Sunday 13 November 2016

Hasil Dan Pembahasan laporan Rumus Empiris Dan Hidrasi Air



Hasil Dan Pembahasan laporan Rumus Empiris Dan Hidrasi Air 

BAB IV
Hasil dan Pembahasan



1.1  Data pengamatan
A.senyawa magnesium

Bagaimana mendapatkannya
Ulangan 1
1.      Bobot cawan kurs + tutup
Menimbang
22,78
2.      Bobot cawan kurs + magnesium
Menimbang
22,85
3.      Bobot magnesium
2-1
0,07
4.      Bobot cawan kurs + tutup+ magnesium oksida
Menimbang
22,84
5.      Bobot magnesium oksida
4-1
0,06
6.      Bobot oksida
4-2
0,01
7.      Bobot atom magnesium
Table berkala
24,3
8.      Bobot atom oksida
Table berkala
16,0
9.      Jumlah mol atom oksida

6,25. 10-4
10.  Jumlah mol atom magnesium

28 . 10-4
11.  Rumus empiris magnesium oksida

Mg4O



Senyawa tembaga
·         Bobot cawan penguap                                             = 67,6 g
·         Bobot cawan penguap + tembaga                = 68,9 g
·         Bobot cawan penguap + oksigen tembaga   = 98,82 g
·         Bobot oksida tembaga yang di peroleh
·         Tulis reaksi antara logam tembaga dengan asam nitrat
Cu + 2HNO2                            Cu(NO2)2 + H2
·         Dari hasil percobaan buatlah perhitungan untuk menentukan rumus empiris oksida tembaga tersebut
B.Air hidrat
1.      Massa cawan kosong + tutup                                            = 101 g
2.      Massa cawan kosong + tutup + contoh                            = 102 g
3.      Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 1       = 101,6 g
4.      Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 2       = 101,6 g
5.      Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 3       = 101,6 g
6.      Massa contoh setah pemanasan (bobot tetap)                   = 0,6 g
7.      Massa contoh setah pemanasan                                        = 0,6 g
8.      Massa air yang hilang dari contoh                                    = 0,4 g
9.      Persentase air yang hilang dari contoh                              = 40%
10.   Massa molar senyawa anhidrat                                        = 159,5
11.   Rumus hidrat                                                                         = CuSO4.6H2O
12.   Jumlah zat anu                                                                             = 0,6 g

A.    Reaksi bolak-balik hidrasi

a.       Warna CuSO4.5H2O : Biru
b.      Pada pemanasan CuSO4.5H2O terdapat atau tidak terdapat air pada kaca arloji
c.       Warna contoh setelah pemanasan adalah putih
d.      Setelah pemanasan dan penambahan H2O terjadi warna biru
e.       Persamaan reaksi:
CuSO4.5H2O                     CuSO4(s) + 5H2O(S)
CuSO4+5H2O                  CuSO4.5H2O


1.2   Pembahasan

Rumus senyawa empiris

Tujuan utama dari percobaan ini adalah untuk mencari rumus empiris dari seenyawa magnesium okida. Langkah pertama yang di lakukan pada percobaan ini adalah menimbang kurs dan tutunya sebesar 22,78 gram. Seanjutnya gulungan pita Mg di masukkan kedalam krus di timbang kembai sehingga memperoleh data 22,85  gram. Dari data tersebut di dapat bobobt magnesium dengan cara yaitu :
-          Bobot magnesium = data 2 – data 1
                                            =
22,8522,78
                                            =
0,07

Setelah didapat data sebelumnya selanjutnya percobaan dengan memanaskan kurs yang berisi magnesium di atas segetiga porselin dengan pembakaran bunsen (api biru) .Pemanasan ini dilakukan selama 10 menit . seteah itu buka tutup kurs sedikit agar udara dapat masuk dan dipanaskan lagi selama 10 menit . Setelah itu matikan bunsen dan biarkan selama 5 menit . sehingga logam Mg bereaksi dengan nitrogen udara membentuk magnesium nitrit reaksinya adalah :
            Mg + O2                         MgO

Setelah pemanasan selama 10 menit dan didinginkan . Selanjutnya masukan 20 tees air kedalam cawan krus dan panaskan panaskan kembal dengan api kecil selama 5 menit sehingga tidak ada asap yang timbul. Selanjutnya matikan bunsen dan dinginan kurs selama 5 menit lalu timbang hasilnya adalah 22,84 gr.
Jika bbot cawan kurs +tutup+magnesium oksida didapat maka bobot magnesium oksida dan bobot oksida dapat ditentukan dengan:
-          Bobot magnesium oksida  = data 4 – data 1
   = 22,8422,78
   =
0,06 gram


-          Bobot oksida = data 4 – data 2
    = 22,8422,85
    =
0,01 gram
-          Bobot magnesium diperoleh dari tabel berkala sebesar 24,3
-          Bobot ato oksida didapat dar tabel berkala sebesar 16,0

Setelah memperoleh data yang diperukan diketahui, kita dapat menghitung jumlah mol atom oksigen, jumlah mol atom magnesium dan mengetahui rumus empiris magnesium oksida
rumus empiris :
mol Mg : mol O2
28.10-4                : 6,25.10-4
4: 1
Rumus empiris magnesium oksida adalah Mg4O

Berdasarkan teori yang ada seharusnya rumus empirinya yaitu MgO , MgO2 dst..
Tetapi disini kami mendapatkan rumus empirisnya Mg4O . tidak sesuai dengan teori yang ada. Mungkin karena ketidaktelitian kami pada saat menimbang dan melakukan percobaan .
           
