BAB 1
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Rumus paling sederhana dari suatu molekul dinamakan RUMUS
EMPIRIS yaitu rumus molekul yang menunjukkan perbandingan atom-atom penyusun
molekul paling sederhana dan merupakan bilangan bulat.
Rumus empiris dapat juga menunjukkan rumus molekul
apabila tidak ada informasi tentang masa molekul relatif dari senyawa itu
misalnya, NO2 dapat dikatakan sebagai rumus molekul jika tidak ada
informasi massa molekul relatifnya, tetapi jika massa molekulnya diketahui,
misalnya 92 maka NO2 merupakan rumus empiris karena rumus molekul
senyawa tersebut adalah N2O4.
Untuk menetukan rumus empiris perlu terlebih dahulu menentukan komposisi massa dari cuplikan
senyawa yang ditentukan melalui percobaan seperti diuraikan diatas. Selanjutnya
data tersebut bersama-sama dengan massa atom relatif unsur penyusun senyawa
digunakan untuk menghitung nilai perbandingan yang paling sederhana dari
atom-atom penyusun cuplikan senyawa itu.
Air hidrasi mempengaruhi struktur warna kristal dan
bentuk. Sifat air entah bagaimana membantu pembentukan kristal . setelah
menyelesaikan kristalisasi , sebagian kecil dari kadar air yang masih menjadi
bagian dari struktur kristal dan dikenal juga sebagai kristalilsasi air atau
air hidrasi
Pemahaman tentang hidrasi air sangat banyak kegunaannya
dalam setiap aspek kehidupan . dalam bidang farmasi prinsip hidrasi air
digunakan dalam pembuatan alkohol melalui hidrasi langsung alkena dan seperti
yang diketahui bahwa alkohol merupakan bahan dasar dalam industri dan dunia farmasi.
Masih banyak lagi manfaat yang dirasakan apa air hidrasi dalam berbagai aspek
kehidupan.
Dari penjelasan yang sudah diuraikan diatas , maka kami
akan melaksanakan pada percobaan kali ini mengenai “Rumus empiris senyawa dan
hidrasi air” agar dapat mencari rumus empiris dari suatu senyawa dan menetapkan
rumus molekul senyawa nya juga serta mempelajari sifat-sifat senyawa berhidrat.
1.2 Tujuan
1.
Mencari rumus empiris dari suatu senyawa
dan menetapkan rumus molekul senyawa tersebut
2.
Mempelajari cara mendapatkan data
percobaan dan cara memakai data untuk menghitung rumus empiris
3.
Mempelajari sifat-sifat senyawa
berhidrat
4.
Mempelajari reaksi bolak balik hidrasi
5.
Menentukan persentase air di dalam
ssuatu hidrat.
1.3 Pertanyaan pra praktek
1.
Apakah yang disebut dengan rumus empiris
dan rumus molekul ?
2.
Jika dalam 5g tembaga klorida 2,35 g
tembaga dan 2.65 g klorida. Tentukanlah rumus yang paling sederhana dari
tembaga klorida tersebut .
3.
Definisikan apa yang dimaksud dengan
hidrat.
4.
Suatu sampel di ketahui berupa hidrat
yaitu zink sulfat (ZnSO4). Bila 300 g sampel dipanaskan hingga
bobotnya tetap, bobot yang tersisa adalah 1,692 g. bagaiman rumus hidrat ini?
Jawab
1.
Rumus molekul adalah : rumus kimia yang
memberikan informasi secara tepat tentang jenis unsure pembentuk suatu molekul
senyawa dan jumlah atom masing-masing unsure
Rumus
empiris : rumus kimia yang menyatakan rasio perbandingan terkecil dari
atom-atom pembentuk sebuah senyawa
2.
Massa Cu=2,35gr
Ar=64
Massa Cl = 2,65 gr
Ar = 35
Perbandingan mol = : = 0,04 : 0,08 = 1: 2
Rumus empiris : CuCl2
3.
Hidrat adalah suatu larutan yang dapat
bekerja dengan menggunakan air yang di uap kan hasil reaksi akan diisolasi
membentuk padatan yang mengandung molekul air .
4.
