menghasilkan bau balon karet.
B. Esterifikasi Dengan Alkohol Berlebih
Pada percobaan esterifikasi dengan
alcohol berlebih praktikan akan
mengamati tentang perbedaan tebal
lapisan ester dari senyawa – senyawa yng digunakan serta bau – bau yang
dihasilkan . Praktikan akan
melihat apakah dengan perbedaan volume akan menghasilkan tebal lapisan ester
yang berbeda pula.
Langkah awal yang praktikan lakukan adalah memasukkan asam asetat 3 ml kedalam 3 tabung reaksi,
kemudian masing – masing tabung ditambahkan etanol secara berturut – turut
sebanyak 2 ml,3ml dan 4 ml.
Kemudian ditambahkan 10 tetes H2SO4
6 M dengan hati – hati dan panaskan diatas penangas air selama 10 menit.
Barulah diamati terbentuknya dua lapisan atasnya adalah ester dan dibawah ini
adalh table hasil pengamatan :
Tabung
ke-
|
Volume
asam (ml)
|
(ml)
alcohol
|
Tebal
lapisan ester
|
Bau
|
1.
|
3
|
2
|
0,9cm
|
Sangat menyengat bau balon
|
2.
|
3
|
3
|
1,4cm
|
Lebih menyengat bau balon
|
3.
|
3
|
4
|
1,6cm
|
Semakin menyengat bau balon
|
Dari table tersebut terlihat jelas bahwa
volume yang berbeda pada masing – masing tabung menghasilkan tebal lapisan
ester yang berbeda pula. Dapat dilihat pada volume butanol 2 ml menghasilkan
tebal lapisan ester yang besar yaitu 0,9 cm. Sedangkan volume butanol 3 ml
menghasilkan tebal lapisan ester yaitu 1,4 sedangkan untuk volume butanol 4 ml
menghasilkan tebal lapisan ester 1,4 cm.
Dari percobaan ini dapat disimpulkan
bahwa jika volume asam tetap namun larutan etanol volumenya berbeda maka tetap
akan menghasilkan bau yang sama yaitu bau balon karet. Namun yang dapat
digunakan sebagai perbedaan adalah tebal lapisan ester dan
bau yang di timbulkan lebih menyengat atau tidak.
Semakin banyak etanol yang digunakan
tebal lapisan ester makin tebal dan baunya lebih menyengat, begitu juga sebaliknya semakin kecil volume etanol maka tebal
lapisan ester yang dihasilkan semakin kecil dan baunya tidak lebih menyengat.
C.Sintesis beberapa ester
Dalam
percobaan sintesis beberapa ester ini akan teliti mengenai senyawa yang dapat
bereaksi atau tidak dalam mencampurkan beberapa senyawa serta ciri fisis atau
bau yang dihasilkan. Hal yang praktikan lakukan
pertama kali adalah menyiapkan beberapa senyawa yang akan di gunakan di sini
ada 3, senyawa yang digunakan yaitu : asam benzoat,asam asetat, dan asam
butirat. Masing-masing senyawa di reaksikan dengan butanol namun dengan volume
yang berbeda. Namun dikarenakan bahan yang ingin digunakan di dalam laboratorium
terbatas, jadi praktikan hanya
melakukan percobaan pada asam asetat dengan n-butanol
dengan volume H2SO4 yang digunakan yaitu 10 tetes.
Langkah – langkah percobaan nya dilakukan sesuai dengan prosedur percobaan A.
Bahan yang telah disiapkan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan digoyangkan, kemudian dipanaskan
dipenangas air kurang lebih selama 10 menit dan hasilnya larutan tersebut
bereaksi dan menghasilkan warna bening, dan berbau tinta spidol yang menyengat.
D. Esterifikasi dngan asam berlebih
Percobaan
ini membutuhkan alat dan bahan seperti tabug reaksi, pengaduk dan penangas air
dan bahannya adalah etanol, H2SO4 dan CH3COOH.
Langkah pertama pada percobaan ini, praktikan menyiapkan
3 buah tabung reaksi yang masing-masing tabung berisi 4 ml, 6 ml, dan 8 ml
asamnya yaitu asam asetat, kemudian ditambahkan 3 ml etanol kedalam
masing-masing tabung reaksi tersebut. Kemudian teteskan H2SO4
sebanyak 3 tetes kedalam masing-masing tabung reaksi, kocok perlahan-lahan,
lalu dipanaskan dipenangas air.
Hasil
yang diperoleh adalah campuran tersebut bereaksi dengan adanya endapan yang
diantaranya lapisan atas merupakan lapisan ester dan lapisan bawah adalah
lapisan air. Ester yang terbentuk dalam percobaan ini bernama etil asetat dan
masing-masing tabung tersebut beraroma bau balon karet semuanya namun ada hal
yang membedakan antara tabung yang satu dengan tabung yang lain yaitu ketebalan
lapisan endapan ester tersebut, ester yang 4 ml alkohol memiliki ketebalan
endapan ester 2,2 cm ,6 ml alkohol 2,4 cm, dan 8 ml alkohol memiliki ketebalan
3,8 cm.
