I. DATA PENGAMATAN
A. Pengamatan
Ilmiah
a) Demonstrasi
Asisten
1. Warna
biru yang sirna
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
Glukosa
+ KOH + Biru metil berwarna biru tua, setelah dihomogenkan warna biru tua
menjadi bening
|
Warna
biru yang sirna dihasilkan dari campuran glukosa + KOH
|
2. Asbut
tembaga
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
Tembaga
+ HNO3 menghasilkan warna biru dan gas di reaksikan dengan air
menghasilkan warna putih kembali
|
CuNO3
berwarna biru dan dihasilkan Cu + 2HNO3 Cu(NO3)2
+ H2
|
3. Busa
hitam
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
Gula
pasir + H2SO4 warna nya menjadi hitam dan terasa panas
|
Warna
hitam menandakan adanya kandungan karbon C6H12O6 +
H2SO4
|
4. Kalor
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
Etanol
+ aquades dicelupkan kertas saring, saat kertas saring dibakar, ada api warna
biru
|
Alkohol
punya sifat mudah terbakar
|
5. Bahaya
air
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
Amonium
nitrat yang ditaburkan serbuk zink setelah disemprotkan air menimbulkan
gelembung gas
|
Serbuk
zink menimbulkan panas
|
b) Percobaan
oleh praktikan
1. Panas
dan dingin
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
NH4Cl
pada tabung 1 + aquades menjadi dingin, suhu turun. CaCl3 pada
tabung 2 + aquades menjadi panas, suhu naik
|
NH4Cl
+ H2O ( dingin ) reaksi endoterm
CaCl2
+ H2O ( panas ) reaksi eksoterm
|
2. Aktif
dan tidak aktif
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
-
|
-
|
3. Paku
tembaga
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
Paku
+ tembaga (II) sulfat, di masukkan ke gelas piala, kemudian masukkan larutan
CaSO4. Paku berubah dari abu keperakan menjadi hitam
|
Tembaga
(II) sulfat bersifat asam, dapat menyebabkan korosi
|
4. Ada
dan hilang
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
-
|
-
|
B. Stoikiometri
: Penguraian KClO3
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
KClO3
+ MnO2 + aquades dipanaskan saat mendidih, uap berpindah ke
tabung reaksi kosong melalui selang uap terurai menjadi air sebanyak 0.25 ml
|
2
KClO3 2 KCl + 3 O2 pemanasan KClO3
mennghasilkan endapab KCl dan O2 yang terurai menjadi air
|
1. Massa
tabung reaksi pyrex + KClO3 : 40
gr
2. Massa
tabung reaksi pyrex : 39,8 gr
3. Massa
KClO3 (g) : 0,2 gr
4. Massa
KClO3 + MnO2 (g) : 0,3 gr
5. Suhu
air () :
28
= 300 K
6. Tekanan
uap air (mmHg) :
28.35
mmHg
7. Tekanan
udara (mmHg) :
760 mmHg
8. Volume
air yang pindah : 189ml = 0.189 l
9. Volume
O2 yang timbul (l)
10. Massa
tabung pyrex dan perlengkapan nya setelah pemanasan (g) :
40.5
gr
A. Koefisien
reaksi penguraian KClO3
1. Mol
KClO3 :
1.63 x mol
2. Mol
O2 :
14.06 x mol
3. Mol
KCl :
8.52 x mol
4. Persamaan
reaksi penguraian KClO3
2KClO3
KCl + 3O2
B. Volume
molar O2 dan dalam KClO3
1. Tekanan
dari O2 kering : 331.65
mmHg
2. Volume
O2 pada STP : 0.165
liter
3. Mol
O2 yang timbul (mol) : 7.36
x mol
4. Volume
molar O2 (l/mol) pada STP : 22.4 l
5. Volume
molar rata-rata dari O2 (l/mol) pada STP : 22.4 l
6. Persentase
O2 dalam KClO3
: 225
II.
PEMBAHASAN
A. Pengamatan
Ilmiah
Sebelum kita melakukan percobaan ini,
kita harus mempersiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu. Setelah itu,
barulah kita melakukan percobaan menurut prosedur kerja masing-masing.
a) Demonstrasi
oleh asiaten
1. Warna
biru yang sirna
Dalam percobaan ini, larutan biru (0.1
gr glukosa dalam 300 ml KOH 0.5 M dan 10 ml larutan biru metil 0.1 gr/l)
setelah diaduk warna berubah menjadi sirna/bening.
