Saturday 5 November 2016

JURNAL LAPORAN PENGAMATAN ILMIAH DAN STOIKIOMETRI KCLO3

PERCOBAAN I
Hasil gambar untuk kclo3
I.                  JUDUL PRAKTIKUM
PENGAMATAN ILMIAH DAN STOIKIOMETRI : KClO3
II.               HARI, TANGGAL
SENIN, 4 NOVEMBER 2013
III.           TUJUAN PERCOBAAN
1.      Memperoleh pengamatan dalam mencatat dan menjelaskan pengamatan percobaan
2.      Mengembangkan keterampilan dalam menangani alat kaca dan mengalihkan bahan kimia padat maupun cair
3.      Membiasakan diri dengan tata cara keselamatan kerja di laboraturium
4.      Menentukan penguraian reaksi KClO3
5.      Menghitung volume molar gas oksigen pada keadaan STP
6.      Menghitung persentase O2 dalam KClO3
IV.           PERTANYAAN PRA PRAKTEK
1.      Dengan kata-kata Anda sendiri definisikan istilah berikut :
(a)    Kimia
(b)   Percobaan
(c)    Hipotesis
(d)   Ilmu
(e)    Hukum ilmiah
(f)    Metode ilmiah
(g)   Teori
Jawab :
(a)    Kimia              : Ilmu yang mempelajari tentang struktur, bahan dan perubahan-perubahannya
(b)   Percobaan        : Perumusan masalah, pengumpulan data dan penelitian serta kesimpulan
(c)    Hipotesis         : Dugaan sementara yang menjelaskan data percobaan
(d)   Ilmu                 : Teori ilmiah yang pasti
(e)    Hukum ilmiah : Hubungan besaran dengan besaran lain dalam bentuk rumus agar mudah dipahami
(f)    Metode ilmiah             : Tatanan proses suatu perubahan ilmiah
(g)   Teori                : Suatu penjabaran tentang sesuatu ysng didapat dari hasil   penelitian yang ada
2.      Mana dari bahan kimia berikut yang perlu ditangani dengan hati-hati dan sebutkan bahaya nya :
(a)    Asam pekat
(b)   Alcohol
(c)    Ammonium nitrat
(d)   Kalsium klorida
(e)    Bahan kimia organic
(f)    Air suling
Jawab :
Semua bahan kimia diatas  perlu ditangani dengan hati-hati karena bahan-bahan itu memiliki bahaya masing-masing yakni :
(a)    Asam pekat                 : Dapat menyebabkan iritasi dan kulit melepuh
(b)   Alkohol                       : Beracun dan dapat menimbulkan kebutaan
(c)    Ammonium nitrat        : Bila terkena jaringan kulit akan terasa pedih dan panas
(d)   Kalsium klorida           : Bila terkena jaringan kulit akan terasa gatal dan merah
(e)    Bahan kimia organic   : Bila zat ini masuk ke dalam sel darah akan menyebabkan kematian
(f)    Air suling                    : Bila diminum menyebabkan badan lemes
3.      Apa yang Anda lakukan bila bahan kimia terpercik ke mata Anda ?
Jawab :
Segera membasuh mata dengan air sebanyak-banyak nya dan melaporkan hal tersebut kepada asisten dan segera periksa ke dokter
4.      Tuliskan persamaan reaksi kimia untuk reaksi yang terjadi bila sampel KClO3 dipanaskan !
Jawab :
2 KClO3 (l)  2 KCl (s) + 3 O2 (g)
5.      Apa gunanya MnO2 yang ditambahkan pada KClO3 sebelum dipanaskan ?
Jawab :
Berguna sebagai katalisator yang mempercepat laju reaksi zat tersebut walaupun MnO2 tidak ikut bereaksi
6.      Tuliskan kegunaan KClO3 dalam industri !
Jawab :
(a)    Untuk pembuatan pupuk
(b)   Untuk bidang farmasi
(c)    Untuk obat kumur
(d)   Untuk bahan korek api
(e)    Untuk bahan kembang api
(f)    Untuk bahan peledak
V.               LANDASAN TEORI
Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan kualitatif, dalam ilmu pengetahuan alam, bertanya dan menjawab merupakan proses yang sangat penting, dalam ilmu pengetahuan kimia, pertanyaan yang diajukan bukan hanya apa saja hasilnya suatu reaksi, tetapi juga tentang berapa banyaknya hasil reaksi yang dapat diperoleh dalam suatu reaksi yang dihasilkan dari beberapa banyak zat-zat reaksi. Dalam ilmu kimia, stoikiometri adalah bidang yang mempelajari aspek kualitatif, stoikiometri berasal dari bahasa Yunani “metrain”   berarti mengukur dan “stokhelon” berarti unsur. Hal ini berhubungan dengan kuantitas perubahan kimia, selain dari pada massa adalah kuantitas seperti kalor, cahaya atau listrik dan volume pereaksi juga menyangkut reaksi gas (Ahmad.1993:123).