Data
yang praktikan dapatkan telah sesuai dengan teori
yang mengatakan bahwa semakin banyak volume asam dan alkohol yang ditambahkan,
maka semakin tebal pula lapisan ester yang terbentuk dan juga bau ester yang di
hasilkan lebih menyengat.
E. Saponofikasi ester
Pada pecobaan tentang saponifikasi
ester praktikan akan meneliti tentang rumus bangun
dari metil salisilat dan persamaan reaksinya dengan NaOH dan HCl serta hasil
pemeriksaan dengan kertas lakmus. Hal yang praktikan lakukan adalah memasukan 3 ml asam salisilat dan 2 tetes NaOH 10% kedalam
tabung reaksi. Kemudian meletakan larutan itu kedalam penagas air sampai bau
ester menghilang sejalan dengan berkurangnya lapisan ester. Pemanasan dilakukan
kurang lebih 25 menit tabung reaksi kemudian didinginkan dibawah aliran dingin.
Baru setelah dingin ditambahkan 10 tetes HCl 10% dan dapat diidentifikasi
keasamannya dengan menggunakan lakmus. Untuk mengujinya, tambahkan HCl 10%
sebanyak beberapa tetes sampai larutan bersifat asam hingga baru dapat di catat
hasilnya. Dan didibawah ini adalah data hasil percobaan:
· Rumus bangun
metil salisilat
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
·
Persamaan
reaksi dari produk A dengan HCl
CH3COOH + HCl CH3COOCl + H2O
CH3COOH + HCl CH3COOCl + H2O
·
Hasil
pemeriksaan dengan kertas lakmus
“setelah diperiksa dengan kertas lakmus kami memperoleh hasil bahwa larutan tersebut adalah asam.
“setelah diperiksa dengan kertas lakmus kami memperoleh hasil bahwa larutan tersebut adalah asam.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa
rumus bangun dapat diketahui setelah dilakukan percobaan serta dapat dituliskan
persamaan reaksi yang terjadi baik dengan NaOH maupun HCl.
F. Pembuata
sabun
Pada
percobaan pembuatan sabun ini,hal pertama yang praktikan lakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan yang nantinya akan praktikan perlukan
dalam pembuatan sabun ini. Pertama-tama disiapkan gelas ukur berukuran 500 ml,
dimasukkan minyak kelapa kedalamnya, ditambahkan dengan 15 ml NaOH dan 20 ml
Etanol, dipanaskan padasuhu yang diatur ± 90 0C hingga 20 menit.
Dihasilkan endapan, dari endapan tersebut diambil kurang-lebih seujung sudip
dimasukkan kedalam tabung reaksi, dilarutkan dengan menggunakan air panas,
dikocok hingga timbul buih atau busa. namun, hasil yang kami dapatkan dari
percobaan yang telah praktikan lakukan
ialah busa yang dihasilkan kurang baik karena didalam larutan atau padatan
sabun masih mengandung asam lemak. hal ini dikuatkan oleh Teori yang
menjelaskan bahwa jika padatan dilarutkan dengan menggunakan air panas kemudian
dikocok dengan kuat maka akan menghasilkan busa atau buih yang baik berarti
didalam padatan sabun tersebut tidak mengandung asam lemak.
Adapun hasil
yang praktikan peroleh ketika telah mencampurkan
CaCl2, MgSO4 dan Pb(NO)3 pengamatan terhadap
daya sabun yaitu :
Sabun dalam larutan
|
Pengamatan
|
CaCl2
|
Putih keruh, tidak ada busa, lebih encer
|
MgSO4
|
Putih keruh, tidak
|
Pb(NO)3
|
Putih keruh, ada busa, lebih cepat mengendap
|
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan
yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa :
1. Praktikan mampu mensintesa
sekurang-kurangnya 3 macam ester.
2. Praktikan dapat mengetahui mengetahui
pengaruh konsentrasi alkohol terhadap reaksi kesetimbangan pada pembuatan
ester.
3. Praktikan mampu mengetahui pengaruh
konsentrasi asam karboksilat terhadap reaksi kesetimbangan pada pembuatan ester.
4. Praktikan mampu mengenal bau khas dari
beberapa macam ester.
5. Praktikan mampu menggunakan ester sebagai
bahan pembuatan sabun.
6. Praktikan dapat mengetahui prinsip
saponifikasi.
7. Praktikan dapat membuat berbagai macam
sabun untuk bahan pencuci dan kosmetik.
8. Praktikan mampu menguji daya kerja sabun
dalam air sadah.
DAFTAR
PUSTAKA
Chang, Raymond. 2004.Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
Fessenden. 1986. Unsur Kimia. Jakarta: Erlangga
Matsjah, Sabirin. 1992.
Kimia Organik Dasar I. Yogyakarta.
UGM
Sutresna.2007. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.
Jakarta: Erlangga
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar II. Jakarta:
Erlangga
No comments:
Post a Comment