2. Asbut
tembaga
Pada percobaan ini, kita menggunakan
CuNO3 (berwarna biru). Bila Cu + HNO3 CuNO3 + 1/2 H2. Hal ini
CuNO3 direaksikan dengan air maka akan menghasilkan warna putih
kembali.
3. Busa
hitam
Dalam percobaan busa hitam ini, bahan
yang digunakan adalah gula pasir dan asam sulfat. Gula pasir dimasukkan ke
gelas piala secukupnya. Lalu ditambahkan asam sulfat hingga mengenai separuh
gula pasir. Gula pasir yang diberi asam sulfat itu akan berubah menjadi warna
hitam, lalu menggumpal seperti busa hitam.
4. Kalor
Pada percobaan kali ini, digunakan
etanol sebagai bahan dasar, lalu direndamkan kedalamnya kertas saring. Setelah
kertas saring basah, diangkat, diperas, lalu dibakar. Pada kertas saring yang
dibasahi dengan campuran etanol dan aquades akan terdapat api warna biru.
Alkohol dengan rantai karbon yang panjang akan semakin sukar larut dalam air,
tetapi etanol dapat larut sempurna dalam air sehingga kalau dibakar dapat
menghasilkan gas CO2.
5. Bahaya
air
Amonium nitrat yang ditaburkan serbuk zink setelah disemprotkan air
menimbulkan gelembung.
b) Percobaan
oleh praktikan
1. Panas
dan dingin
Dari percobaan ini, dinding tabung
reaksi II berisi larutan CaCl2 terasa agak panas karena terjadinya
peralihan temperatur yang menunjukkan bahwa adanya reaksi eksoterm, yaitu
reaksi melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan sehingga kalor pada tabung
reaksi berkurang dan terasa pans. Sedangkan pada tabung reaksi I yang berisi NH4Cl,
dindingnya akan terasa lebih dingin karena terjadinya penurunan suhu,
menunjukkan adanya reaksi endoterm, yaitu reaksi menyerap kalor, pada tabung I
tampak larutan berwarna bening dan pada tabung reaksi II tampak larutan keruh.
2. Aktif
dan tidak aktif
Tidak dipraktikkan karena tidak tersedia
alat dan bahan nya.
3. Paku tembaga
Pada percobaan paku tembaga, bahan yang
digunakan paku, dan tembaga (II) sulfat, paku besi dimasukkan kedalam gelas
piala kemudian dimasukkan pula larutan Cu2SO42-.
Setelah diamati paku yang semula berwarna abu keperakan berubah menjadi hitam.
Hal ini, disebabkan tembaga (II) sulfat yang bersifat asam, berwarna biru mampu
merubah warna paku atau yang menyebabkan korosi, CuSO4 berasal dari
tembaga yang direaksikan denan H2SO4 dengan demikian
tembaga mengandung sifat asam. Sifat asam sendiri bersifat korosif artinya
dapat merusak logam dan marmer.
4. Ada dan hilang
Sama hal nya dengan aktif dan tidak
aktif, pada percobaan ini tidak dipraktekkan karena tidak tersedia alat dan
bahan yang diperlukan.