Dalam mengadakan pengamatan, kita melakukan percobaan dengan keadaan yang dikendalikan agar dapat data yang tidak dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan pernyataan umum yang disimpulkan dari fakta perubahan tersebut hukum alam atau hukum-hukum biasanya yang diungkapkan dalam pernyataan sederhana atau berupa hubungan satu besaran dengan besaran lainnya, tetapi tidak berisi penjelasan. Merumuskan hipotesis adalah pekerjaan yang cukup sulit dalam metode ilmiah, karena untuk menjawab suatu masalah, banyaklah kemungkinannya, kebenaran hipotesis dapat diketahui setelah diuji dengan percobaan dalam laboraturium. Hipotesis yang teruji kebenaran nya melalui percobaan yang dilakukan berulang kali, dapat dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan umum yang disebut teori (Syukri.1999:49).
Kajian tentang bobot dalam reaksi-reaksi kimia disebut stoikiometri yang berarti mengukur unsur, teori ini merupakan dasar untuk menentukan komponen senyawa dan campuran dari padat dapat digunakan untuk memperkirakan hasil dalam pembuatan senyawa kimia. Perhitungan ini merupakan dasar dari konsep mol dan digunakan untuk menyeimbangkan persamaan kimia zat yang dihasilkan dari penguraian KClO3 dan gas O2 dengan menggunakan katalis MnO­2.
2KClO3 (S)   2KClO3 (S)  + 3O2 (g)
Untuk menentukan stoikiometri pada reaksi ini anda perlu memperoleh jumlah mol O2 yang dibebaskan yang dapat dihitung dari hukum gas ideal n =   sehingga diperlukan informasi tentang tekanan, volume, dan suhu dari oksigen (Epinur,dkk.2013:17-19).
Ilmu kimia mempelajari bangun (struktur) materi dan perubahan-perubahan yang dalami materi ini dalam proses alamiah maupun eksperimen yang direncanakan. Seperti dalam semua ilmu pengetahuan alam orang terus-menerus mebuat pengamatan dan mengumpulkan fakta yang kemudian dicatat dengan cermat sampai dibuat kesimpulan. Sebelum menarik kesimpulan, data hasil observasi yang banyak diringkas menjadi satu pernyataan singkat yang disebut hokum. Hokum dan fakta yang ada dijelaskan dengan bantuan hipotesis atau suatu teori yang dirancang untuk menyatakan mengapa atau bagaimana suatu hal dapat terjadi. Semua hal ini jika disimpulkan merupakan suatu prosedur yang disebut penelitian ilmiah yang melibatkan tiga langkah utama, yaitu :
1.      Pelaksanaan percobaan dan pengumpulan data
2.      Mengajukan hipotesis untuk menghubungkan dan menjelaskan data yang ada
3.      Mengajukan teori
Hipotesis yang diajukan kadang-kadang terbukti tidak terlalu sesuai dengan keadaan yang nyata dan terjadi, walaupun tak segera ditolak. Hal ini terjadi karena banyak para ilmuan kimia yang enggan untuk meninggalkan teori lama untuk menganut dan mengembangkan teori yang baru yang oleh mereka dikatakan masih banyak hal-hal dalam yang samar-samar menjadi dan tidak jelas. Oleh sebab itu hipotesis dapat ditolak, diubah atau walaupun jarang, sesudah diuji saksama, bahkan menjadi hukum atau teori ilmiah (Bakti Rivai.2010:11-12).
Suatu reaksi kimia adalah proses dimana ikatan atom didalam molekul-molekul zat-zat yang bereaksi dipecahkan, diikuti oleh penyusunan kembali dari atom-atom tersebut dalam kombinasi molekul baru. Dengan perkataan lain, timbul zat kimia baru dan yang lama hilang, tetapi atom-atomya tetap sama (Harijono.1987:103).
VI.           ALAT DAN BAHAN
A.    Pengamatan Ilmiah
a)      Alat
Ø  Labu Florence
Ø  Logam tembaga
Ø  Labu elemenyer
Ø  Gelas piala 150 ml
Ø  Gelas piala 250 ml
Ø  Kaca arloji
Ø  Sudip
Ø  Paku besi (paku tembok)
Ø  Sapu tangan
b)      Bahan
Ø  Larutan biru (10gr glukosa dalam 50 ml KOH 0.5 M dan 10 ml larutan biru metil 0.1 gr/l)
Ø  Atom nitrat pekat
Ø  Busa hitam
Ø  Gula pasir ¼ kg
Ø  Asam sulfat pekat
Ø  Etanol
Ø  Air bersih
Ø  Kertas saring, larutan alcohol
Ø  Ammonium nitrat, serbuk zink
Ø  Kalsium klorida
Ø  Ammonium klorida
Ø  Merkuri (II) nitrat
Ø  Kalsium iodida
B.     Stoikiometri
a)      Alat
Ø  Labu Florence
Ø  Klem penjepit
Ø  Selang karet
Ø  Pipa kaca
Ø  Timbangan
Ø  Tabung reaksi pyrex 300 mm
Ø  Neraca
Ø  Gelas kimia
Ø  Gelas piala
Ø  Spritus
b)       Bahan
Ø  Air bersih
Ø  0.2 gr KClO3
Ø  0.02 gr Mn02

