PERCOBAAN I
I.
JUDUL PRAKTIKUM
PENGAMATAN ILMIAH DAN STOIKIOMETRI : KClO3
II.
HARI, TANGGAL
SENIN, 4 NOVEMBER 2013
III.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Memperoleh
pengamatan dalam mencatat dan menjelaskan pengamatan percobaan
2. Mengembangkan
keterampilan dalam menangani alat kaca dan mengalihkan bahan kimia padat maupun
cair
3. Membiasakan
diri dengan tata cara keselamatan kerja di laboraturium
4. Menentukan
penguraian reaksi KClO3
5. Menghitung
volume molar gas oksigen pada keadaan STP
6. Menghitung
persentase O2 dalam KClO3
IV.
PERTANYAAN PRA PRAKTEK
1. Dengan
kata-kata Anda sendiri definisikan istilah berikut :
(a) Kimia
(b) Percobaan
(c) Hipotesis
(d) Ilmu
(e) Hukum
ilmiah
(f) Metode
ilmiah
(g) Teori
Jawab :
(a) Kimia
: Ilmu yang mempelajari
tentang struktur, bahan dan perubahan-perubahannya
(b) Percobaan
: Perumusan masalah, pengumpulan
data dan penelitian serta kesimpulan
(c) Hipotesis
: Dugaan sementara yang
menjelaskan data percobaan
(d) Ilmu : Teori ilmiah yang pasti
(e) Hukum
ilmiah : Hubungan besaran dengan besaran
lain dalam bentuk rumus agar mudah dipahami
(f) Metode
ilmiah : Tatanan proses suatu
perubahan ilmiah
(g) Teori : Suatu penjabaran tentang
sesuatu ysng didapat dari hasil
penelitian yang ada
2. Mana
dari bahan kimia berikut yang perlu ditangani dengan hati-hati dan sebutkan
bahaya nya :
(a) Asam
pekat
(b) Alcohol
(c) Ammonium
nitrat
(d) Kalsium
klorida
(e) Bahan
kimia organic
(f) Air
suling
Jawab :
Semua
bahan kimia diatas perlu ditangani
dengan hati-hati karena bahan-bahan itu memiliki bahaya masing-masing yakni :
(a) Asam
pekat : Dapat menyebabkan
iritasi dan kulit melepuh
(b) Alkohol : Beracun dan dapat
menimbulkan kebutaan
(c) Ammonium
nitrat : Bila terkena jaringan
kulit akan terasa pedih dan panas
(d) Kalsium
klorida : Bila terkena jaringan
kulit akan terasa gatal dan merah
(e) Bahan
kimia organic : Bila zat ini masuk ke
dalam sel darah akan menyebabkan kematian
(f) Air
suling : Bila diminum
menyebabkan badan lemes
3. Apa
yang Anda lakukan bila bahan kimia terpercik ke mata Anda ?
Jawab
:
Segera membasuh mata
dengan air sebanyak-banyak nya dan melaporkan hal tersebut kepada asisten dan
segera periksa ke dokter
4. Tuliskan
persamaan reaksi kimia untuk reaksi yang terjadi bila sampel KClO3
dipanaskan !
Jawab
:
2 KClO3 (l) 2 KCl (s) + 3 O2 (g)
5. Apa
gunanya MnO2 yang ditambahkan pada KClO3 sebelum
dipanaskan ?
Jawab
:
Berguna sebagai
katalisator yang mempercepat laju reaksi zat tersebut walaupun MnO2
tidak ikut bereaksi
6. Tuliskan
kegunaan KClO3 dalam industri !
Jawab
:
(a) Untuk
pembuatan pupuk
(b) Untuk
bidang farmasi
(c) Untuk
obat kumur
(d) Untuk
bahan korek api
(e) Untuk
bahan kembang api
(f) Untuk
bahan peledak
V.
LANDASAN TEORI
Ilmu
kimia adalah ilmu pengetahuan kualitatif, dalam ilmu pengetahuan alam, bertanya
dan menjawab merupakan proses yang sangat penting, dalam ilmu pengetahuan
kimia, pertanyaan yang diajukan bukan hanya apa saja hasilnya suatu reaksi,
tetapi juga tentang berapa banyaknya hasil reaksi yang dapat diperoleh dalam
suatu reaksi yang dihasilkan dari beberapa banyak zat-zat reaksi. Dalam ilmu
kimia, stoikiometri adalah bidang yang mempelajari aspek kualitatif,
stoikiometri berasal dari bahasa Yunani “metrain” berarti mengukur dan “stokhelon” berarti
unsur. Hal ini berhubungan dengan kuantitas perubahan kimia, selain dari pada
massa adalah kuantitas seperti kalor, cahaya atau listrik dan volume pereaksi
juga menyangkut reaksi gas (Ahmad.1993:123).
