Sunday 13 November 2016

JURNAL LAPORAN RUMUS EMPIRIS DAN HIDRASI AIR



RUMUS EMPIRIS DAN HIDRASI AIR





BAB 1
Pendahuluan
1.1   Latar Belakang

Rumus paling sederhana dari suatu molekul dinamakan RUMUS EMPIRIS yaitu rumus molekul yang menunjukkan perbandingan atom-atom penyusun molekul paling sederhana dan merupakan bilangan bulat.
Rumus empiris dapat juga menunjukkan rumus molekul apabila tidak ada informasi tentang masa molekul relatif dari senyawa itu misalnya, NO2 dapat dikatakan sebagai rumus molekul jika tidak ada informasi massa molekul relatifnya, tetapi jika massa molekulnya diketahui, misalnya 92 maka NO2 merupakan rumus empiris karena rumus molekul senyawa tersebut adalah N2O4.
Untuk menetukan rumus empiris perlu terlebih dahulu  menentukan komposisi massa dari cuplikan senyawa yang ditentukan melalui percobaan seperti diuraikan diatas. Selanjutnya data tersebut bersama-sama dengan massa atom relatif unsur penyusun senyawa digunakan untuk menghitung nilai perbandingan yang paling sederhana dari atom-atom penyusun cuplikan senyawa itu.
Air hidrasi mempengaruhi struktur warna kristal dan bentuk. Sifat air entah bagaimana membantu pembentukan kristal . setelah menyelesaikan kristalisasi , sebagian kecil dari kadar air yang masih menjadi bagian dari struktur kristal dan dikenal juga sebagai kristalilsasi air atau air hidrasi
Pemahaman tentang hidrasi air sangat banyak kegunaannya dalam setiap aspek kehidupan . dalam bidang farmasi prinsip hidrasi air digunakan dalam pembuatan alkohol melalui hidrasi langsung alkena dan seperti yang diketahui bahwa alkohol merupakan bahan dasar dalam industri dan dunia farmasi. Masih banyak lagi manfaat yang dirasakan apa air hidrasi dalam berbagai aspek kehidupan.
Dari penjelasan yang sudah diuraikan diatas , maka kami akan melaksanakan pada percobaan kali ini mengenai “Rumus empiris senyawa dan hidrasi air” agar dapat mencari rumus empiris dari suatu senyawa dan menetapkan rumus molekul senyawa nya juga serta mempelajari sifat-sifat senyawa berhidrat.


1.2       Tujuan
1.      Mencari rumus empiris dari suatu senyawa dan menetapkan rumus molekul senyawa tersebut
2.      Mempelajari cara mendapatkan data percobaan dan cara memakai data untuk menghitung rumus empiris
3.      Mempelajari sifat-sifat senyawa berhidrat
4.      Mempelajari reaksi bolak balik hidrasi
5.      Menentukan persentase air di dalam ssuatu hidrat.

1.3       Pertanyaan pra praktek
1.      Apakah yang disebut dengan rumus empiris dan rumus molekul ?
2.      Jika dalam 5g tembaga klorida 2,35 g tembaga dan 2.65 g klorida. Tentukanlah rumus yang paling sederhana dari tembaga klorida tersebut .
3.      Definisikan apa yang dimaksud dengan hidrat.
4.      Suatu sampel di ketahui berupa hidrat yaitu zink sulfat (ZnSO4). Bila 300 g sampel dipanaskan hingga bobotnya tetap, bobot yang tersisa adalah 1,692 g. bagaiman rumus hidrat ini?

Jawab

1.      Rumus molekul adalah : rumus kimia yang memberikan informasi secara tepat tentang jenis unsure pembentuk suatu molekul senyawa dan jumlah atom masing-masing unsure
Rumus empiris : rumus kimia yang menyatakan rasio perbandingan terkecil dari atom-atom pembentuk sebuah senyawa
2.      Massa Cu=2,35gr
  Ar=64
                        Massa Cl = 2,65 gr
                                     Ar = 35
                        Perbandingan mol =  :  = 0,04 : 0,08 = 1: 2
                        Rumus empiris : CuCl2

3.      Hidrat adalah suatu larutan yang dapat bekerja dengan menggunakan air yang di uap kan hasil reaksi akan diisolasi membentuk padatan yang mengandung molekul air .