ZnSO4 =300 gr
ZnSO4 . H2O
ZnSO4 . H2O
Massa
. H2O = . m ZnSO4
1,3089 = . 3gr
1,3089. (161,35 + XH2O )= 3. XH2O
211,04+1,308
XH2O = 3. XH2O
XH2O = =
BAB
II
Landasan
Teori
Rumus
empiris adalah rumus paling sederhana yang menyatakan perbandingan atom-atom
dari berbagai unsur pada senyawa. Sementara rumus molekul adalah rumus yang
menyatakan jumlah atom setiap unsur dalam suatu molekul zat. Misalkan rumus
empiris glukosa adalah CH2O, ini menyatakan bahwa jumlah atom
karbon,hidrogen,dan oksigen memiliki perbandingan 1 : 2 : 1 . bila rumus
molekul diketahui jelas akan lebih baik karena lebih banyak informasi yang
didapatkan namun demikian dalam beberapa padatan dan cairan tidak ada molekul
kecil yang benar-benar unik, sehingga rumus kimia bermakna adalah rumus empiris
( oxtoby, 2001 : 39-40 ) .
Rumus
empiris merupakan rumus molekul yang diperoleh dari percobaan contoh , rumus
molekul benzena adalah C2H6
, rumus empirisnya adalah CH . rumus molekul hidrogen peroksida adalah H2O2
, Rumus empirisnya HO . Rumus empiris dapat juga menunjukkan rumus molekul
apabila tidak ada informasi massa molekul relatifnya , tetapi jika massa
molekulnnya diketahui misalnya 92, maka NO2 merupakan rumus empiris
karena rumus molekulnya adalah N2O4.
Untuk
menentukan rumus empiris perlu terlebih dahulu menentukan komposisi massa dari
cuplikan senyawa yang ditentukan melalui percobaan seperti diuraikan diatas.
Selanjutnya, data tersebut bersama-sama dengan massa atom relatif untuk
penyusun senyawa digunakan untuk menghitung nilai perbandingan yang paling
sederhana dari atom-atom penyusun cuplikan senyawa itu ( Sunarya , 2010 : 82-83
) .
Rumus
empiris ditentukan dari data :
a) Macam unsur dalam senyawa ( analisis kualitatif )
b) Persen komposisi unsur ( analisis kuantitatif )
c) Massa atom relatif unsur-unsur bersangkutan .
Cara menentukan rumus empiris suatu senyawa dapat
dilakukan dalam tahap-tahap berikut :
1) Tentukan massa persen tiap unsur , maka dapat diperoleh
massa molekul relatif.
2) Membagi massa tiap unsur denga massa atom relatif,
sehingga dapat perbandingan mol tiap
unsur.
3) Mengubah perbandingan mol menjadi bilangan sederhana.
Rumus
molekul memberikan jumlah mol tiap atom dalam 1 mol molekul senyawa data untuk
menentukan rumus molekul yaitu :
a) Rumus empiris
b) Massa molekul relatif
(
ahmad , 1993 : 65-66 ) .
Banyak
garam organik dan zat-zat lain merupakan hidrat, yaitu mengandung air kristal ,
artinya molekul-molekul zat tersebut bersama-sama dengan molekul air membentuk
kristal . jumlah molekul air tidak tentu tapi untuk kristal tentu yang stabil
ada perbandingan pasti antara jumlah molekul senyawa dan air contoh : kristal C2SO4
. 5H2O . rumus ini menyatakan bahwa 1 molekul garan
bersama-sama dengan 5 molekul air membentuk kristal yang stabil . bila kristal
ini dikeringkan air dengan akibat bangunan kristal ambruk (kristal hancur)
menjadi serbuk yang halus . jika sebuah air meninggalkan kristal, hidrat
berubah menjadi antihidrat atau bebas air ( Harjadi , 1998 : 4 ) .
Suatu
senyawa kimia disertai dengan rumusnya. Ada tiga rumus yaitu rumus empiris,
rumus molekul, dan rumus struktur. Rumus empiris senyawa menunjukkan
perbandingan sederhana dari atom unsur dalam senyawa itu. Jadi hanya
menunjukkan jumlah relatif atom setiap unsur mula-mula rumus molekul hanya
menunjukkan jumlah atom setiap unsur dalam molekul tetapi tidak menunjukkan
bagaimana susunan atom dalam molekul. Rumus yang menunjukkan bagaimana
atom-atom bergabung membentuk rumus molekul dalam rumus struktur .
a) Rumus empiris
Rumus empiris hanya disusun untuk zat-zat yang terdiri
dari molekul-molekul diskrit, seperti kalsium karbonat (CaCO3) ,
natrium klorida (NaCl) . dari suatu rumus , massa setiap unsur dapat dihitung .
karena rumus suatu senyawa menyatakan jumlah dan macam atom, sebaliknya dari
massa setiap unsur dalam suatu cuplikan senyawa, dapat ditentukan rumus senyawa
tersebut. Oleh karena itu untuk menentukan rumus empiris diperlukan yaitu
keterangan tentang macam unsur dalam senyawa, persen komposisi unsur dan massa atom
relatif .
b) Rumus molekul
Suatu rumus molekul menyatakan jumlah atom yang
sederhananya dari setiap unsur dalam unsur molekul. Rumus molekul dapat
membedakan antara zat-zat yang berbeda tetapi mempunyai rumus empiris yang sama
yaitu CH atau asetilena dan benzena , tetapi rumus molekul asetilena C2H2
dan rumus benzena adalah C6H6 jika suatu zat terbentuk
molekulnya dapat ditentukan dari rumus empiris dan massa atom relatif ( Ahmad ,
1993 : 66 ) .
