Saturday 5 November 2016

JURNAL LAPORAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Hasil gambar untuk kromatografi lapis tipis


I.              Tujuan
Mengetahui Kromatografi lapis tipis (KLT) beserta prinsip kerjanya
II.           Landasan teori
Kromatografi digunakan untuk memisahkan substansi campuran menjadi komponen-komponennya. Seluruh bentuk kromatografi berkerja berdasarkan prinsip ini.Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan, atau kombinasi cairan-padatan) dan fase gerak (berupa cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran. Komponen-komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda.
Pelaksaanan kromatografi lapis tipis menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras.Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase diam untuk kromatografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang mana dapat berpendar flour dalam sinar ultra violet.
(A.  Rio,2011 )
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom. Salah satu jenis kromatografi adalah TLC atau kromatografi lapis tipis. Kromatografi lapis tipis merupakan salah satu analisis kualitatif dari suatu sampel yang ingin dideteksi dengan memisahkan komponen-komponen sampel berdasarkan perbedaan kepolaran. Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah salah satu metode pemisahan komponen menggunakan fasa diam berupa plat dengan lapisan bahan adsorben inert. KLT merupakan salah satu jenis kromatografi analitik. KLT sering digunakan untuk identifikasi awal, karena banyak keuntungan menggunakan KLT, di antaranya adalah sederhana dan murah. KLT termasuk dalam kategori kromatografi planar, selain kromatografi kertas. Kromatografi lapis tipis menggunakan plat tipis yang dilapisi dengan adsorben seperti silika gel, aluminium oksida (alumina) maupun selulosa. Adsorben tersebut berperan sebagai fasa diam. Fasa gerak yang digunakan dalam KLT sering disebut dengan eluen. Pemilihan eluen didasarkan pada polaritas senyawa dan biasanya merupakan campuran beberapa cairan yang berbeda polaritas, sehingga didapatkan perbandingan tertentu. Eluen KLT dipilih dengan cara trial and error.Kepolaran eluen sangat berpengaruh terhadap Rf (faktor retensi) yang diperoleh.KLT sangat berguna untuk mengetahui jumlah komponen dalam sampel. Peralatan yang digunakan untuk KLT adalah chamber (wadah untuk proses KLT) , pinset, plat KLT, dan eluen.
Seluruh bentuk kromatografi bekerja berdasarkan prinsip yang sama. Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan atau cairan yang didukung pada padatan) dan fase gerak (cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen dari campuran bersama-sama. Komponen-komponen yang berbeda akan bergerak pada laju yang berbeda pula. Kromatografi lapis tipis digunakan untuk memisahkan komponenkomponen atas dasar perbedaan adsorpsi atau partisi oleh pase diam dibawah gerakan pelarut pengembang. Pada dasarnya KLT sangat mirip dengan kromatografi kertas , terutama pada cara pelaksanaannya. Perbedaan nyatanya terlihat pada fase diamnya atau media pemisahnya, yakni digunakan lapisan tipis adsorben sebagai pengganti kertas. Bahan adsorben sebagai fasa diam dapat digunakan silika gel, alumina dan serbuk selulosa. Partikel selika gel mengandung gugus hidroksil pada permukaannya yang akan membentuk ikatan hidrogen dengan molekul polar air. Fase diam untuk kromatografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang mana dapat berpendar flour dalam sinar ultra violet.
(M. zacky,2010)
Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah suatu teknik kromatografi yang sederhana yang biasanya digunakan untuk identifikasi senyawa-senyawa organik. Teknik ini dikembangkan pada tahun 1938 oleh Ismailoff dan Schraiber. Metode ini kepekaannya cukup tinggi dengan jumlah cuplikan beberapa mikrogram. Pada hakekatnya KLT melibatkan dua perubahan yaitu fase diam dan sifat gerak. Fase diam dapat berupa serbuk halus yang berfungsi sebagai permukaan penyerap (kromatografi cair-padat) atau berfungsi sebagai penyangga untuk lapisan zat cair (kromatografi cair-cair). Prinsip kerja dari KLT yaitu campuran yang akan dipisahkan dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Penotolan dilakukan memakai pipa kapiler. Pelarut dibiarkan menguap atau dihilangkan dengan bantuan aliran udara kering. Lapisan kemudian dimasukan ke dalam bejana yang berisi pelarut yang dalamnya sekitar satu cm yang akan bertindak sebagai fase gerak. Lalu bejana ditutup ketat dan pelarut dibiarkan sekitar 10-15 menit. Titik tempat campuran yang ditotolkan pada ujung pelat atau lembaran disebut titik awal dan cara menempatkan cuplikan disebut penotolan. Garis depan pelarut ialah bagian atas fase gerak atau pelarut ketika bergerak melalui lapisan dan setelah pengembangan selesai, merupakan tinggi maksimum yang dicapai pelarut.
(Tim kimia organic,2014.34)
KLT adalah metode analitik yang relatif murah dan mudah pengerjaannya, namun KLT kurang sensitif jika dibandungkan dengan teknik  immunoassay .
Untuk meningkatkan sensitifitas KLT sangat disarankan dalam analisis toksikologi forensik, uji penapisan dengan KLT dilakukan paling sedikit lebih dari satu sistem pengembang dengan penampak noda yang berbeda. Dengan menggunakan spektrofotodensitometri analit yang telah terpisah dengan KLT dapat dideteksi spektrumnya (UV atau fluoresensi). Kombinasi ini tentunya akan meningkatkan derajat sensitifitas dan spesifisitas dari uji penapisan dengan metode KLT. Secara simultan kombinasi ini dapat digunakan untuk uji pemastian
(Made Agus Gelgel Wirasuta,2008:50)
III.             Prosedur percobaan
3.1  alat dan bahan
a.       alat
·         Oven
·         Kertas saring
·         Kaca besar
·         Pita selotip
·         Gelas piala 100ml
·         Batang pengaduk
·         TLC
·         Tabung reaksi
·         Pipa gelas kapiler
·         Bejana
·         Gelas piala 200ml
·         Rotarvan
·         Pipet tetes
·         Benzen
·         Lempeng