4.       ZnSO4 =300 gr
ZnSO4 . H2O   ZnSO4 . H2O
Massa . H2O                            =   . m ZnSO4
1,3089                         =  . 3gr
1,3089. (161,35 + XH2O )= 3. XH2O
211,04+1,308 XH2O   = 3. XH2O
XH2O                                      =   =


BAB II
Landasan Teori

Rumus empiris adalah rumus paling sederhana yang menyatakan perbandingan atom-atom dari berbagai unsur pada senyawa. Sementara rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom setiap unsur dalam suatu molekul zat. Misalkan rumus empiris glukosa adalah CH2O, ini menyatakan bahwa jumlah atom karbon,hidrogen,dan oksigen memiliki perbandingan 1 : 2 : 1 . bila rumus molekul diketahui jelas akan lebih baik karena lebih banyak informasi yang didapatkan namun demikian dalam beberapa padatan dan cairan tidak ada molekul kecil yang benar-benar unik, sehingga rumus kimia bermakna adalah rumus empiris ( oxtoby, 2001 : 39-40 ) .
Rumus empiris merupakan rumus molekul yang diperoleh dari percobaan contoh , rumus molekul benzena adalah  C2H6 , rumus empirisnya adalah CH . rumus molekul hidrogen peroksida adalah H2O2 , Rumus empirisnya HO . Rumus empiris dapat juga menunjukkan rumus molekul apabila tidak ada informasi massa molekul relatifnya , tetapi jika massa molekulnnya diketahui misalnya 92, maka NO2 merupakan rumus empiris karena rumus molekulnya adalah N2O4.
Untuk menentukan rumus empiris perlu terlebih dahulu menentukan komposisi massa dari cuplikan senyawa yang ditentukan melalui percobaan seperti diuraikan diatas. Selanjutnya, data tersebut bersama-sama dengan massa atom relatif untuk penyusun senyawa digunakan untuk menghitung nilai perbandingan yang paling sederhana dari atom-atom penyusun cuplikan senyawa itu ( Sunarya , 2010 : 82-83 ) .
Rumus empiris ditentukan dari data :
a)      Macam unsur dalam senyawa ( analisis kualitatif )
b)      Persen komposisi unsur ( analisis kuantitatif )
c)      Massa atom relatif unsur-unsur bersangkutan .
Cara menentukan rumus empiris suatu senyawa dapat dilakukan dalam tahap-tahap berikut :
1)      Tentukan massa persen tiap unsur , maka dapat diperoleh massa molekul relatif.
2)      Membagi massa tiap unsur denga massa atom relatif, sehingga dapat perbandingan mol  tiap unsur.
3)      Mengubah perbandingan mol menjadi bilangan sederhana.
Rumus molekul memberikan jumlah mol tiap atom dalam 1 mol molekul senyawa data untuk menentukan rumus molekul yaitu :

a)      Rumus empiris
b)      Massa molekul relatif
( ahmad , 1993 : 65-66 ) .
Banyak garam organik dan zat-zat lain merupakan hidrat, yaitu mengandung air kristal , artinya molekul-molekul zat tersebut bersama-sama dengan molekul air membentuk kristal . jumlah molekul air tidak tentu tapi untuk kristal tentu yang stabil ada perbandingan pasti antara jumlah molekul senyawa dan air contoh : kristal C2SO4 . 5H2O . rumus ini menyatakan bahwa 1 molekul garan bersama-sama dengan 5 molekul air membentuk kristal yang stabil . bila kristal ini dikeringkan air dengan akibat bangunan kristal ambruk (kristal hancur) menjadi serbuk yang halus . jika sebuah air meninggalkan kristal, hidrat berubah menjadi antihidrat atau bebas air ( Harjadi , 1998 : 4 ) .
Suatu senyawa kimia disertai dengan rumusnya. Ada tiga rumus yaitu rumus empiris, rumus molekul, dan rumus struktur. Rumus empiris senyawa menunjukkan perbandingan sederhana dari atom unsur dalam senyawa itu. Jadi hanya menunjukkan jumlah relatif atom setiap unsur mula-mula rumus molekul hanya menunjukkan jumlah atom setiap unsur dalam molekul tetapi tidak menunjukkan bagaimana susunan atom dalam molekul. Rumus yang menunjukkan bagaimana atom-atom bergabung membentuk rumus molekul dalam rumus struktur .
a)      Rumus empiris
Rumus empiris hanya disusun untuk zat-zat yang terdiri dari molekul-molekul diskrit, seperti kalsium karbonat (CaCO3) , natrium klorida (NaCl) . dari suatu rumus , massa setiap unsur dapat dihitung . karena rumus suatu senyawa menyatakan jumlah dan macam atom, sebaliknya dari massa setiap unsur dalam suatu cuplikan senyawa, dapat ditentukan rumus senyawa tersebut. Oleh karena itu untuk menentukan rumus empiris diperlukan yaitu keterangan tentang macam unsur dalam senyawa, persen komposisi unsur dan massa atom relatif .
b)      Rumus molekul
Suatu rumus molekul menyatakan jumlah atom yang sederhananya dari setiap unsur dalam unsur molekul. Rumus molekul dapat membedakan antara zat-zat yang berbeda tetapi mempunyai rumus empiris yang sama yaitu CH atau asetilena dan benzena , tetapi rumus molekul asetilena C2H2 dan rumus benzena adalah C6H6 jika suatu zat terbentuk molekulnya dapat ditentukan dari rumus empiris dan massa atom relatif ( Ahmad , 1993 : 66 ) .
Beberapa reaksi yang dilakukan dilaboratorium kimia selalu berkenaan dengan larutan, beberapa diantaranya bekerja denga menggunakan air sebagai pelarut . ketika air disiapkan, hasil reaksi dapat diisolasi, seringkali dalam bentuk padatan. Kadangkala , produk padatan ini mengandung molekul air sebagai bagian dari komposisinya . sebagai contoh , jika nikel (II) oksida (NO) dilarutkan dalam larutan H2SO4 encer , akan membentuk NiSO4 .
Bila air diuapkan , terbentuklah kristal berwarna hijau gelap, ketika dianalisis kristal tersebut mengandung mol air untuk setiap mol nikel (II) sulfat . senyawa ini dinamakan hidrat atau garam hidrat dan air yang ada merupakan bagian penting dari komposisinya yang terbentuk dan disebut air hidrat.
Beberapa bahan akan menyerap sedikit air jika ditempatkan diatmosfer yang mengandung banyak uap air . penambahan air akan membentuk hidrat dan kehilangan air membentuk zat anhidrat. Dan proses ini dinamakan proses reaksi bolak-balik ( Tim penyusun , 2013 : 30-31 ) .