Beberapa
reaksi yang dilakukan dilaboratorium kimia selalu berkenaan dengan larutan,
beberapa diantaranya bekerja denga menggunakan air sebagai pelarut . ketika air
disiapkan, hasil reaksi dapat diisolasi, seringkali dalam bentuk padatan.
Kadangkala , produk padatan ini mengandung molekul air sebagai bagian dari komposisinya
. sebagai contoh , jika nikel (II) oksida (NO) dilarutkan dalam larutan H2SO4
encer , akan membentuk NiSO4 .
Bila
air diuapkan , terbentuklah kristal berwarna hijau gelap, ketika dianalisis
kristal tersebut mengandung mol air untuk setiap mol nikel (II) sulfat .
senyawa ini dinamakan hidrat atau garam hidrat dan air yang ada merupakan
bagian penting dari komposisinya yang terbentuk dan disebut air hidrat.
Beberapa
bahan akan menyerap sedikit air jika ditempatkan diatmosfer yang mengandung banyak
uap air . penambahan air akan membentuk hidrat dan kehilangan air membentuk zat
anhidrat. Dan proses ini dinamakan proses reaksi bolak-balik ( Tim penyusun ,
2013 : 30-31 ) .
BAB III
Metode Kerja
3.1)
Alat dan Bahan
Alat :
Cawan krus dan
tutupnya
Timbangan
Kertas tisu
Kaki tiga
Segitiga porselen
Bunsen
Penjepit krus
Pipet tetes
Gelas arloji
Stopwatch
Tripod
Spatula
Bahan :
Pita Mg 3-4 cm
Air
Cu (pengganti Mg
jika tidak ada)
0,5 gram logam
tembaga
Asam nitrat
Deterjen
Larutan hno3
Tembaga (II) sulfat
penta hidrat
Air
3.2 Prosedur Kerja
a)
Rumus empiris senyawa
|
|
Setelah dipanaskan 20’ Dibuka
sedikit
Dimatikan
|
||||
|
|
|
Diambil
40 tetes
|
Dimatikan
Diambil
|
||||
Lanjut
pemanasan selama 20 menit didinginkan dan
Ditimbang
krus dan tutupnya .
|
b)
Hidrasi air
a. Penentuan kuantitatif persentasi air dalam senyawa hidrat
|
|
|
Di
atur
|
*panaskan
cawan dengan
Pemanasan
5 menit
Dihentikan
pemanasan dan ditimbang
|
Dapatkan 1 sampel dari asisten
Ditimbang
|
Diletakkan
|
Dipanaskan lalu dihentikan dan ditimbang
|
b.
Reaksi bolak balik
hidrat
|
|
|
|
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1
Data pengamatan
A.senyawa
magnesium
|
Bagaimana mendapatkannya
|
Ulangan 1
|
1.
Bobot cawan kurs + tutup
|
Menimbang
|
22,78
|
2.
Bobot cawan kurs + magnesium
|
Menimbang
|
22,85
|
3.
Bobot magnesium
|
2-1
|
0,07
|
4.
Bobot cawan kurs + tutup+ magnesium
oksida
|
Menimbang
|
22,84
|
5.
Bobot magnesium oksida
|
4-1
|
0,06
|
6.
Bobot oksida
|
4-2
|
0,01
|
7.
Bobot atom magnesium
|
Table berkala
|
24,3
|
8.
Bobot atom oksida
|
Table berkala
|
16,0
|
9.
Jumlah mol atom oksida
|
|
6,25. 10-4
|
10.
Jumlah mol atom magnesium
|
|
28 . 10-4
|
11.
Rumus empiris magnesium oksida
|
|
Mg4O
|
Senyawa
tembaga
·
Bobot cawan penguap = 67,6 g
·
Bobot cawan penguap + tembaga = 68,9 g
·
Bobot cawan penguap + oksigen tembaga = 98,82 g
·
Bobot oksida tembaga yang di peroleh
·
Tulis reaksi antara logam tembaga
dengan asam nitrat
Cu + 2HNO2 Cu(NO2)2 + H2
Cu + 2HNO2 Cu(NO2)2 + H2
·
Dari hasil percobaan buatlah perhitungan
untuk menentukan rumus empiris oksida tembaga tersebut
B.Air
hidrat
1.