b.      Bahan
·         Aquades
·         Methanol
·         5ml etanol
·         2 buah tablet kafelin
·         Zat cateknik
·         90 ml PE
·         1 gr CaCO4
·         2 gr sukrosa
·         Larutan pengembang komposisi methanol.


3.2  skema kerja

1.      Reparasi  Plat
Rounded Rectangle: air dan  methanol     
 

                             Digunakan untuk membersihakan plat
                             Dilap dengan kertas atau kain
                             Disusun lima plat diatas sebuah kaca besar
Disekatkan dengan pita selotip.
 


                             Disiapkan untuk silica
                             Diaduk dengan mortis
                             Dilapiskan campuran silika diatas plat
Dikeringakan pada oven dalam suhu 120oC selama satu jam.
Rounded Rectangle: Hasil pengamatan
 




2.      Penyiapan pengembang kromatografi
 



                                                           Dimasukkan kedalam chember
                                                           Digoyangkan
                                                           Dihomogenkan
                                                           Dijenuhkan selama 5-10 menit
Rounded Rectangle: Hasil pengamatan
 







                                                         Dimasukkan dalam gelas piala 100ml
Digunakan untuk membuat larutan pengembang
Dilapisi dinding dengan kertas saring
Ditutup gelas piala dengan cawan  sampai jenuh
Diamati pola senyawaRounded Rectangle: Hasil pengamatan
                           


3.      Penotolan sampel
 


Ditotolkan sampel pada ujung plat menggunakan pipet halus
Didiamkan sampai kering
Dimasukkan plat dalam chember
Diangkat plat dari chember bila pelarutnya sudah sampai batas plat
Diamkan 5-10 menit
Rounded Rectangle: Hasil pengamatan
 



                                           

No comments:

Post a Comment