BAB III
Metode Kerja
3.1) Alat dan Bahan
Alat :
Cawan krus dan tutupnya
Timbangan
Kertas tisu
Kaki tiga
Segitiga porselen
Bunsen
Penjepit krus
Pipet tetes
Gelas arloji
Stopwatch
Tripod
Spatula

Bahan :
Pita Mg 3-4 cm
Air
Cu (pengganti Mg jika tidak ada)
0,5 gram logam tembaga
Asam nitrat
Deterjen
Larutan  hno3
Tembaga (II) sulfat penta hidrat
Air


3.2       Prosedur Kerja

a)      Rumus empiris senyawa


 



Dasar krus dan ditimbang
 
ditimbang dengan ketelitian 0,01 g , diambil pita Mg digulung dan dimasukkan

                                                                          
Kaki tiga + segitiga poerselen + pembakar bunsen
 
Diambil



 
Setelah dipanaskan 20’                           Dibuka sedikit


 
                                                                  Dimatikan





Tutup Krus (udara masuk)
 



 
                                                                 
Bunsen (api biru)
 
lanjut pemanasan 20 menit lagi                 Diambil

Cawan krus
 
Pipet Tetes
 
                                                                  Diambil


                                                                    Diambil 40 tetes


 
Bunsen
 
                                                                  Dipanaskan selama 5 menit hingga tidak ada lagi asap
                                                                  Dimatikan

                                                                  Diambil





Krus
 



 


                                                                   Lanjut pemanasan selama 20 menit didinginkan dan
                                                                   Ditimbang krus dan tutupnya .


Hasil
 
 
                                                              



b)      Hidrasi air

a.       Penentuan kuantitatif persentasi air dalam senyawa hidrat


Cawan porselin dan tutupnya
 
 
 
Air suling +  hno3 6M + air suling
 
     Di cuci dibilas dengan deterjen dan air

Segitiga penyangga
 
Dikeringkan dan ditempatkan


Di atur
Ketinggian kaki tiga dibagian tengah cawan bagian panas pada pembakaran
 
*penutup sedikit terbuka
*panaskan cawan dengan
Pemanasan 5 menit
Dihentikan pemanasan dan ditimbang
Cawan + tutupnya
 
                                                                                                    
Dapatkan 1 sampel dari asisten


 


                                                                                    Ditimbang


Cawan + tutupnya
 
 
                                                                                    Diletakkan
Segitiga + tutup sedikit terbuka
 
                                                                                          


 
                                                                                    Dipanaskan  lalu dihentikan  dan ditimbang


 


Hasil
 
Ulangi pemanasan sampai dapat bobot tetap



b.      Reaksi bolak balik hidrat



 


Kaca arloji
 
Dimasukkan ½ CuSO4 lalu di amati sampel dan catat warnanya dan ditutup dengan


 
cawan
 
Kaca arloji
 
Kemudian dipanaskan ,setelah dipanaskan kemudian dinginkan dengan teteskan air , lalu diamati dengan


Hasil
 
                                                                                       Kedalam

No comments:

Post a Comment