Massa cawan kosong + tutup =
101 g
2.
Massa cawan kosong + tutup + contoh = 102 g
3.
Massa cawan kosong + tutup + contoh
pemanasan 1 = 101,6 g
4.
Massa cawan kosong + tutup + contoh
pemanasan 2 = 101,6 g
5.
Massa cawan kosong + tutup + contoh
pemanasan 3 = 101,6 g
6.
Massa contoh setah pemanasan (bobot
tetap) =
0,6 g
7.
Massa contoh setah pemanasan =
0,6 g
8.
Massa air yang hilang dari contoh =
0,4 g
9.
Persentase air yang hilang dari contoh = 40%
10.
Massa molar senyawa anhidrat =
159,5
11.
Rumus hidrat = CuSO4.6H2O
12.
Jumlah zat anu =
0,6 g
A.
Reaksi bolak-balik hidrasi
a.
Warna CuSO4.5H2O : Biru
b.
Pada pemanasan CuSO4.5H2O
terdapat atau tidak terdapat air pada kaca arloji
c.
Warna contoh setelah pemanasan adalah putih
d.
Setelah pemanasan dan penambahan H2O
terjadi warna biru
e.
Persamaan reaksi:
CuSO4.5H2O
CuSO4(s)
+ 5H2O(S)
CuSO4+5H2O CuSO4.5H2O
4.2
Pembahasan
Rumus
senyawa empiris
Tujuan
utama dari percobaan ini adalah untuk mencari rumus empiris dari seenyawa
magnesium okida. Langkah pertama yang di lakukan pada percobaan ini adalah
menimbang kurs dan tutunya sebesar 22,78
gram. Seanjutnya gulungan pita Mg di masukkan kedalam krus di timbang kembai
sehingga memperoleh data 22,85
gram. Dari data tersebut di dapat bobobt magnesium dengan cara yaitu :
-
Bobot magnesium = data 2 – data 1
= 22,85 – 22,78
= 0,07
= 22,85 – 22,78
= 0,07
Setelah
didapat data sebelumnya selanjutnya percobaan dengan memanaskan kurs yang
berisi magnesium di atas segetiga porselin dengan pembakaran bunsen (api biru)
.Pemanasan ini dilakukan selama 10 menit . seteah itu buka tutup kurs sedikit
agar udara dapat masuk dan dipanaskan lagi selama 10 menit . Setelah itu
matikan bunsen dan biarkan selama 5 menit . sehingga logam Mg bereaksi dengan
nitrogen udara membentuk magnesium nitrit reaksinya adalah :
Mg
+ O2 MgO
Setelah
pemanasan selama 10 menit dan didinginkan . Selanjutnya masukan 20
tees air kedalam cawan krus dan panaskan panaskan kembal dengan api kecil
selama 5 menit sehingga tidak ada asap yang timbul. Selanjutnya matikan bunsen
dan dinginan kurs selama 5 menit lalu timbang hasilnya adalah 22,84
gr.
Jika
bbot cawan kurs +tutup+magnesium oksida didapat maka bobot magnesium oksida dan
bobot oksida dapat ditentukan dengan:
-
Bobot magnesium oksida = data 4 – data 1
= 22,84 – 22,78
= 0,06 gram
= 0,06 gram
-
Bobot oksida = data 4 – data 2
= 22,84 – 22,85
= 0,01 gram
= 0,01 gram
-
Bobot magnesium diperoleh dari tabel
berkala sebesar 24,3
-
Bobot ato oksida didapat dar tabel
berkala sebesar 16,0
Setelah
memperoleh data yang diperukan diketahui, kita dapat menghitung jumlah mol atom
oksigen, jumlah mol atom magnesium dan mengetahui rumus empiris magnesium
oksida
rumus
empiris :
mol
Mg : mol O2
28.10-4
: 6,25.10-4
4:
1
Rumus
empiris magnesium oksida adalah Mg4O
Berdasarkan
teori yang ada seharusnya rumus empirinya yaitu MgO , MgO2 dst..
Tetapi
disini kami mendapatkan rumus empirisnya Mg4O . tidak sesuai dengan
teori yang ada. Mungkin karena ketidaktelitian kami pada saat menimbang dan
melakukan percobaan .