Hidrasi air

Berdasarkan data pengamatan di proleh bahwa massa cawan krus beserta tutupya setelah di timbang sebesar 101 gram dan mssa awan dan tutupnya setelah di masukan zat sampl( CuSO4.5H2O) adalah 102 gram. Masa sampel adalh 1 gram . cawan porselin yang telah diisi sampel dipanaskan hingga bagian tengahnya terlihat membara stelah 5menit. Kemudian didinginkan pada suhu kamar selam 10 menit. Setelah didinginkan cawan + tutup + isinya ditimbang sehingga diperoleh hail sebesar 101,6 gram.
Setelah mendapat massa cawan porselin + tutup + sample dan massa setelah pemanasan, maka massa yang diperlukan untuk menetukan rumus hidrasi dapat di car melalu data pengamatan dengan rumus :
-          Massa samle setelah pemanasan = dat 3 – data 1
     = 101,6 – 101
     = 0,6 gram

-          Masa air yang hilang =massa sebelum pemanasan – massa setelah
=1 - 0,6
= 0,4
-          Persentase air yang hilang dari sampel yaitu
% air      =   X 100 %
= X 100 %
= 40 %

Setelah data-data di dapat maka perhitungan terakhir adalah menetuka rumus hidrat senyawa CuSO4 X 5H2O dengan menetukan terlebih dahulu mol CuSO4 mol H2O
-          Mol CuSO4 = = 0,04
-          Mol H2O  = = 0,02

Reaksi bolak balik

Berdasarkan data dari hasil pengamatan reaksi bolak balik hidrasi diproleh bahwa warna CuSO4 X 5H2O sebelum pemansan adalah biru setelah dilakukan pemanasan kaca arloji terdapat air. Air ini berasal dari ikatan CuSO4 X 5H2O . sehingga CuSO4 X 5H2O berubah warna dari biru menjadi putih . karna hidrat tersebut kehilangan air dan terbentuk senyawa anhidrat CuSO4 . jika CuSO4 didinginkan kemudian ditambahkan air kedalmnya maka akan terbentuk kembali menjadi hidrat CuSO4 X 5H2O yang berwarna biru . jadi penambahan air akan membentuk hidrat dan kehilangan air akan membentuk zat anhidrat . sehingga proses ini dinamakan reaksi bolak balik dimana hasil reaksiya dapat menjadi preaksi kembali.

CuSO4 5H2O   CuSO4(s) + 5H2O(S)
(Biru )                          (Putih)

CuSO4(s) + 5H2O(S)                 CuSO4 5H2O      
(putih )                                    (biru)

Kedua reaksi tersebut di tuliskan sebagai reaksi bolak balik
CuSO4 5H2O   CuSO4(s) + 5H2O(S)










BAB V
Penutup

5.1       Kesimpulan

ü        Dalam menentukan molekul senyawa adalah dengan cara menentukan % masa tiap unsure hingga di dapat masa relatife unsure. Selanjunya masa unsure dibagi Mr sampai diproleh perbandingan mol lalu di sederhanakan manjadi bilangan bulat
ü  Untuk mendapatkan percobaan terlebih dahulu menimbang sampel.rumus empiris ditentukan oleh data :
- mancam unsure (analisis kuantitatif)
- komposisi unsure (analisis kuantitif)
- massa atom relative
ü  Hidrat adalah senyawa kimia yang Kristalnya mengandung air atau dapat pula dikatakan suatu larutan yang di uapkan hasil reaksi akan diisolasi membentuk padatan yang mengandung molekul air. Sebagai bagian dari kapasitasnya
ü  Persentase air yang terdapat pada suatu senyawa hidrad dapat di tentukan dengan rumus
% H2O = X 100%
ü Reaksi bolak-balik bisa terjadi pada senyawa hidrat dalam senyawa ini penambahan air akan membentuk hidrat dan apabila pengurangan air akan 




DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia , 2001 . KIMIA DASAR 1 . Jakarta : Depdikbud .

Achmad, Hushid , 1993 . KIMIA DASAR 1 . Bandung : ITB .

Harjadi, W , 1988 . KIMIA DASAR . Jakarta : Gramedia .

Oxtoby, dkk ,  2001 PRINSIP-PRINSIP KIMIA MODERN . Jakarta : Erlangga .

Sunarya, Yayan , 2010 . KIMIA DASAR 1 . Bandung : Yrama Widya .

No comments:

Post a Comment