A. Stoikiometri
: Penguraian KClO3
Sebelum
kita melakukan
percobaan, kita harus mempersiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Alat
tersebut harus dites terlebih dahulu agar kita mengetahui bocor atau tidak alat
tersebut. Jika alat tidak bocor, maka segeralah isi labu Florence dengan air
hingga hamper penuh dan buka klem penjepit. Kemudian lepaskan selang karet
bagian atas lanu Florence yang berhubungan dengan tabung reaksi. Tiuplah
melalui pipa kaca, air akan mengalir dari labu ke gelas piala. Hubungkan
kembali selang karet dengan pipa kaca pendek pada labu Florence, selama air
masih mengalir, kemudian jepit selang karet dengan penjepit dan kosongkan gelas
piala. Setelah itu, lakukan percobaan menurut langkah-langkah prosedur yang
ada. Kemudian barulah kita menghitung koefisien penguraian KClO3 dan
volume molar dalam KClO3. Reaksi penguraian KClO3 tersebut
adalah :
2KClO3 (S)
2KCl (s) +
3o2 (g)
Untuk itu, sebelumnya kita harus menghitung mol KClO3,
mol O2, dan mol KCl dengan data percobaan berikut :
1. Massa
tabung reaksi pyrex + KClO3 :
40 gr
2. Massa
tabung reaksi pyrex :
39.8 gr
3. Massa
KClO3 :
0.2 gr
4. Massa
KClO3 + MnO2 : 0.3 gr
5. Suhu
air :
28 301
K
6. Tekanan
uap air :
28.35 mmHg
7. Volume
air yang pindah :189ml=0.189 l
8. Massa
tabung pyrex setelah pemanasan : 40.5
gr
v Massa
KCl = (massa tabung
reaksi pyrex setelah pemanasan) –
massa pemanasan + massa MnO2)
=
40.5 – (39.8 + 0.005)
=
40.5 – 39.85
=
0.65 gr
v Massa
O2 =
massa KClO3 – massa KCl
=
0.2 – 0.65
=
- 0.45 gr
v Mol KClO3 =
=
= 1.63 x mol
v Mol
O2 =
=
= 14.06 x
v Mol
KCl =
=
=
8.52 x
v PO2
kering =
P total – P H2O
=
360 – 28.35
=
331.65 mmHg
v Volume
O2 pada STP
V O2 (STP) =
V O2 x x
= 0.189 x x
= 0.165 l
v Mol
O2 yang timbul pada STP
P =
=
=
0.962 mmHg
n =
=
=
= 7.36 x mol
v Volume
molar O2 pada STP
Volume molar O2 (STP) =
=
= 22.4 l
v massa O2 dalam KClO3
%
massa O2 dalam KClO3 =
x 100
= x 100
= 225
III.
DISKUSI
A. Pengamatan
Ilmiah
a) Demonstrasi
oleh asisten
1. Warna
biru yang sirna
Berdasarkan
hasil percobaan yang dilakukan, perubahan biru tua pada metil menjadi biru
sirna akibat dari pencampuran glukosa + biru metil yang dihomogenkan sesuai
dengan teori nya, hal ini membuktikan bahwa percobaan yang dilakukan berhasil.
Dimana, glukosa mengandung pati dari KOH yang bersifat basa serta mempunyai
warna yang membayang. Sehingga pencampuran C6H12O6 +
KOH menghasilkan H2O (cair).
Air inilah yang menyirnakan biru metil. Reaksinya :
C6H12O6
+ KOH C6H12O6 + + H2O
2. Asbut
(smog) tembaga
Tembaga
+ HNO3 menghasilkan warna biru dan bila direaksikan dengan air
menghasilkan warna putih kembali.
3. Busa
hitam
Gula
pasir yang ditambahkan asam sulfat pekat akan membentuk busa hitam.
4. Kalor
Dari
percobaan yang dilakukan, data yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan
(teori) dimana, etanol yang berasal dari etana yang merupakan hidrokarbon dan
etanol merupakan bagian dari alcohol, dan alcohol sifatnya mudah terbakar,
sehingga kertas saring yang telah dicelupkan kedalam etanol, ketika dibakar
akan terbakar dan hitam karena menyerap kalor dari api dan menghasilkan panas
disekitar lingkungan.
5. Bahaya
air
Dari
percobaan yang dilakukan, hasil yang ammonium nitrat yang ditaburkan, kemudian
disemprotkan air menimbulkan gelembung gas. Hal ini terbukti bahwa serbuk zink
dapat menimbulkan panas.
6. Panas
dan dingin
Larutan
ammonium klorida setelah dicampur air (terasa dingin), larutan kalium klorida
setelah dicampur air (terasa panas). Hasil percobaan benar sesuai teori, karena
larutan ammonium klorida merupakan reaksi endoterm (menyerap panas) sedangkan
larutan NaOH merupakan reaksi eksoterm (melepas kalor).
7. Aktif
dan tidak aktif
Karena
pada percobaan ini tidak dipraktikkan jadi tidak perlu lagi untuk didiskusikan.