Hidrasi
air
Berdasarkan
data pengamatan di proleh bahwa massa cawan krus beserta tutupya setelah di
timbang sebesar 101 gram dan mssa awan dan tutupnya setelah di masukan zat
sampl( CuSO4.5H2O) adalah 102 gram. Masa sampel adalh 1 gram . cawan
porselin yang telah diisi sampel dipanaskan hingga bagian tengahnya terlihat
membara stelah 5menit. Kemudian didinginkan pada suhu kamar selam 10 menit.
Setelah didinginkan cawan + tutup + isinya ditimbang sehingga diperoleh hail
sebesar 101,6 gram.
Setelah
mendapat massa cawan porselin + tutup + sample dan massa setelah pemanasan,
maka massa yang diperlukan untuk menetukan rumus hidrasi dapat di car melalu
data pengamatan dengan rumus :
-
Massa samle setelah pemanasan = dat 3 –
data 1
= 101,6 – 101
= 0,6 gram
-
Masa air yang hilang =massa sebelum
pemanasan – massa setelah
=1
- 0,6
= 0,4
= 0,4
-
Persentase air yang hilang dari sampel
yaitu
%
air = X 100 %
= X 100 %
= 40 %
= 40 %
Setelah
data-data di dapat maka perhitungan terakhir adalah menetuka rumus hidrat
senyawa CuSO4 X 5H2O dengan menetukan terlebih dahulu mol CuSO4 mol H2O
-
Mol CuSO4 = = 0,04
-
Mol H2O
= = 0,02
Reaksi
bolak balik
Berdasarkan
data dari hasil pengamatan reaksi bolak balik hidrasi diproleh bahwa warna
CuSO4 X 5H2O sebelum pemansan adalah biru setelah dilakukan pemanasan kaca
arloji terdapat air. Air ini berasal dari ikatan CuSO4 X 5H2O . sehingga CuSO4
X 5H2O berubah warna dari biru menjadi putih . karna hidrat tersebut kehilangan
air dan terbentuk senyawa anhidrat CuSO4 . jika CuSO4 didinginkan kemudian
ditambahkan air kedalmnya maka akan terbentuk kembali menjadi hidrat CuSO4 X
5H2O yang berwarna biru . jadi penambahan air akan membentuk hidrat dan
kehilangan air akan membentuk zat anhidrat . sehingga proses ini dinamakan
reaksi bolak balik dimana hasil reaksiya dapat menjadi preaksi kembali.
CuSO4 5H2O CuSO4(s) + 5H2O(S)
(Biru
) (Putih)
CuSO4(s) + 5H2O(S) CuSO4 5H2O
(putih
) (biru)
Kedua
reaksi tersebut di tuliskan sebagai reaksi
bolak balik
CuSO4 5H2O CuSO4(s) + 5H2O(S)
BAB
V
Penutup
5.1 Kesimpulan
ü Dalam menentukan molekul senyawa
adalah dengan cara menentukan % masa tiap unsure hingga di dapat masa relatife
unsure. Selanjunya masa unsure dibagi Mr sampai diproleh perbandingan mol lalu
di sederhanakan manjadi bilangan bulat
ü Untuk
mendapatkan percobaan terlebih dahulu menimbang sampel.rumus empiris ditentukan
oleh data :
- mancam unsure (analisis kuantitatif)
- komposisi unsure (analisis kuantitif)
- massa atom relative
- mancam unsure (analisis kuantitatif)
- komposisi unsure (analisis kuantitif)
- massa atom relative
ü Hidrat
adalah senyawa kimia yang Kristalnya mengandung air atau dapat pula dikatakan
suatu larutan yang di uapkan hasil reaksi akan diisolasi membentuk padatan yang
mengandung molekul air. Sebagai bagian dari kapasitasnya
ü Persentase
air yang terdapat pada suatu senyawa hidrad dapat di tentukan dengan rumus
% H2O
= X 100%
ü Reaksi bolak-balik bisa terjadi pada senyawa hidrat dalam senyawa ini
penambahan air akan membentuk hidrat dan apabila pengurangan air akan
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia ,
2001 . KIMIA DASAR 1 . Jakarta : Depdikbud .
Achmad, Hushid ,
1993 . KIMIA DASAR 1 . Bandung : ITB .
Harjadi, W , 1988 .
KIMIA DASAR . Jakarta : Gramedia .
Oxtoby, dkk , 2001 PRINSIP-PRINSIP KIMIA MODERN .
Jakarta : Erlangga .
Sunarya, Yayan ,
2010 . KIMIA DASAR 1 . Bandung : Yrama Widya .
No comments:
Post a Comment