Dalam
mengadakan pengamatan, kita melakukan percobaan dengan keadaan yang
dikendalikan agar dapat data yang tidak dapat dinyatakan dalam angka atau
bilangan pernyataan umum yang disimpulkan dari fakta perubahan tersebut hukum
alam atau hukum-hukum biasanya yang diungkapkan dalam pernyataan sederhana atau
berupa hubungan satu besaran dengan besaran lainnya, tetapi tidak berisi
penjelasan. Merumuskan hipotesis adalah pekerjaan yang cukup sulit dalam metode
ilmiah, karena untuk menjawab suatu masalah, banyaklah kemungkinannya, kebenaran
hipotesis dapat diketahui setelah diuji dengan percobaan dalam laboraturium.
Hipotesis yang teruji kebenaran nya melalui percobaan yang dilakukan berulang
kali, dapat dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan umum yang disebut teori (Syukri.1999:49).
Kajian
tentang bobot dalam reaksi-reaksi kimia disebut stoikiometri yang berarti
mengukur unsur, teori ini merupakan dasar untuk menentukan komponen senyawa dan
campuran dari padat dapat digunakan untuk memperkirakan hasil dalam pembuatan
senyawa kimia. Perhitungan ini merupakan dasar dari konsep mol dan digunakan
untuk menyeimbangkan persamaan kimia zat yang dihasilkan dari penguraian KClO3
dan gas O2 dengan menggunakan katalis MnO2.
2KClO3
(S) 2KClO3 (S) + 3O2 (g)
Untuk
menentukan stoikiometri pada reaksi ini anda perlu memperoleh jumlah mol O2
yang dibebaskan yang dapat dihitung dari hukum gas ideal n = sehingga diperlukan informasi tentang tekanan,
volume, dan suhu dari oksigen (Epinur,dkk.2013:17-19).
Ilmu kimia mempelajari bangun (struktur)
materi dan perubahan-perubahan yang dalami materi ini dalam proses alamiah
maupun eksperimen yang direncanakan. Seperti dalam semua ilmu pengetahuan alam
orang terus-menerus mebuat pengamatan dan mengumpulkan fakta yang kemudian
dicatat dengan cermat sampai dibuat kesimpulan. Sebelum menarik kesimpulan,
data hasil observasi yang banyak diringkas menjadi satu pernyataan singkat yang
disebut hokum. Hokum dan fakta yang ada dijelaskan dengan bantuan hipotesis
atau suatu teori yang dirancang untuk menyatakan mengapa atau bagaimana suatu
hal dapat terjadi. Semua hal ini jika disimpulkan merupakan suatu prosedur yang
disebut penelitian ilmiah yang melibatkan tiga langkah utama, yaitu :
1. Pelaksanaan
percobaan dan pengumpulan data
2. Mengajukan
hipotesis untuk menghubungkan dan menjelaskan data yang ada
3. Mengajukan
teori
Hipotesis
yang diajukan kadang-kadang terbukti tidak terlalu sesuai dengan keadaan yang
nyata dan terjadi, walaupun tak segera ditolak. Hal ini terjadi karena banyak
para ilmuan kimia yang enggan untuk meninggalkan teori lama untuk menganut dan
mengembangkan teori yang baru yang oleh mereka dikatakan masih banyak hal-hal
dalam yang samar-samar menjadi dan tidak jelas. Oleh sebab itu hipotesis dapat
ditolak, diubah atau walaupun jarang, sesudah diuji saksama, bahkan menjadi
hukum atau teori ilmiah (Bakti
Rivai.2010:11-12).
Suatu
reaksi kimia adalah proses dimana ikatan atom didalam molekul-molekul zat-zat
yang bereaksi dipecahkan, diikuti oleh penyusunan kembali dari atom-atom
tersebut dalam kombinasi molekul baru. Dengan perkataan lain, timbul zat kimia
baru dan yang lama hilang, tetapi atom-atomya tetap sama (Harijono.1987:103).
VI.
ALAT DAN BAHAN
A. Pengamatan
Ilmiah
a) Alat
Ø Labu
Florence
Ø Logam
tembaga
Ø Labu
elemenyer
Ø Gelas
piala 150 ml
Ø Gelas
piala 250 ml
Ø Kaca
arloji
Ø Sudip
Ø Paku
besi (paku tembok)
Ø Sapu
tangan
b) Bahan
Ø Larutan
biru (10gr glukosa dalam 50 ml KOH 0.5 M dan 10 ml larutan biru metil 0.1 gr/l)
Ø Atom
nitrat pekat
Ø Busa
hitam
Ø Gula
pasir ¼ kg
Ø Asam
sulfat pekat
Ø Etanol
Ø Air
bersih
Ø Kertas
saring, larutan alcohol
Ø Ammonium
nitrat, serbuk zink
Ø Kalsium
klorida
Ø Ammonium
klorida
Ø Merkuri
(II) nitrat
Ø Kalsium
iodida
B. Stoikiometri
a) Alat
Ø Labu
Florence
Ø Klem
penjepit
Ø Selang
karet
Ø Pipa
kaca
Ø Timbangan
Ø Tabung
reaksi pyrex 300 mm
Ø Neraca
Ø Gelas
kimia
Ø Gelas
piala
Ø Spritus
b) Bahan
Ø Air
bersih
Ø 0.2
gr KClO3
Ø 0.02
gr Mn02
VII.