8. Paku
tembaga
Dari
percobaan yang dilakukan, data yang didapat sesuai dengan sifat tembaga (II)
sulfat yang bias mengkorosikan paku tembaga (logam). Tembaga (II) sulfat bila
dimasukkan paku besi ke dalamnya dapat menyebabkan paku mengalami korosi,
karena paku bereaksi dengan tambaga (II) sulfat yang berasal dari asam sulfat.
Asam sulfat (H2SO4) mmiliki sifat korosif yaitu dapat
merusak logam dan marmer atau dengan kata lain logam apabila bereaksi dengan
asam terutama H2SO4 yang berkarat (korosi).
9. Ada
dan hilang
Sama
halnya dengan aktif dan tidak aktif, percobaan ini tidak dipraktikkan dan tidak
didiskusikan.
B. Stoikiometri : Penguraian KClO3
1. Hukum
kekekalan massa (Lavoiser, 1774)
“Pada
setiap reaksi kimia, massa zat-zat yang bereaksi adalah sama dengan massa
produk reaksi.”
2KClO3
(S) + 2KCl (s) + 3O2 (g)
0.2
gr 0.6 gr -0.45 gr
Tetapi
pada massa O2, hasilnya bernilai negative, hal ini dikarenakan tidak
telitinya dalam menimbang massa tabung reaksi pyrex setelah pemanasan yang
berpengaruh dalam mencari massa O2 sehingga nilai massa O2
negatif dan menurut teori massa tabung reaksi pyrex setelah pemanasan menyusut
bukan bertambah.
2. Hukum
perbandingan volume (Gay Lussac)
“Pada
temperature dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi
dan volume gas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana.”
Contoh
: 2H2 (g) + o2 (g) 2H2O (g)
Perbandingan
volume gas hydrogen, gas oksigen dan uap air adalah 2:1:2 sesuai dengan teori
avogadro mesti terjadi karena perbandingan jumlah molekul hydrogen, oksigen dan
air pada reaksi pembentukan air juga 2:1:2. Selanjutnya, karena jumlah atom
tiap unsur tidak boleh berkurang atau bertambah dalam reaksi kimia, maka
molekul hydrogen dan molekul oksigen harus merupakan molekul dwi atom,
sedangkan molekul air harus merupakan molekul tri atom yang terdiri atas 2 atom
hydrogen ditulis sebagai H2 dan molekul oksigen ditulis sebagai O2,
sedangkan rumus molekul air dapat ditulis sebagai H2O. Perbandingan
volume gas pereaksi dan hasil reaksi merupakan perbandingan koefisien-koefisien
zat pada persamaan reaksi setara untuk reaksi gas itu.
3. Massa
suatu mol zat dinamakan massa molar zat itu
Besarnya
massa molar zat itu adalah massa atom relative atau massa molekul relatif atau massa rumus relative zat itu dinyatakan
dalam gram massa (m) zat merupakan perkalian antara massa molar (m) dan jumlah
mol (n) m = M x n.
4. Volume
1 mol zat disebut volume molar (Vm) zat itu
Berdasarkan
pengukuran kerapatan gas-gas pada suhu dan tekanan tertentu ditemukan bahwa
rata-rata volume molar zat berwujud gas pada keadaan standard (temperature 0 dan takanan 1 atm) adalah 22.4 L pada
percobaan ini volume molar O2 pada STP sesuai dengan teori yang ada
yaitu 22.4 L dengan rumus :
V O2 (STP) = V O2 x x
IV.
PERTANYAAN PASCA PRAKTEK
A. Pengamatan
Ilmiah
1. Benar
(B) salah (S) kah pernyataan ini ?
Jawab:
a. (
S ) Kacamata pelindung tidak
berguna bagi pekerja dilaboraturium.
b. (
S ) Semua bahan kimia dianggap
berbahaya.
c. (
B ) Semua reaksi yang
menggunakan bahan kimia yang mengatasi kulit atau berbahaya, harus dilakukan di
lemari asam.
d. (
S ) Bila menyisipkan pipa kaca
atau thermometer ke dalam gabus yang digunakan bahan pelumas mesin motor.
e. (
B ) Buanglah sisa reagen cair ke
dalam bak cuci dan siram dengan air yang banyak.