VII.        PROSEDUR KERJA
PENGAMATAN ILMIAH
A.    DEMONSTRASI OLEH ASISTEN
1.      Warna biru yang sirna
Larutan biru (10gr glukosa dalam 50 ml KOH 0.5 M dan 10 ml larutan biru metil 0.1 gr/l)
-          Diangkat labu dan dikocok satu kali dengan ibu jari tetap memegangi tutup.
-          Diulangi pengocokan 2-3 kali.
Hasil pengamatan

2.      Asbut (smog) tembaga
Asam nitrat pekat
-          Dituangkan kedalam labu (yang berisi sekeping logam tembaga) sampai terendam
sekeping logam tembaga
-          Labu ditutup rapat-rapat
Hasil pengamatan

3.      Busa hitam
15ml Asam sulfat pekat
-          Dimasukkan kedalam gelas piala yang berisi gula pasir
-          Diaduk dengan hati-hati dengan pengaduk kaca
Asam nitrat pekat

4.      Kalor
40 ml etanol
-          Dimsukkan kedalam gelas piala yang berisi 60 ml air
Kertas saring
-          Direndam dalam larutan alkohol
-          Diperas kelebihan larutan, dibentangkan pada kaca arloji, lalu dibakar
5.      Bahaya air
3 g amonium nitrat
-          Digerus dalam lumpang
-          Dialihkan serbuk kedalam cawan penguap dan tambahkan
Serbuk zink segar
-          Mundur beberapa langkah
-          Disemprotkan air dari botol semprot
Hasil pengamatan

B.     PERCOBAAN OLEH PRAKTIKAN
1.      Panas dan dingin
Amonium klorida
-          Dimasukkan kedalam tabung reaksi
-          Diisi sampai setengahnya dengan air
-          Dipegang bagian bawah tabung
Hasil pengamatan

Kalsium klorida
-          Dimasukkan kedalam tabung reaksi
-          Diisi sampai setengahnya dengan air
-          Dipegang bagian bawah tabung
Hasil pengamatan

2.      Aktif dan tidak aktif
Air
-          Diisikan kedalam gelas piala 250 ml sampai setengahnya
-          Dimasukkan paku besi kedalamnya
-          Dimasukkan sekeping logam kedalamnya
Hasil pengamatan

3.      Paku tembaga
Larutan tembaga (II) sulfat
-          Diisikan kedalam gelas piala 250 ml
Paku besi
-          Diisikan kedalam gelas piala 250 ml
Hasil pengamatan

4.      Ada dan hilang
10ml merkuri (II) nitrat
-          Dimasukkan kedalam gelas ukur, kemudian tambahkan
20 ml larutan kalium ionida
-          Catat hasilnya, kemudian tambahkan
30 ml kalium ionida
-          Diaduk
Hasil pengamatan

STOIKIOMETRI : PENGUKURAN KClO3
A.    PERSIAPAN ALAT
Tes alat terhadap kebocoran
-          Dilakukan dengan cara menggunakan langkah 3 hingga 6
Labu florence
-          Diisi dengan air hingga hampir penuh dan buka klem penjepit
-          Melepaskan selang karet bagian atas labu florence yang berhubungan dengan tabung reaksi
-          Meniup melalui pipa kaca hingga selang karet terisi penuh air
-          Dihubungkan kembali selang karet dengan pipa kaca pendek, selama air masih mengalir
tidak ada lagi air yang mengalir dari labu kegelas piala
-          Dijepit selang karet dengan klem penjepit




B.     PERCOBAAN
Tabung reaksi Pyrex 200 mm
-          Ditimbang dalam keadaan kosong menggunakan neraca dengan ketelitian 0,001 g
0,2 g KClO3
-          Ditimbang dengan ketelitian 0,001 g, lalu tambahkan
0,3 g MnO2
-          Dihomogenkan KClO3 dengan MnO2 didalam tabung reaksi
Tabung reaksi yang berisi KClO3 dan MnO2
-          Dipanaskan dengan api spirtus seitar satu menit dan buk lem penjepit.
-          Pemanasan dilanjutkan hingga tidak ada lagi air yang mengalir dari selang karet kegelas piala.
-          Selang karet dijepit kembali dan dipadamkan api jika tidak air yang menetes lagi
Air dari gelas kimia
-          Diukur volumenya dengan gelas ukur
-          Suhu air dicatat
-          Tabung reaksi dilepaskan setelah dingin, lalu tabung ditimbang
-          Dicatat tekanan dan suhu dilaboratorium
Hasil pengamatan


No comments:

Post a Comment