PROSEDUR KERJA
PENGAMATAN ILMIAH
A.
DEMONSTRASI OLEH
ASISTEN
1.
Warna biru yang
sirna
Larutan biru (10gr
glukosa dalam 50 ml KOH 0.5 M dan 10 ml larutan biru metil 0.1 gr/l)
|
-
Diangkat labu
dan dikocok satu kali dengan ibu jari tetap memegangi tutup.
-
Diulangi
pengocokan 2-3 kali.
Hasil pengamatan
|
2.
Asbut (smog)
tembaga
Asam nitrat pekat
|
-
Dituangkan
kedalam labu (yang berisi sekeping logam tembaga) sampai terendam
sekeping logam tembaga
|
-
Labu ditutup
rapat-rapat
Hasil pengamatan
|
3.
Busa hitam
15ml Asam sulfat pekat
|
-
Dimasukkan
kedalam gelas piala yang berisi gula pasir
-
Diaduk dengan
hati-hati dengan pengaduk kaca
Asam nitrat pekat
|
4.
Kalor
40 ml etanol
|
-
Dimsukkan
kedalam gelas piala yang berisi 60 ml air
Kertas saring
|
-
Direndam dalam
larutan alkohol
-
Diperas
kelebihan larutan, dibentangkan pada kaca arloji, lalu dibakar
5.
Bahaya air
3 g amonium nitrat
|
-
Digerus dalam
lumpang
-
Dialihkan
serbuk kedalam cawan penguap dan tambahkan
Serbuk zink segar
|
-
Mundur beberapa
langkah
-
Disemprotkan air
dari botol semprot
Hasil pengamatan
|
B.
PERCOBAAN OLEH
PRAKTIKAN
1.
Panas dan dingin
Amonium klorida
|
-
Dimasukkan
kedalam tabung reaksi
-
Diisi sampai
setengahnya dengan air
-
Dipegang bagian
bawah tabung
Hasil pengamatan
|
Kalsium klorida
|
-
Dimasukkan
kedalam tabung reaksi
-
Diisi sampai
setengahnya dengan air
-
Dipegang bagian
bawah tabung
Hasil pengamatan
|
2.
Aktif dan tidak
aktif
Air
|
-
Diisikan kedalam
gelas piala 250 ml sampai setengahnya
-
Dimasukkan paku
besi kedalamnya
-
Dimasukkan
sekeping logam kedalamnya
Hasil pengamatan
|
3.
Paku tembaga
Larutan tembaga (II) sulfat
|
-
Diisikan kedalam
gelas piala 250 ml
Paku besi
|
-
Diisikan kedalam
gelas piala 250 ml
Hasil pengamatan
|
4.
Ada dan hilang
10ml merkuri (II) nitrat
|
-
Dimasukkan
kedalam gelas ukur, kemudian tambahkan
20 ml larutan kalium ionida
|
-
Catat hasilnya,
kemudian tambahkan
30 ml kalium ionida
|
-
Diaduk
Hasil pengamatan
|
STOIKIOMETRI : PENGUKURAN KClO3
A.
PERSIAPAN ALAT
Tes alat terhadap kebocoran
|
-
Dilakukan dengan
cara menggunakan langkah 3 hingga 6
Labu florence
|
-
Diisi dengan air
hingga hampir penuh dan buka klem penjepit
-
Melepaskan
selang karet bagian atas labu florence yang berhubungan dengan tabung reaksi
-
Meniup melalui
pipa kaca hingga selang karet terisi penuh air
-
Dihubungkan
kembali selang karet dengan pipa kaca pendek, selama air masih mengalir
tidak ada lagi air yang mengalir dari labu kegelas piala
|
-
Dijepit selang
karet dengan klem penjepit
B.
PERCOBAAN
Tabung reaksi Pyrex 200 mm
|
-
Ditimbang dalam
keadaan kosong menggunakan neraca dengan ketelitian 0,001 g
0,2 g KClO3
|
-
Ditimbang dengan
ketelitian 0,001 g, lalu tambahkan
0,3 g MnO2
|
-
Dihomogenkan
KClO3 dengan MnO2 didalam tabung reaksi
Tabung reaksi yang berisi KClO3 dan MnO2
|
-
Dipanaskan
dengan api spirtus seitar satu menit dan buk lem penjepit.
-
Pemanasan
dilanjutkan hingga tidak ada lagi air yang mengalir dari selang karet kegelas
piala.
-
Selang karet
dijepit kembali dan dipadamkan api jika tidak air yang menetes lagi
Air dari gelas kimia
|
-
Diukur volumenya
dengan gelas ukur
-
Suhu air dicatat
-
Tabung reaksi
dilepaskan setelah dingin, lalu tabung ditimbang
-
Dicatat tekanan
dan suhu dilaboratorium
Hasil pengamatan
|
No comments:
Post a Comment