2. Sesudah
menyelesaikan percobaan dan memeriksa data, apalagi yang perlu Anda kerjakan ?
Jawab:
Membereskan dan
membersihkan alat-alat praktikum yang sudah digunakan dan juga membersihkan
tempat praktikum, kemudian membuat laporan praktikum.
3. Anda
diberi Sembilan keping uang logam dan sebuah neraca palang, salah satu keeping
lebih ringan dari delapan lainnya yang bobotnya lama. Bagaimana Anda menetapkan
kepingan mana yang ringan hanya dengan melakukan dua kali penimbangan ?
Jawab:
Dengan melakukan
penafsiran dan perhitungan rata-rata maka akan dihasilkan hasil yang akurat
B. Stoikiometri
1. Gas
oksigen sedikit larut dalam air. Apakah keadaan ini akan mempengaruhi jumlah
KClO3 !
Jawab:
Iya, karena jika gas O2
sedikit larut dalam air, maka O2 akan lebih banyak bercampur
dalam KClO3, dimana mol KClO3 dipengaruhi oleh nilai Ar O2
2.
a)
Bila ketinggian air
diluar tabung reaksi pengumpul gas lebih tinggi dari pada yang diluar, apakah
ini disebabkan oleh tekanan gas O2 lebih tinggi atau lebih rendah
dari pada tekanan udara ? Jelaskan !
Jawab:
Hal itu terjadi karena
tekanan O2 lebih rendah dari tekanan udara, semakin tinggi jumlah
volumenya, maka tekanan O2 semakin berkurang dari tekanan udara
b)
Bila Anda menyertakan tekanan
gas pada pertanyaan 2 a) apakah
bobot gas O2 bertambah atau berkurang ? Jelaskan !
Jawab:
Volume gas O2 akan
berkurang karena semakin tinggi tekanan O2 maka volume gas O2
semakin berkurang. Hal itu disebabkan karena tekanan dan udara berbanding
terbalik
c) Andaikan
Anda tidak menyertakan tekanan, tetapi mengambil tekanan O2 sama
dengan tekanan udara luar. Apakah jumlah mol O2 yang timbul lebih
besar atau lebih kecil dari pada yang sebenarnya ? Jelaskan !
Jawab:
Jumlah mol O2 akan
lebih besar karena jika tekanan udara lebih besar jumlah O2 akan
bertambah
3. Bila
udara memasuki tabung reaksi pengumpul gas, bagaimana hal ini dapat
mempengaruhi jumlah mol KClO3 yang terurai ? Jelaskan !
Jawab
:
Jika itu terjadi, maka
semakin banyak O2 atau udara yang masuk maka semakin banyak pula O2
dari KClO3 yang terurai
V.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan pengamatan ilmiah
dan stoikiometri penguraian KClO3, maka dapat disimpulkan :
1. Dengan
adanya percobaan pengamatan ilmiah diperoleh pengalaman dalam mencatat data dan
menjelaskan data pengamatan ke dalam pembahasan.
2. Dengan
adanya percobaan diperoleh keterampilan dan pengetahuan tentang berbagai macam
alat kimia yang terbuat dari kaca, serta dengan adanya percobaan didapat
pengetahuan tentang membuat larutan dari bahan kimia padat dan kimia cair.
3. Dalam
melakukan perlu kehati-hatian dan ketelitian, karena bahan kimia banyak yang
berbahaya.
4. Koefisien
reaksi penguraian KClO3 yaitu : 2 KClO3 2 KCl + 3 O2
5. Volume
molar gas oksigen pada STP : 22.35 l/mol ()
6. Persentase
O2 dalam KClO3 = 25 ( O2 = . 100)
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,
Hiskia, dkk. 1993. Kimia
Dasar I.
Jakarta:
Depdikbud
Bakti,
Rivai. 2010. Kimia
Dasar I. Bandung: Ganesha
Epinur,dkk. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Jambi: Universitas
Jambi
Harijono.1987.Termodinamika Teknik Aplikasi dan
Termodinamika Statistik.Jakarta :
PT Gramedia
Luscua,
Achmad.1996.Stoikiometri Energitika
Kimia.Bandung : PT Citra Aditya Bakti
Sutrisno.1999.Kimia Dasar.Bandung : ITB
No comments:
Post a Comment